berjalan secara maksimal sesuai rencana apabila tidak secara sungguh-sungguh melibatkan peran serta masyarakat dari awal terutama bagi masyarakat yang
terkena dampak langsung dari pengembangan kawasan kedepannya. Oleh karenanya dalam konteks pendekatan persepsi masyarakat, potensi
dampak yang akan muncul harus dilihat secara luas. Artinya dalam melakukan kegiatan tersebut perlu mengacu kepada berbagai variabel yang bersifat kuantitatif
terkait aspek ekonomi dan kependudukan serta aspek sosial perubahan norma dan nilai yang ada di masyarakat, kepercayaan dan persepsi di lingkungan dimana
mereka tinggal. Dengan demikian perbedaan antara proses perubahan sosial dan dampak yang muncul bagi masyarakat harus diidentifikasi di dalam suatu
pengaturan sosial. Slootweg dalam Schirmer,dkk ,2008 Pada akhirnya menurut Schirmer, dkk 2008 untuk mengeksplorasi berbagai
pandangan dari terjadinya perubahan tata guna lahan disarankan untuk mencari variasi yang signifikan pada pola pikir dan pengalaman masyarakat dari
perubahan tata guna lahan ini sendiri, antara lain: 1.
Seluruh dampak yang diamati dan dirasakan dari perubahan tata guna lahan; 2.
Bagaimana seluruh dampak yang diamati dan dirasakan tersebut dirasakan secara berbeda oleh masing-masing penduduk di setiap wilayah;
3. Perbedaan alasan akan memunculkan pandangan kelompok yang berbeda.
2.4. Kaitan Kajian Teori Terhadap Kegiatan Penelitian
Pemerintah Kota Medan baru saja menyelesaikan suatu proses penataan ruang sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan
wilayah tidak terkecuali di wilayah kecamatan Medan Polonia.
Universitas Sumatera Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Tahun 2008-2028 sebagai hasil dari kegiatan tersebut seharusnya sudah mendayagunakan segenap asset ekonomi,
sosial, lahan, lingkungan serta fisik bangunan termasuk rumah, prasarana dan sarana perkotaan yang ada secara efektif, efisien dan berkelanjutan yang ada di
seluruh kota Medan tidak terkecuali Kecamatan Medan Polonia. Pandangan mengenai aspek strategis penataan ruang kawasan perkotaan yang pada dasarnya
mengacu pada pemberdayaan manusia dan masyarakat serta peningkatan kualitas lingkungan perkotaan akan memberikan daya dorong dan daya dukung yang
berkesinambungan terhadap pembangunan nasional baik pada masa dan masa mendatang.
Oleh karenanya diperlukan suatu kajian persepsi masyarakat terhadap rencana perubahan tata guna lahan khususnya di wilayah kecamatan Medan Polonia untuk
mengetahui sejauh manakah cerminan aspek keterlibatan masyarakat dalam perencanaan tata ruang kota Medan yang telah dilakukan pemerintah dapat
terlihat khususnya di kawasan sekitar Bandar Udara Polonia yang akan menjadi salah satu sentra primer kota Medan kedepannya.
Berbekal dari hasil studi literatur teoritis, kajian studi kasus sejenis dan hasil observasi lapangan awal yang dilakukan, peneliti mengidentifikasikan beberapa
hal utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan kajian persepsi masyarakat terhadap perubahan tata guna lahan kawasan sekitar bandar udara Polonia dengan
menggunakan variabel utama penelitian yang bersifat kuantitatif terkait aspek ekonomi dan sosial dalam hal ini jenis pekerjaan serta lokasi dimana masyarakat
tinggal berdasarkan faktor-faktor penentu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Persepsi tingkat ketergantungan masyarakat terhadap aktifitas bandar udara
Polonia selama ini; 2.
Persepsi terciptanya rasa keamanan dan kenyamanan di lokasi tempat tinggal saat ini;
3. Persepsi tingkat pemahaman masyarakat terhadap rencana perubahan tata
guna lahan kedepannya; 4.
Persepsi tingkat persetujuan masyarakat terhadap detail perubahan tata guna lahan di setiap kawasan;
5. Persepsi tingkat kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan perubahan tata
guna lahan kedepannya; 6.
Persepsi terjadinya peningkatan perekonomian kota apabila terjadi perubahan tata guna lahan kedepannya;
7. Persepsi terjadinya peningkatan perekonomian masyarakat apabila terjadi
perubahan tata guna lahan kedepannya; 8.
Persepsi keyakinan tersedianya kebutuhan infrastruktur maupun fasilitas yang akan menunjang keberlangsungan hidup dan aktifitas masyarakat apabila
terjadi perubahan tata guna lahan kedepannya; 9.
Persepsi kekhawatiran masyarakat terhadap hilangnya identitas sosial mereka akibat adanya pendatang sebagai dampak dari perubahan tata guna lahan
kedepannya; 10.
Persepsi kekhawatiran masyarakat terhadap terjadinya degradasi sosial akibat perubahan tata guna lahan kedepannya;
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN