1.2 Rumusan Masalah
Terjadinya konflik HKBP mempunyai pengaruh luas terhadap jemaat HKBP yang ada di Indonesia, oleh sebab itu perlu dibuat batas masalah agar tidak terjadi
penyimpangan dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana gambaran umum HKBP di Samosir sebelum 1962?
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik dalam tubuh HKBP?
3. Bagaimana pengaruh konflik dalam tubuh HKBP terhadap jemaat di HKBP
Distrik VII Samosir 1962-1998
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian Segala sesuatu yang dilakukan manusia tentunya mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum HKBP di Kabupaten Samosir sebelum 1962.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab konflik.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh konflik HKBP terhadap jemaat
Distrik samosir Kabupaten Samosir 1962-1988. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan bagi mahasiswa secara umum dan ilmu sejarah secarah
khususnya tentang konflik dalam organisasi HKBP. 2.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk para jemaat HKBP khususnya bagi pimpinan HKBP agar dapat mengambil keputusan yang bijaksana
untuk menghindari terjadinya konflik yang mengakibatkan perpecahan organisasi dan kerugian dalam materi.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk dapat
bersikap adil dalam mengatasi konflik yang terjadi.
1.4 Tinjaun Pustaka
Konflik merupakan suatu hal yang sangat merugikan dan menyisakan luka dikalangan para korban. Konflik tersebut terjadi di mana saja, kapan saja, kepada
siapa saja seperti yang dikemukan dalam buku yang berkaitan dengan judul penelitian ini.
Buku “Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer”, Novri Susan, M.A. Dalam bukunya dasar konflik dibedakan atas dua Coser, 1957 yakni konflik
realistis dan non realistis. Konflik realistis memiliki sumber yang konkrit atau bersifat material, seperti perebutan sumber ekonomi atau wilayah. Jika mereka telah
memperoleh tanpa perkelahian maka konflik akan segera diatasi dengan baik. Konflik non realistis didorong oleh keinginan yang tidak rasional dan sering bersifat
ideologis, konflik ini seperti konflik antar agama, antar etnis dan konflik antar kepercayaan lainya. Konflik non realistis merupakan satu cara menurunkan
Universitas Sumatera Utara
ketegangan atau mempertegas identitas satu kelompok dan cara ini mewujudkan benuk-bentuk kekejian yang sesungguhnya turun dari sumber-sumber lain. Antara
konflik yang pertama dan kedua, konflik yang non realistislah cenderung yang sulit untuk menemukan resolusi konflik. Bagi Coser sangat memungkinkan bahwa konflik
melahirkan kedua tipe ini sekaligus sehingga menghasilkan situasi konflik yang lebih kompleks.
15
Tesis ”Konflik Intern Organisasi Kemasyarakatan Kasus: Huria Kristen Batak Protestan”, oleh Junjungan Saut Bonar Pangihutan Simanjuntak. Dalam
tulisannya dia mengemukakan bagaimana hubungan antara gereja dengan negara. HKBP sebagai gereja rakyat merupakan wujud dari institusi ”civil society” dimana di
dalamnya berbaur nilai tradisional dan nilai-nilai modren. Konflik yang berbaur dengan antara kepentingan negara dan kepentigan gereja, secara teorik perlu didekati
melalui analisa tentang bagaimana kekuasaan negara dijalankan. Negara memang harus berpihak kepada salah satu kelompok masyarakat. Tetapi dalam kenyataannya,
hal ini sering tidak terjadi Negara tampaknya bukan lembaga yang netral. Negara seringkali melakukan pemihakan kepada salah satu kelompok tertentu, dimana untuk
itu negara dapat menggunakan kekuasaannya untuk memaksa.
16
Buku ”Makna Wibawa Jabatan dalam Gereja Batak”, oleh Pdt. Dr. Andar M. Lumban tobing. Dimana dijelaskan bahwa pengaruh jabatan politik tehadap jabatan
gereja batak HKBP muncul ketika gereja batak memperoleh kemerdekaan dari pihak Kolonial belanda, dan setelah Indonesia merdeka partai-partai politik
15
Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer, Op.cit., hlm. 55
16
J. S. B. P. Simanjuntak, Op. cit., hlm. 14-19
Universitas Sumatera Utara
bermunculan seperti jamur dimana-mana. Fenomena zaman itu mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan gereja-gereja. Timbullah kata-kata tentang
demokrasi; arti dan makna perkataan itu hendak diterapkan diamana-mana, juga dalam gereja. Hal ini banyak orang yang jadi cenderung mempersamakan demokrasi
di negara dengan asas Presbyterial-Synodal di gereja. Dengan demikian, harus diperhatikan supaya kedua pengertian tersebut sekali-sekali jangan disamakan atau
dicapuradukan. Buku ”Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba”, oleh Bungaran
Antonius Simanjuntak. Dia berpandangan bahwa konflik HKBP terjadi karena adanya faktor kebudayaan orang Batak.
1.5 Metode Penelitian