49
4.7. Pasar Tradisional Sipahutar dan Fungsinya Bagi Masyarakat
Pada masyarakat pedesaan, pasar mempunyai peranan penting dalam roda perekonomiannya. Dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam baik kebutuhan
sekunder maupun kebutuhan primer, orang tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan secara sendirian, karena kemampuan orang adalah terbatas, sesuai dengan
keahlian yang dimilikinya dan produksi apa yang dihasilkannya. Dalam pergaulan hidup yang sederhana diwaktu dulu, masyarakat
menghasilkan sendiri apa yang dibutuhkan oleh mereka. Antara golongan masyarakat satu dengan lainnya terjadilah tukar menukar dijalankan secara langsung antara
barang jenis yang satu dengan jenis barang lainnya. Hal demikian mengalami banyak kesulitan, karena mungkin barang yang akan dipertukarkan itu tidak dibutuhkan lagi
oleh orang yang dituju sebagai lawannya bertukaran. Meskipun keberadaan Pasar Tradisional Sipahutar menjalankan fungsi
ekonomi bagi masyarakat sekitarnya, namun terikut pula berbagai berbagai fungsi lainnya yang diperankan oleh pasar tersebut. Pada sub bab berikut akan dipaparkan
beberapa fungsi Pasar Tradisional Sipahutar bagi masyarakat sekitarnya.
4.7.1. Fungsi Ekonomi
Evers 1997:82 menyebutkan bahwa menerut teori ekonomi, pasar ialah suatu mekanisme antara membeli dan menjual barang dan jasa pada sebuah harga
yang mengarah pada titik keseimbangan.Pasar bagi suatu kelompok masyarakat adalah pranata da tempat bertemunya para produsen dan konsumen. Dengan
Universitas Sumatera Utara
50 pengertian lain dapat dikatakan, bahwa pasar merupakan wadah atau arena saling
bertemunya para penjual dan pembeli. Sesuai dengan fungsinya, pasar makin lama makin berkembang. Dalam perkembangan selanjutnya, pasar tumbuh dan
berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi atau pusat pertemuan antar penduduk dari berbagai daerah yang jangkauannya luas.Dalam kegiatan yang berkaitandengan
pasar tersebut, barang-barang yang diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada barang- barang keperluan sehari-hari atau kebutuhan pokok saja.
Suatu pasar dapat terjadi karena sesuatu hal secara kebetulan dan karena sesuatu hal yang direncanakan. Di pasar berdatangan berbagai calon dan jenis
pembeli dan penjual. Mereka menyediakan, memasarkan, dan menjual hasil produksi berupa hasil-hasil produksi pertanian, peternakan, kerajinan rumah tangga bahkan
menyediakan barang-barang yang sudah langka peredarannya. Di pasar Sipahutar ini kita dapati aneka macam barang kebutuhan seperti
kebutuhan sekarang, kebutuhan masa yang akan datang, kebutuhan orang tua, kebutuhan anak muda, jenis makanan, bahan makanan, jenis perabot rumah, alat
angkutan, resep makanan dan makanan kelezatan, bahan bangunan barang dan bahan pangan, sandangdan papan, jenis ternak dan tenun ulos batak, peralatan rumah
tangga, peralatan kantor dan lain-lain. Dari penjuru desa para pedagang, calon pembeli dan penjual serta warga
masyarakat yang masih dapat menjangkau kejauhan letak pasar, berbondong-bondong datang ke pasar Sipahutar ini. Ada yang datang dengan sepeda motor, mobil dan ada
pula yang datang dengan berjalan kaki. Dari Desa tempat tinggal mereka banyak yang
Universitas Sumatera Utara
51 membawa dan menawarkan barang dagangan hasil produksi pertanian, peternakan,
hasil hutan dan hasil kerajinan rumah tangga. Seperti Ibu Pardede dalam wawancara menyebutkan:
“Setiap hari senin saya akan ke pasar sipahutar dan membawa hasil tanaman kopi saya dan saya akan menjual dengan harga yang telah disepakati
dan uang itulah yang akan saya pergunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan uang sekolah anak-anak saya”.
Wawancara di lapangan, April 2007
Pasar tradisional Sipahutar merupakan salah satu pasar yang dianggap paling lengkap menyediakan barang bagi pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Bagi para
pembeli yang bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, maka pasar tersebut juga menjadi tempat bagi penjualan hasil produksi mereka, tawar menawar harga
terjadi di tempat ini. Bila ada kesesuaian harga maka transaksi jual beli akan berlangsung.
Uang hasil penjualan produksi pertanian dan ternak tersebut, sebagian digunakn untuk membeli barang-barang kebutuhan, baik kebutuhan pangan, maupun
kebutuhan-kebutuhan pertanian dan peternakan. Untuk kebutuhan pangan, seperti beras, gula, kopi, cabai, tomat, bawang dan sebagainya umumnya mereka beli di
pasar tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang informan pembeli, berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
52 “Saya biasanya membelinya untuk kebutuhan seminggu, sehingga
tidak perlu lagi belanja di kampung saya kecuali ada yang kurang atau lupa membelinya di pasar. Membeli disini Pasar Sipahutar barangnya lebih bagus
dan bisa memilih, serta harganya lebih murah”. Wawancara di lapangan dengan Ibu T.Pardede, April 2007
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa Pasar Sipahutar mempunyai ekonomi yang cukup substansial bagi masyarakat sekitarnya, namun demikian di sisi yang lain,
warung-warung kelontong di desa-desa menjadi sulit berkembang, kecuali warung kopi, yang merupakan tradisi tempat mangkal kaum lelaki, baik tua maupun muda
sekedar minum secangkir kopi, the manis atau minum tuak. Warung kelontong yang ada di desa-desa hanya diminati oleh penduduk yang tidak pergi ke Pasar Sipahutar
karena berbagai hal seperti, sakit, uang cuma sedikit, atau kesibukan akan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Tapi tak jarang pula penduduk desa menitip kepada
temantetangga untuk membeli keperluan sehari-hari meraka. Seperti Ibu T.Pardede dalam wawan cara menyebutkan:
”Setiap hari senin atau setiap kali saya mau ke pasar, tetangga saya selalu menitip keperluan mereka walaupun kadang-kadang sebenarnya itu
sulit untuk saya, karena selain repot, capeklelah dan banyaknya yang harus saya beli, tapi yang namanya satu kampung kita harus saling membantu dan
disisi lain itu menjadi pererat hubungan kami sekampung”. wawancara di lapangan, April 2007
Lain halnya dengan para pedagang, bekerja pada pasar tradisional tidak begitu melelahkan. Hal ini terbukti dari jawaban informan yang menyatakan:
Universitas Sumatera Utara
53 “Berdagang uda pekerjaan kami dan dari sini kami bisa makan dan
mencukupi kebutuhan keluarga, rasa capek atau lelah pasti ada tapi tidak membuat kami kecapean, kami hanya memanggil para pengunjungpembeli
dan melempar senyum agar mereka datang ke tempat kami untuk melihat barang dagangan kami dan kalau ada yang cocok mudah-mudahan mereka
beli”. Wawancara di lapangan dengan Bapak RH. Silitongan, April 2007
Memang dari hasil pengamatan peneliti, terlihat bahwa tenaga yang dikeluarkan para informan tidak terlalu banyak, karena mereka bekerja hanya
menjajakan dan menawarkan dagangan mereka di Balairung, lapak atau kios mereka saja, dengan kata lain para pengunjungpembeli yang mendatangi mereka. Mereka
lebih banyak mengeluarkan kata-kata ketimbang pergerakan. Para pengunjungpembeli lebih banyak melakukan pergerakan dengan memilih dan
mencoba barang-barang yang akan mereka beli. Dalam hal inilah diperlukan keramahan dan ketrampilan para pedagang dalam berbicara dan merayu para
pengunjungpembeli dengan menggunakan kata-kata yang manis dan sopan agar mau membeli barang dagangan mereka.
Pasar Tradisional Sipahutar juga menjalankan fungsi ekonomi sebagai penyedia berbagai jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terdapat berbagai mcam
bentuk jasa ada di pasar tersebut, antara lain, jasa buruh angkat barang, jasa service berbagai barang elektonik, jasa kecantikan pangkas dan salon, jasa angkutan, jasa
servis kendaraan dan sebagainya. Namun demikian, ketersediaan jasa tersebut masih
Universitas Sumatera Utara
54 relatif sedikit, meskipun menurut salah seorang informan, ketersediaan jasa tersebut
sudah jauh meningkat bila dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. “Misalnya saja kereta, sekarang ini kereta udah menjadi kebutuhan
setiap keluarga, taulah dek di desakan kalau mau pergi kemana-mana jauh dan untuk keperluan mendadak kita ga tau harus berbuat apa, dengan adanya
kereta akan mempermudah setiap keluarga. Dan kalau kereta saya mengalami kerusakan atau ban yang kempes saya bisa langsung memperbaikinya di
bengkel kereta”. Wawancara di lapangan dengan Bapak JM. Hutagalung, April 2007
Keadaan ini sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat, dan biasanya ketersediaan pelayanan jasa akan semakin banyak, karena orang yang membutuhkan
juga semakin banyak. Pada pasar tradisional juga, para pedagang tidak hanya berasal dari Sipahutar
saja tetapi para pedagang ada yang datang dari Tarutung, Siborong-borong, Balige dan Pangaribuan. Seperti wawancara dengan informan sebagai berikut:
“Saya bertempat tinggal di Siborong-borong dan bagi saya bukan hal yang sulit untuk datang ke pasar tradisional Sipahutar ini berdagang. Setiap
hari senin saya akan jualan disini dan membawa barang dagangan saya. Saya dibantu 4 pekerja hingga membuat saya tidak kewalahan dalam mengangkat
barang dan melayani para pengunjungpembeli, dan nanti jam 5 sore kami akan tutup dan mulai menyusun barang-barang untuk pulang ke siborong-
borong”. Wawancara di lapangan dengan Ibu Sihombing, April 2007
Universitas Sumatera Utara
55 Dan barang dagangan merekapun tidak hanya berasal dari Sipahutar saja,
tetapi dari Medan, Siantar, Balige, Tarutung dan daerah lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, ditemukan bahwa barang yang
diperdagangkan di Pasar Tradisional Sipahutar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8
Harga Eceran Barang Kebutuhan Rumah Tangga Di Pasar Tradisional Sipahutar Kecamatan Sipahutar
Kabupaten Tapanuli Utara 2007
No Barang
Kualitas Satuan
Harga rata-rata 1
Beras Lokal
Kg 3.100
2 Ikan Asin
Kepala batu Kg
6.500 3
Minyak Goreng BtlKg
5.000 4
Gula Pasir Kg
5.500 5
Garam Bks
500 6
Minyak Tanah Eceran
Ltr 1.600
7 Sabun Cuci
Telepon Batang
1.000 8
Semen Padang
Zak50 kg 32.000
9 Emas
24 Karat Gram
145.000 10 Daging Babi
Kg 18.000
11 Ayam Hidup Ras
Ekor 35.000
12 Ayam Ras
Butir 600
13 Sawi Segar
Kg 3.200
14 Cabe Merah
Kg 8.000
15 Tomat Kg
3.700 16 Wortel
Kg 4.000
17 Kentang Segar
Kg 5.000
18 Bawang Merah Kg
9.000 19 Kelapa
Butir 1.500
20 Gula Merah Kg
8.500 21 Rokok Kretek
G.G.Merah Bks
4.000 22 Rokok Filter
GP Bks
5.500 23 Kacang Tanah
Belum dikupas Kg
3.500 24 Nenas
Lokal Biji
600 25 Jeruk manis
Lokal Kg
3.500 26 Kopi
Kering Kg
8.500
Universitas Sumatera Utara
56 27 Kemenyan
Kg 38.000
28 Ikan Sungai Mas
Kg 21.000
29 Ikan Laut Densis
Kg 6.000
Sumber : Data Primer, April 2007
4.7.2. Fungsi Sosial