Ibu T.Pardede Rinto Simanjuntak

41 Melihat dari perawakannya bahwa Bakkit ini adalah orang yang baik, mudah bergaul dan banyak memiliki teman. Dari Desa Parlombuan Bakkit terlebih dahulu membuat janji ke teman-temannya bahwa mereka akan kumpul di pasar Sipahutar, dan ketika berangkat ke Pasar Sipahutar mereka akan sama-sama. Setiba di Pasar Sipahutar Bakkit dan teman-temannya akan bercerita tentang wanita yang mereka inginkan, cara merawat kopi agar berbuah banyak dan bangus, saling menilai sesame teman mana yang berperilaku baik atau buruk. Yang menjadi ciri khas Bakkit dan teman-teman bahkan pria yang dating ke Pasar Sipahutar adalah minum tuak.

4.5.7. Ibu T.Pardede

Informan ini sebagai pembeli di pasar tradisional Sipahutar, sebagai orang yang dihormatitokoh masyarakat menjadikan Ibu ini sebagai informan utama, karena peneliti menganggap bahwa informasi yang diberikan Ibu T. Pardede dapat menjawab permasalahan peneliti yang diteliti di pasar tradisional Sipahutar. Ibu Pardede bersuamikan Bapak J. Sihombing ini tinggal di Parlombuan, Ibu ini memiliki 7 orangn anak yaitu 4 orang anak perempuan dan 3 orang anak laki-laki. Sebagai pembeli di pasar Sipahutar, Ibu ini telah memiliki banyak langganan dan orang Sipahutarpun cukup banyak mengenal Ibu ini. Ibu Pardede sebagai pembeli di Pasar Sipahutar, juga sebagai pedagang kelontong di kampungnya. Setiap hari senin Ibu Pardede wajib akan pergi ke pasar karena selain membeli perlengkapan rumah dan kebutuhan lainnya Ibu Pardede juga menjual hasil tanamannya, yaitu kopi. Ibu Pardede ini akan menjualnya langsung ke toke, dan di pasar inni ada tempat khusus Universitas Sumatera Utara 42 para toke menerima warga yang menjual hasi tanaman mereka, yang dimaksud disini adalag biji kopi yang sudah digiling,dan dikeringkan. Tawar menawarpun akan berlangsung antara yang menjual dan toke dan ketika harga cocok, toke akan memberikan uang harga dari biji kopi tersebut. Ibu Pardede yang ketika diwawancarai mengatakan capek kalau udah hari senin, banyak yang mau dibeli belum lagi pupuk untuk tanaman dan titipan tetangga karena mereka tidak bisa pergi ke pasar Sipahutar. Terlihat dari perawakan Ibu ini adalah orang yang baik terlihat dari seyuman dan ramah menyapa orang yang dikenalnya di Pasar Tradisional Sipahutar ini.

4.5.8. Rinto Simanjuntak

Pemuda ini sebagai informan pengunjung di pasar tradisional Sipahutar, karena pengunjung tetap di pasar tradisional Sipahutar peneliti menjadikannya sebagai informan utama. Memiliki wawasan yang luas tentang permasalahan yang diteliti atau memiliki wawasan yang luas tentang situasi dan kondisi pasar tradisional Sipahutar membuat peneliti mendapatkan jawaban atas permasalahan yang diteliti. Pria kelahiran tahun 1982 ini, bertempat tinggal di Sabungan Nihuta. Pergi ke pasar adalah sesuatu hal yang tidak bias dilepaskannya, karena menurut pemuda ini pasar adalah tempat segalanya baginya. Karena di pasar pemuda ini bisa berkumpul dengan teman-temannya, cari teman baru khususnya wanita, bisa melepaskan rasa lelah dan stress. Setiap hari senin pemuda ini dan kawan-kawannya berkumpul di pasar dan telah memiliki tempat yang khusus untuk pertemuan mereka. Dan disini Universitas Sumatera Utara 43 mereka akan saling tukar informasi, diskusi dan tidak lupa dengan minum tuak sambil bernyanyi-nyanyi atau dikenal dengan sebutan marmitu. Pemuda ini mengatakan setiap hari senin sudah khusus baginya tidak kerja di ladaing tetapi untuk hari esok pemuda ini akan kembali bekerja di ladang. Sebagai anak yang paling besar di rumah, pemuda ini harus bertanggung jawab dengan kebutuhan adik-adiknya, karena Ayah mereka sudah meninggal dan Ibu mereka sebagai petani hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari saja.

4.6. Karakteristik Pasar Tradisional Sipahutar