Keputusan Pembelian URAIAN TEORITIS

e. Aset-aset merek yang lain seperti trade mark, Patern dan relationship dengan komponen saluran distribusi. Menurut Aaker 1997:66 ekuitas merek menciptakan nilai yang sama baiknya bagi perusahaan maupun konsumen. seperti halnya manfaat yang telah diberikan ekuitas merek akan menguatkan proses informasi, rasa percaya diri dan pencapaian kepuasan dari pelanggan Bagi Pelanggan. Sedangkan untuk perusahaan akan menguatkan efisiensi dan efektivitas program, loyalitas merek, harga atau laba, perluasan merek, peningkatan perdagangan, dan keunggulan kompetitif.

E. Keputusan Pembelian

Secara teoritis, setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa, ia berharap barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan kegunaan maksimum. Dengan kata lain, “setiap konsumen adalah rational economic man yang memiliki alasan rasional dan membuat pilihan rasional dalam setiap pembelian produk dan jasa”, Tjiptono, 2005 : 179. Ada lima tahapan dalam pembelian, yaitu: 1. Pengenalan Kebutuhan Merupakan tahap awal dimana seseorang merasa memiliki kebutuhan dan keinginannya yang harus dipenuhi. 2. Mencari Informasi Ketika seseorang memiliki perasaan membutuhkan, ia akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibelinya. Ada yang Universitas Sumatera Utara didapat dari pengalaman sendiri, tetapi ada juga yang mencari dari jalur komersil, misalnya iklan Koran dan majalah. 3. Evaluasi Alternatif Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap, maka konsumen tersebut mengevaluasi alternatif yang ada. Dalam mengevaluasi, konsumen dapat menggunakan kalkulasi yang ketat dan berpikir tentang barang yang akan dibeli, namun kadang konsumen hanya mengandalkan intuisi saja. 4. Keputusan Pembelian Saat memutuskan pun terkadang ada perilaku tertentu dari individu. Situasi yang terjadi bisa tegantung sikap orang lain. 5. Perilaku Setelah Pembelian Konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Ketika konsumen merasa puas, kita harus mencoba menjalin dan memperhatikan hubungan kita dengan mereka. Ketika mereka merasa tidak puas, kita harus mencoba mencari tahu penyebab ketidakpuasan tersebut, dan berusaha menarik kembali pelanggan tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan

Pada tanggal 25 Agustus 1938 lahirlah seorang anak laki- laki yang mungil dari Bapak Bachtiar dan Ibu Fatimah. Dimana pada masa itu suasana ekonomi masih sangat memprihatinkan. Hari demi hari, bulan berganti bulan, tahunpun berganti tahun anak laki-laki yang dahulu ditempa, dididik, digemleng dengan suasana yang memprihatinkan, tumbuh dengan kematangan berpikir dan bertindak. Timbullah keinginan beliau untuk menunjukkan kepada orang tuanya bahwa dia sanggup berbuat sesuatu untuk kedua orang tuanya. Bermula dari usaha kecil-kecilan yang dilakukannya silih berganti dengan berbagai cobaan dan rintangan dia lalui, timbullah keinginan untuk membuat sesuatu usaha yang paling dibutuhkan manusia. Terbesit dalam lubuk hati kecilnya untuk membuat rumah makan. Dia berpikir pasti manusia pasti butuh akan makan. Dimulai dari usaha pinggir jalan sampai keinginan untuk membuat rumah makan yang lebih bagus lagi yaitu dengan mendirikan restoran. Bapak H. Bachtar mempunyai anak kandung yang bernama Pak Zulhelfi. Almarhum H. Bachtar merupakan seorang pengusaha Minang di Medan yang besar karena tempaan waktu dan pengalaman. Ia membesarkan bisnisnya by instinc. Tak ada ijazah formal yang dapat ditunjukkannya kecuali “sertifikat hidup” bernama kerja keras dan tekad yang mirip baja. Ia tidak hanya keras pada bisnisnya, tapi juga pada “seseorang” yang kelak akan meneruskan perkembangan restorannya. Seseorang itu tak lain adalah anak lelaki satu-satunya, yaitu Zulhelfi Universitas Sumatera Utara