Identifikasi Variabel METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.1. Penentuan Jumlah Sampel Proporsional Sumber : Data Olahan dari Kantor Kecamatan Medan Polonia 2009 Akan tetapi walaupun bersifat acak, sasaran responden yang dipilih tetap kepala rumah tangga yang dibatasi berdasarkan kelompok usia 30 tahun keatas dan secara domisili tidak sama antara satu sampel dengan sampel lainnya. Hal ini dimaksudkan agar persepsi yang diperoleh lebih dapat dipertanggung jawabkan dan mengurangi kemungkinan persamaan persepsi diantara sampel.

3.3. Identifikasi Variabel

Menurut Nazir 2005, variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai. Adapun dalam penelitian ini, variabel dasar yang digunakan adalah variabel descrete atau terikat yang nilainya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal di belakang koma atau dapat juga diistilahkan sebagai variabel kategori. Adapun variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini menurut Slootweg dalam Schirmer, dkk 2008, perlu mengacu kepada berbagai variabel yang bersifat kuantitatif terkait aspek ekonomi dan kependudukan serta aspek sosial perubahan norma dan nilai yang ada di masyarakat, kepercayaan dan persepsi di lingkungan dimana mereka tinggal. Oleh karenanya diputuskan untuk menggunakan variabel terikat Descrete berdasarkan hasil pengelompokkan seperti terlihat pada tabel 3.2. dibawah ini: No. Kelurahan Jumlah Rumah Tangga Jumlah Sampel 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 3.346 1.006 3.733 502 779 71 21 80 11 17 Medan Polonia 9.366 200 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Penentuan Jenis Variabel Terikat Descrete Variabel Terikat Descrete Aspek Ekonomi Aspek Sosial Jenis Pekerjaan Suku Status Rumah Tinggal Agama Penghasilan bulan Lokasi Kelurahan Pengeluaran bulan, dsb. Jenjang Pendidikan, dsb. Sumber : Slootweg dalam Schirmer, dkk 2008 Sedangkan variabel bebas yang digunakan adalah temuan variabel yang telah diketahui sebelumnya melalui berbagai tinjauan teoritis tentang persepsi masyarakat terhadap perubahan tata guna lahan sebelumnya yang lebih lanjut dikelompokkan berdasakan tiga faktor penentu yang memiliki peranan secara umum dan substansial yaitu: a. Faktor ekonomi yang yang berorientasikan pada kepentingan pengembangan modal finansial profit making values: 1. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap rencana perubahan tata guna lahan kedepannya; 2. Tingkat Kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan perubahan tata guna lahan; 3. Terjadinya peningkatan keuntungan ekonomi perkotaan akibat perubahan tata guna lahan; 4. Terjadinya peningkatan keuntungan ekonomi masyarakat akibat perubahan tata guna lahan; b. Faktor pemenuhan kebutuhan dasar dan menjaga keberlangsungan hidup masyarakat umum public interest values: 1. Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap aktivitas bandar udara Polonia selama ini; Universitas Sumatera Utara 2. Terjadinya peningkatan keuntungan ekonomi masyarakat akibat perubahan tata guna lahan; 3. Tingkat persetujuan masyarakat terhadap detail perubahan tata guna lahan; c. Faktor nilai-nilai sosial bertumbuh kembang di daerah dimana lahan itu berada socially rooted values: 1. Tingkat keamanan dan kenyamanan masyarakat di lokasi tempat tinggal saat ini; 2. Tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap hilangnya identitas sosial akibat kemungkinan munculnya pendatang; 3. Tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap terjadinya degradasi sosial ketika terjadi perubahan tata guna lahan. Sedangkan menurut Krech dan Crutchfield, proses pembentukkan persepsi bersifat fungsional dimana seseorang mempersiapkan stimulus melalui proses pemilihan Rakhmat, 2001. Sehingga dalam melakukan proses penjaringan persepsi tersebut, adanya pilihan respon masyarakat menjadi perlu untuk disediakan. Untuk pilihan respon masyarakat disederhanakan menjadi tiga kategori yaitu Ya , Tidak dan Tidak Tahu . 3.4. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan melalui: a. Penyebaran kuesioner yang dilakukan bertujuan sebagai alat dan sekaligus teknik pengumpulan data yang berisi sederet pertanyaan dalam wujud konkrit. Penyusunan kuesioner dilakukan dalam bentuk pertanyaan tertutup. Universitas Sumatera Utara Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membawa responden ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda ‘x’ Arikunto, 1998. b. Observasi dengan cara melakukan kegiatan peninjauan atau pegecekan ke lapangan untuk mendapatkan informasi standar dari banyak sumberorang dengan waktu yang relatif singkat. Metode ini dilaksanakan untuk mengadakan estimasi dan menguji statistik tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan-keterangan yang diperoleh dari sampel. Biasanya survey dilakukan untuk mencari berbagai opini publik, mengembangkan data kependudukan, mendapatkan data lapangan, mengidentifikasi variabel-variabel yang ada. c. Interview dengan cara melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dari sumberorang yang terpercaya atau memang dianggap memahami permasalahan. Interview direncanakan dilakukan kepada pakar terkait dari institusi Departemen Perhubungan, PT. Angkasa Pura II Persero, Dinas Tata Kota, tokoh masyarakat dan sebagainya. 3.4.2. Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui: a. Kutipan dokumen-dokumen terkait untuk memperoleh data sekunder seperti dokumen-dokumen Peraturan Pemerintah tentang Penataan Kota dan kebandarudaraan, data umum kota Medan maupun kecamatan Medan Polonia dalam angka, foto dokumentasi dari Badan Warisan Sumatera BWS serta Universitas Sumatera Utara laporan atau tulisan lain yang bersifat informatif baik dari media massa, buku literatur, internet dan informasi lainnya yang bermanfaat dalam penelitian ini; b. Studi kasus untuk melakukan perbandingan antara kajian-kajian teoritis yang ada dengan suatu kasus sejenis untuk memberikan pemahaman yang lebih tajam tentang materi melalui kasus yang terjadi, melihat sesuatu hal yang penting yang mungkin berkembang di masa depan. 3.5. Teknik Pengolahan Data Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial, dengan dibantu program SPSS Statistical Product and Service Solutions. Definisi statistik sendiri menurut Sudjana adalah kumpulan data, bilangan maupun non- bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan Khotimah, 2007. Dalam analisis data dibedakan tingkatannya, yaitu : analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis univariat merupakan analisis setiap variabel yang dinyatakan dengan sebaran frekuensi, baik secara angka-angka mutlak maupun secara persentase, disertai dengan penjelasan kualitatif. Nilai persentase yang didapat dari hasil sebaran frekuensi selanjutnya akan dikelompokkan sebagai berikut: a. Nilai 0 – 19 = Sangat Rendah b. Nilai 20 – 39 = Rendah c. Nilai 40 – 59 = Cukup d. Nilai 60 – 79 = Tinggi e. Nilai 80 – 100 = Sangat Tinggi Universitas Sumatera Utara Sedangkan analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan tabel silang cross-tab untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel.

3.6. Teknik Analisis Data