Tata Guna Lahan Di Kecamatan Medan Polonia

Sedangkan dalam data BPS kota Medan 2009, hampir di setiap kelurahan di kecamatan Medan Polonia terdapat sarana ibadah bagi seluruh agama dengan perincian sebagai berikut: Tabel 4.8. Data Jumlah Fasilitas Keagamaan di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Kecamatan Medan Polonia Dalam Angka 2009

4.2. Tata Guna Lahan Di Kecamatan Medan Polonia

4.2.1. Kedudukan Bandar Udara Polonia Dalam Konteks Perkotaan Sejarah perkembangan tata guna lahan kecamatan Medan Polonia tidak terlepas dari sejarah pemunculan bandar udara Polonia itu sendiri. Berdasarkan data yang disusun oleh Soemarno 1995, sejarah keberadaan bandar udara Polonia Medan dimulai pada tahun 1872. Baron Michalsky, seorang bangsawan Polandia mendapatkan konsesi dari pemerintah Hindia Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di Sumatera Timur di daerah Medan. Kemudian dia menemukan daerahwilayah konsesinya itu dengan nama “Polonia”, Yaitu nama negeri kelahirannya. Setelah melalui rangkaian proses, lapangan terbang Polonia resmi dibuka pada tahun 1928, ditandai dengan mendaratnya 6 enam pesawat udara milik KNILM anak perusahaan KLM, pada landasan yang masih darurat, lapangan terbang pada saat itu masih berupa tanah yang diperkeras. Fasilitas Keagamaan No. Kelurahan Mesjid Langgar Gereja Kelenteng Jumlah 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 8 5 6 1 2 2 4 3 1 1 3 7 2 4 2 10 2 1 15 9 26 6 8 Medan Polonia 22 11 16 15 64 Universitas Sumatera Utara Tahun 1980, pengelolaan bandar udara terbagi menjadi dua yaitu Pelabuhan Udara Polonia yang mengelola kegiatan yang bersifat komersial, terutama kegiatan pelayanan jasa penumpang dan cargo serta kegiatan lalu lintas pesawat udara selama berada di darat dan Sentra Operasi Keselamatan Penerbangan SENOPEN Medan yang mengelola kegiatan operasi keselamatan penerbangan dan lalu lintas udara. Gambar 4.4. Rencana Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Udara dan Keselamatan Penerbangan Sumber : PT. Angkasa Pura II Persero Cabang Bandar Udara Polonia Seiring hal tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pernah merencanakan proyek pengembangan fasilitas pelabuhan udara dan keselamatan penerbangan. Akan tetapi karena faktor keterbatasan beberapa hal seperti lahan dan kondisi fisik Sungai Babura maka yang terealisasi berupa perpanjangan landasan dengan system “cakar ayam” sepanjang 445 meter dan pembangunan Gedung Terminal Dalam Negeri Domestik seluas 7526 m2. Setahun kemudian Universitas Sumatera Utara fasilitas Gedung Terminal Keberangkatan untuk Internasional seluas 3000 m2 selesai dibangun. Akibat sudah tidak terpenuhinya lagi kapasitas jumlah penumpang dan lokasi kawasan sekitar bandar udara Polonia yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan, maka pada tahun 1995, Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Perhubungan RI merencanakan pemindahan lokasi Bandar Udara Polonia Medan ke lokasi bandar udara Medan yang baru di Kuala Namu, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Akan tetapi realisasi pembangunan bandar udara pun tidak berjalan normal sesuai dengan rencana. Pembangunan sempat mengalami penundaan ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1997. Akan tetapi melihat perkembangan grafik peningkatan lalu lintas penumpang di Bandar Udara Polonia Medan yang sangat signifikan sejak tahun 2002, maka pada bulan April 2006 pelaksanaan pembangunan Bandar Udara Kualanamu dilanjutkan kembali. Hingga akhir bulan Juni 2009, progress fisik pembangunan baru mencapai 17,8 . Kondisi inilah yang pada akhirnya harus memaksa bandar udara Polonia sendiri tetap beroperasi dengan segala kekurangannya dan justru memunculkan permasalahan baru seperti terbatasnya pola pengembangan tata guna lahan akibat terbentur dengan berbagai persyaratan-persyaratan operasional bandar udara yang harus dipenuhi. Federal Aviation Administration FAA telah membuat panduan penentuan alokasi guna lahan di sekitar kawasan bandar udara. Kriterianya sangat bergantung kepada dua aspek penting yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kebisingan serta keamanan bagi kegiatan di bandara serta masyarakat sekitar bandar udara. Adanya peraturan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Universitas Sumatera Utara KKOP atau Batas Kawasan Kebisingan BKK menjadi batasan atas kemunculan bangunan-bangunan tinggi di Kota Medan dewasa ini. Hal tersebut tentunya sangat menghambat laju pertumbuhan kota Medan secara umum. Akan tetapi dibalik itu semua, sesungguhnya pola tata guna lahan eksisting di sekitar bandar udara yang memiliki produktifitas ekonomi tinggi telah memberikan pengaruh yang positif terhadap keberadaan bandar udara Polonia sendiri. Tarigan 2005 mendefinisikan Economic of Localization sebagai keuntungan karena di tempat itu terdapat berbagai keperluan dan fasilitas yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam hal ini adalah pengelola bandar udara. Berbagai fasilitas yang memperlancar kegiatan usaha itu, misalnya jasa perbankan, asuransi, perbengkelan, perusahaan listrik, perusahaan air minum, tempat latihan dan tempat reklame. Belum lagi ditambah dengan kemudahan memperoleh tenaga buruh maupun pimpinan dengan berbagai tingkat keahlian tanpa harus melatihnya sendiri terlebih dahulu. Pusat konsentrasi juga sekaligus sebagai pusat perdagangan baik untuk memperoleh bahan baku maupun untuk menjual barang yang diproduksi. Semua ini dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Kedudukan bandar udara Polonia memang menjadi faktor penarik bagi kegiatan lain disekitarnya. Bandar udara Polonia menyediakan akses yang menarik bagi kegiatan lain seperti pemukiman atau usaha karena penyediaan infrastruktur seperti jalan. Selain itu suatu bandar udara tentunya memerlukan unit-unit pendukung kegiatan seperti cargo, perhotelan dll. Pada akhirnya, selain memupuk keuntungan bagi penyelenggaranya, bandar udara Polonia juga memberikan nilai tambah bagi para pelaku ekonomi dan telah Universitas Sumatera Utara dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitarnya terutama di wilayah kecamatan Medan Polonia sebagai pihak yang paling merasakan efek dari keberadaan suatu bandar udara secara sosial. 4.2.2. Kondisi Eksisting Tata Guna Lahan Kecamatan Medan Polonia Saat ini, sebagian besar lahan di Kota Medan pada umumnya dimanfaatkan untuk pemukiman. Penggunaan lahan untuk kawasan terbangun seperti perumahan dan permukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran dan fasilitas umum lainnya hampir tersebar di seluruh wilayah Kota Medan termasuk didalamnya wilayah kecamatan Medan Polonia. Berdasarkan Laporan Antara Penyusunan Zoning Regulations Kawasan Perkotaan Medan, pola penggunaan lahan eksisting di kawasan kecamatan Medan Polonia dapat dilihat dalam gambar 4.5. Sedangkan rincian dari pola penggunaan bangunan eksisting dapat dilihat pada gambar 4.6. dibawah ini; Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5. Peta Penggunaan Lahan Eksisting di Kawasan Kecamatan Medan Polonia Sumber : Data Olahan Dari Lap Antara Penyusunan Zoning Regulations Kawasan Perkotaan Medan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Peta Penggunaan Bangunan di Kawasan Kecamatan Medan Polonia Sumber : Data Olahan Dari Lap Antara Penyusunan Zoning Regulations Kawasan Perkotaan Medan Universitas Sumatera Utara a. Kawasan Perumahan Pada Tabel IV-2 tentang Data Kependudukan terlihat bahwa tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Medan Polonia adalah 6.578 jiwa km2. Apabila dilihat dari data kepadatan penduduk, maka kelurahan Sari Rejo merupakan kelurahan terpadat penduduknya dengan tingkat kepadatan 11.913 jiwa km2. Sedangkan kelurahan Suka Damai merupakan kelurahan bertingkat kepadatan terendah yaitu 1.354km2. Kecenderungan rendahnya tingkat kepadatan di kelurahan Suka Damai lebih dikarenakan luas wilayahnya yang sebagian besar menjadi wilayah otoritas bandar udara Polonia. Gambar 4.7. Gambar Rumah Penduduk di kelurahan Polonia dan Sari Rejo Sumber : Dokumen Pribadi, 2009 Adapun data jumlah unit rumah yang didapat dari kantor kecamatan Medan Polonia dapat dilihat pada tabel 4.9. Akan tetapi berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pegawai di kantor kecamatan Medan Polonia, data ini kemungkinan cepat berubah seiring banyaknya pemukiman di wilayah kecamatan Medan Polonia yang dibebaskan oleh developer swasta. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Data Jumlah Rumah Tinggal Di Kecamatan Medan Polonia per Desember 2009 Sumber : Kantor Kecamatan Medan Polonia Gambar 4.8. Kondisi Lahan Perumahan di Kelurahan Polonia Yang Digusur Oleh Developer Swasta Sumber : Dokumen Pribadi, 2009 b. Kawasan Perdagangan dan Jasa Terdapat sejumlah pasar dan pertokoan untuk mendukung kegiatan perekonomian di kecamatan Medan Polonia, diantaranya terdapat 3 pasar, 7 pertokoan, 6 supermarket dan 1 plaza. Adapun data tentang lokasi perdagangan terlihat pada tabel IV-10 dibawah ini: Jumlah Rumah No. Kelurahan Jumlah KK Sehat Kurang Sehat Jumlah Rumah 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 4.337 1.045 4.075 696 799 3.168 1.001 3.354 477 769 178 5 379 25 10 3.346 1.006 3.733 502 779 Medan Polonia 10.952 8.769 597 9.366 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Data Jumlah Fasilitas Perdagangan di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Kecamatan Medan Polonia Dalam Angka 2009 Sedangkan beberapa fasilitas jasa terkait pemenuhan kebutuhan transportasi yang bermunculan antara lain 2 buah SPBU, 20 agen minyak tanah , 13 buah bengkel serta beberapa doorsmeer dengan perincian sebagai berikut: Tabel 4.11. Data Jumlah Fasilitas Jasa Transportasi Di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Kecamatan Medan Polonia Dalam Angka 2009 Gambar 4.9. Kelompok Fasilitas Perdagangan Jasa di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Dokumen Pribadi, 2009 No. Kelurahan Pasar Kelompok Pertokoan Swalayan Minimarket Mall Plaza 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 1 1 1 1 6 6 1 Medan Polonia 3 7 6 1 Jenis Jasa No. Kelurahan SPBU Agen Minyak Bengkel Doorsmer 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 1 1 9 1 8 1 1 4 1 7 1 7 1 4 Medan Polonia 2 20 13 12 Universitas Sumatera Utara Sedangkan beberapa fasilitas jasa yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata dan pelayanan masyarakat di kecamatan Medan Polonia yang ada antara lain dapat terlihat dari tabel 4.12. dan tabel 4.13. dibawah ini: Tabel 4.12. Data Jumlah Fasilitas Jasa Pariwisata Di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Kecamatan Medan Polonia Dalam Angka 2009 Tabel 4.13. Data Jumlah Fasilitas Jasa Pelayanan Masyarakat Di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Kecamatan Medan Polonia Dalam Angka 2009 c. Kawasan Industri dan Pergudangan Berdasarkan data BPS kota Medan 2009 , perusahaan industri di kecamatan Medan Polonia belum banyak bermunculan. Perusahaan industri di kelurahan Medan Polonia lebih didominasi oleh industri rumah tangga. Tercatat per Desember 2009 terdapat 4 industri besar sedang, 7 industri kecil dan banyak industri rumah tangga di kecamatan Medan Polonia. Adapun perincian dari industri yang tumbuh di kecamatan Medan Polonia adalah sebagai berikut: Jenis Jasa No. Kelurahan Penginapan Bioskop Night Club Biliard Restoran Warung Makan 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 1 3 1 3 1 2 2 1 2 17 62 12 54 5 41 Medan Polonia 4 1 3 1 12 174 Jenis Jasa No. Kelurahan Panti Pijat Dukun Pijat Tukang Pangkas Salon Video Game Sewa VideoVCD 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 4 6 4 3 4 4 1 1 7 1 2 1 Medan Polonia 4 17 13 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Data Jumlah Industri Di Kecamatan Medan Polonia Sumber: Kecamatan Medan Polonia Dalam Angka 2009 Sedangkan berdasarkan data langsung dari kantor kecamatan Medan Polonia per Desember 2009 ada beberapa industri rumah tangga yang terdapat di kecamatan ini antara lain: Tabel 4.15. Data Jumlah Industri Rumah Tangga Di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Data Bulanan Kantor Kecamatan Medan Polonia d. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri INMENDAGRI No.14 tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan , setiap kota di anjurkan untuk menyediakan area sebagai kawasan RTH; sebesar 40-60 persen dari luas wilayah kota. Hal ini sepertinya menjadi permasalahan tersendiri di kota Medan secara umum termasuk diantaranya kecamatan Medan Polonia. Kebutuhan ruang terbuka hijau baru terpenuhi 5 dari luas kota. Indikasi kurangnya penggunaan lahan untuk kawasan ruang terbuka hijau juga terjadi di kecamatan Medan Polonia yang hanya terlokalisasi di Jumlah Industri No. Kelurahan Besar Sedang Kecil 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 4 7 5 Medan Polonia 8.769 597 Jumlah Rumah No. Kelurahan Pangan Sandang Konveksi Jasa Lain-Lain 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 96 22 18 12 10 8 1 Medan Polonia 158 8 1 Universitas Sumatera Utara beberapa wilayah seperti di daerah sempadan sungai Sungai Deli dan Sungai Babura serta kawasan Bandara Polonia . Perkembangan Kota Medan yang sangat cepat dan dinamis menyebabkan beberapa bagian kota memiliki daya tarik tersendiri. Adapun untuk sebaran taman yang ada di kecamatan Medan Polonia dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.16. Data Lokasi Taman Di Kecamatan Medan Polonia Sumber : Penyusunan Penyempurnaan RTRW Kota Medan Tahun 2008 – 2028 Dari data diatas dapat dilihat bahwa luas ruang terbuka hijau di kecamatan Medan Polonia baru terpenuhi sekitar 3.008 m2 atau baru sekitar 0,03 dari seluruh wilayah kecamatan Medan Polonia. Berdasarkan data Dinas Pertamanan Kota Medan tahun 2008 yang dikutip dari Proses Penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan Tahun 2008 – 2028, tidak terdapat satupun lokasi Taman Pemakaman Umum TPU yang Dikelola Pemko Medan. Akan tetapi berdasarkan pemantauan di lapangan terdapat lokasi Taman Pemakaman Umum TPU maupun Taman Pemakaman Bukan Umum TPBU yang dikelola instansi khusus seperti AURI yaitu pamakaman massal korban tragedi Mandala maupun TPU yang terletak di sebelah mess Perwira AURI di kecamatan Sari Rejo. Sedangkan di daerah kecamatan Sukadamai juga terdapat TPU yang No. Nama Taman Luas M2 1 Segitiga depan Rumah Gubsu 40 2 Jl. Masdulhak 1.680 3 Depan Hotel Pardede 68 4 Bundaran Polonia Tugu Pemersatu 490 5 Jl. Juanda Simpang Monginsidi 350 6 Taman Jl. Mongonsidi Simpang Jl. Cipto 380 Jumlah 3.008 Universitas Sumatera Utara sepertinya dikelola yayasan keagamaan setempat. Sedangkan untuk ruang terbuka yang dimanfaatkan sebagai sarana olahraga berdasarkan data BPS kota Medan 2009 tersebar di beberapa kelurahan dengan perincian sebagai berikut: Tabel 4.17. Data Jumlah Sarana Olahraga Sumber : Kecamatan Medan Polonia Dalam Angka 2009 e. Kawasan Konservasi dan Bangunan Bersejarah Berdasarkan data yang dikutip dari Proses Penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan, di kawasan kecamatan Medan Polonia tidak terdapat kawasan konservasi dan bangunan bersejarah yang signifikan akan tetapi pada berdasarkan data dari BWS, kawasan perumahan mewah di kawasan Polonia ’garden city’ rancangan Belanda di daerah Jl. Mongonsidi, kecamatan Medan Anggrung termasuk sebagai salah satu objek kawasan yang perlu dikonservasi. f. Kawasan Instansi Militer Adapun pemanfaatan ruang untuk kawasan militer yang terdapat di kecamatan Medan Polonia adalah lokasi untuk pertahanan udara, di kawasan Polonia. Sarana Olahraga No. Kelurahan Sepakbola Bola Voli Bulutangkis Tenis Meja Futsal 1 2 3 4 5 Sari Rejo Suka Damai Polonia Anggrung Madras Hulu 1 3 3 3 5 2 1 2 1 Medan Polonia 4 11 5 1 Universitas Sumatera Utara 4.2.3. Rencana Perubahan Tata Guna Lahan Kecamatan Medan Polonia Saat ini Pemerintah Kota Medan memang telah menyelesaikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan untuk tahun 2008 sampai dengan 2028 dan sedang dalam proses persetujuan persetujuan untuk dijadikan Peraturan Daerah. Berdasarkan data dari Penyusunan Penyempurnaan RTRW kota Medan Tahun 2008-2028 , disebutkan bahwa salah satu fungsi rencana tata ruang wilayah adalah sebagai acuan bagi Pemerintah Ddaerah dalam penyusunan dan pelaksanaan program lima tahunan dan program tahunan. Arahan pemanfaatan ruang kedepan berisikan indikasi program pembangunan utama jangka menengah lima tahunan dan tahunan. Indikasi program pembangunan merupakan penjabaran kebijaksanaan dan rencana pengembangan tata ruang yang telah ditetapkan ke dalam program-program pembangunan. Untuk mewujudkan Struktur Ruang Wilayah Kota Medan tahun 2028, maka pada setiap pusat-pusat pelayanan kegiatan seperti Pusat Primer dan Pusat Sekunder perlu dilengkapi dengan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana yang sesuai dengan skala pelayanannya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan keserasian perkembangan kegiatan pembangunan antar wilayah pengembangan kota. Program untuk penataan Bagian Wilayah Kota BWK dilakukan melalui kegiatan rencana yeng lebih detail terinci, peraturan zonasi, peraturan pembangunan dan standar teknis. Untuk mewujudkan keserasian perkembangan kegiatan pembangunan antar bagian wilayah kota, maka setiap Pusat Primer dan setiap Bagian Wilayah Kota Pusat Sekunder perlu didukung oleh ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana yang sesuai dengan skala pelayanannya. Universitas Sumatera Utara Kecamatan Medan Polonia pun termasuk dalam wilayah yang mengalami perubahan fisik kawasan kedepannya terkait rencana kepindahan Bandar Udara Polonia ke Kualanamu. Adapun peta arahan rencana pola ruang kota Medan tahun 2008 sampai dengan tahun 2028. Adapun rencana pola ruang kecamatan Medan Polonia sendiri dapat dilihat dari gambar 4.10. dibawah ini; Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10. Rencana Pola Ruang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2008-2028 Sumber : Data Olahan Dari Lap Antara Penyusunan Zoning Regulations Kawasan Perkotaan Medan Universitas Sumatera Utara Sedangkan rencana perwujudan sistem prasarana dalam arahan penggunaan lahan khususnya di kecamatan Medan Polonia tahun 2008 sampai dengan tahun 2028 dapat dilihat dari tabel 4.18. dibawah ini: Tabel 4.18. Perwujudan Sistem Prasarana Dalam Arahan Penggunaan Lahan Tahun 2008 – 2028 No. Program Utama Lokasi A 1 Jaringan Transportasi Pembangunan Terminal Terpadu CBD Polonia B 1 2 3 4 5 6 Jaringan Utilitas Telekomunikasi a. Peningkatan Kualitas Pelayanan Telekomunikasi b. Pengembangan Jaringan Telekomunikasi c. Pembangunan instalasi baru dan pengoperasian instalasi penyaluran baik terbuka maupun kabel bawah tanah d. Pengembangan telepon umum dan warung telekomunikasi di lokasi strategis Listrik a. Peningkatan Kualitas Pelayanan Listrik b. Pengembangan Jaringan Listrik c. Pembangunan instalasi baru dan pengoperasian instalasi penyaluran baik terbuka maupun kabel bawah tanah d. Perluasan Jaringan Transmisi Gas a. Peningkatan Kualitas Pelayanan Gas b. Peningkatan dan Penambahan Jaringan c. Pembangunan Pabrik Gas Air Bersih a. Menurunkan tingkat kebocoran produksi dan distribusi air bersih b. Pelestarian sumber daya air permukaan dan air tanah yang ada di Kota Medan dengan menjaga kualitas dan kuantitasnya c. Pengaturan dan pengendalian penggunaan air tanah dalam oleh 90ndustry Air Hujan dan Drainase a. Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai khususnya pada sistem Sungai Deli – Babura. b. Program pelebaran saluran drainase dan gorong-gorong, pembersihan sampah dan pengerukan sedimen Air Limbah a. Sosialisasi sistem penanganan limbang kakustinja dengan menggunakan tangki septic tank komunal.Program Sanimas Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Sungai Deli - Babura Seluruh Kota Seluruh Kota Universitas Sumatera Utara No. 7 Program Utama b. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah industri secara induvidual Sistem Persampahan a. Menurunkan tingkat kebocoran produksi dan distribusi air bersih b. Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah organik skala kecilcomposting lingkungan RT atau RW c. Penyiapan peralatan dengan pembangunan fasilitas pendukung untuk sistem persampahan di Kota Medan d. Penertiban pemisahan sampah Non B3 dengan sampah B3 dari industri, bangunan komersil, rumah sakit, hotel dan bangunan penghasil sampah lainnya e. Pengawasan ketat pada pengolahan sampah rumah sakit dan rumah bersalin yang ada di Kota Medan Lokasi Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota C 1 2 3 4 5 6 7 Perwujudan Kawasan Lindung Penetapan Kawasan Lindung hutan mangrove, sempadan Sungai Deli, Babura Penataan batas Kawasan Lindung di seluruh Kota Medan Pemetaan Kawasan Lindung di seluruh Kota Medan. Penguasaan Kawasan Lindung di seluruh Kota Medan Pembangunan Taman Skala Kecamatan Pembebasan Lahan Sepanjang Sempadan Sungai, Pantai, Danau, Rel Kereta Api dan SUTET Pembangunan Sempadan Sungai, Pantai, Danau, Rel Kereta Api dan SUTET menjadi jalur hijau dan RTH Sempadan Sungai Babura – Deli Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota Seluruh Kota D 1 Perwujudan Kawasan Budidaya Perumahan Peremajaan perumahan di kawasan-kawasan kumuh, melalui konsolidasi lahan dan pengembangan perumahan secara vertikal di seluruh Kota Medan Seluruh Kota E 1 Perwujudan Kawasan Budidaya Kawasan Komersial Pembangunan Pusat-pusat perdagangan skala regional Pusat Primer CBD Polonia F Perwujudan Kawasan Budidaya Kawasan Industri - G Perwujudan Kawasan Budidaya Fasilitas Pelayanan - H 1 Perwujudan Kawasan Budidaya Kawasan Khusus Pembangunan kawasan pusat Pemerintahan CBD Polonia E 1 Perwujudan Kawasan Budidaya Ruang Terbuka Hijau Pembuatan taman lingkungan Seluruh Kota Universitas Sumatera Utara Sumber : Penyusunan Penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan Tahun 2008 - 2028 Adapun rencana alokasi guna lahan di Kecamatan Medan Polonia dapat dilihat pada tabel 4.19. dibawah ini: Tabel 4.19. Rencana Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Polonia Medan Polonia Penggunaan Lahan Kode Ha Rumah Renggang R-Re 244,04 27,88 Rumah Deret R-De 49,23 5,62 Rumah Susun R-Su 83,20 9,50 Perkantoran Pemerintahan PM 23,99 2,74 Perguruan Tinggi PT 0,91 0,10 Fasilitas Militer MT 0,32 0,04 Terminal Terpadu TP 4,11 0,47 Perdagangan D 85,24 9,74 Jasa J 123,37 14,09 Fasilitas Pendidikan FP 6,10 0,70 Fasilitas Peribadatan FI 2,90 0,33 Fasilitas Kesehatan FK 9,86 1,13 Fasilitas Kebudayaan FB 1,84 0,21 Fasilitas Olahraga dan Rekreasi FOR 0,72 0,08 RTH Taman Kota HK 21,31 2,43 RTH Taman Lingkungan HL 28,05 3,20 RTH Taman Rekreasi HR 11,97 1,37 RTH Lapangan Olahraga HO 2,51 0,29 RTH TPU HP RTH Infrastruktur HI 9,90 1,13 Kolam Retensi HKL 4,45 0,51 Kawasan Cagar Budaya LC Hutan Kota LH 36,99 4,23 Sempadan Sungai LS 39,80 4,55 Sungai 8,69 0,99 Jalan 75,93 8,67 Luas Wilayah 875,41 100,00 Sumber : Data Olahan Dari Lap Antara Penyusunan Zoning Regulations Kawasan Perkotaan Medan Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN