Fungsi Budaya Pasar Tradisional Sipahutar dan Fungsinya Bagi Masyarakat

62 melihat-lihat mode terbaru tersebut, walaupun seringkali mereka belum dapat membelinya. Pasar menjadi tempat yang sangat menyenangkan bagi mereka.

4.7.3. Fungsi Budaya

Pertunjukan-pertunjukan seni budaya sering dilakukan orang di tempat keramaian. Pasar Tradisional Sipahutar sebagai salah satu tempat yang ramai dikunjungi orang juga dijadikan sebagai tempat pertunjukan budaya, meskipun tidak dilakukan secara intens. Pertunjukan budaya yang berlatar etnik dan kesukuan biasanya hadir dalam bentuk pertunjukan dalam menjual obat-obat tradisional. Berbagai ramuan tradisional dari beragam etnik diperkenalkan kepada masyarakat pengunjung dengan harapan pengunjung akan membeli ramuan teersebut. Seperti yang dikemukakan Bapak M.Simanjuntak dalam wawancara di lapangan, sebagai berikut : “Biasanya tiga bulan sekali pedagang obat-obat tradisional datang ke pasar ini, mereka menggelar dagangan obat-obat tradisional sambil berkata- kata dengan nada-nada yang kuatbesar yang menarik perhatian para pengunjungpembeli. Dulu pertunjukan obat-obat tradisional seringkali diikuti oleh permainan-permainan tertentu dan ritual lainnya, tapi itu dulu sekarang itu jarang ditemui” Wawancara di lapangan, Mei 2007 Pasar Tradisional Sipahutar juga menjalankan fungsi budaya dalam bentuk mode pakaian. Berbagai mode pakaian ditemukan di Pasar Tradisional Sipahutar, Universitas Sumatera Utara 63 mulai dari yang local, nasional hingga internasional. Kontribusi media periklanan baik televisi maupun media cetak, membuat mode-mode pakaian tersebut tidak sejalan dengan tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat. Sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang informan berikut : “Mode-mode pakaian yang berasal dari luar dapat dengan mudah ditemukan di pasar ini, sehingga kaum muda-mudi lebih tertarik dengan pakaian seperti itu. Baju-baju ketat dan model-model baju yang aneh lebih disukai muda-mudi sekarang ini, entah apa yang dilihatnya dari mode pakaian tersebut yang kadang membuat orang tua risih melihat baju muda-mudi tersebut” Wawancara di lapangan dengan Ibu T.Pardede, Mei 2007 fenomena ini menggambarkan bahwa budaya global juga sudah merambah hingga ke daerah-daerah bahkan ke desa-desa melalui kontribusi pasar, misalnyaalat- alat elektronik seperti parabola, VCD, handphone yang telah banyak ditemui pada masyarakat Sipahutar dan tidak jarang setiap rumah telah memiliki barang elektronik ini, dan juga fashion seperti baju-baju ketat dan bermerek sudah ditemui di Pasar tradisional ini walaupun sebenarnya itu mengurangi nilai baik bagi masyarakat Sipahutar. Gencarnya serbuan budaya global melalui berbagai media dan kontribusi pasar membuat budaya-budaya local tradisional menjadi kurang diminati oleh masyarakat, khususnya kaum muda. Universitas Sumatera Utara 64

4.7.4. Fungsi Politik