Jenis dan Frekuensi Makan Buruh Wanita Konsumsi Energi, Protein, Zat Besi

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Status Anemia Buruh Wanita

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status anemia buruh wanita lebih banyak terjadi 52,5 daripada yang tidak anemia 47,5. Hal ini dikarenakan buruh wanita kurang beragam mengkonsumsi makanan sehari-hari, terutama sumber protein dan zat besi yang berasal dari makanan hewani, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain itu, buruh kadang-kadang mengkonsumsi suplemen yang berisi sumber vitamin dan mineral termasuk zat besi. Menurut Arisman 2004, anemia disebabkan oleh asupan zat besi yang tidak memadai. Makanan sumber zat besi terutama diperoleh dari pangan hewani, kacang- kacangan, sayur dan buah.

5.2. Jenis dan Frekuensi Makan Buruh Wanita

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan yang dimakan buruh wanita digolongkan ke dalam bahan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, kacang-kacangan, sayuran, dan buah. Keragaman dari jenis makanan yang dimakan harian masih kurang beragam. Mereka setiap hari lebih sering makan tempe, tahu, telur, tomat sambal, dan daun singkong. Ikan dan jenis daging jarang sekali mereka makan. Buruh wanita yang makan ikan hanya 57,5 itupun dalam frekuensi 1- 3xminggu. Sedangkan jenis daging hanya dikonsumsi jika ada undangan kenduri pesta perkawinan saja. Universitas Sumatera Utara Menurut Wirakusumah 1999, makanan jenis kacang-kacangan atau hasil olahannya lebih mudah diperoleh di pasar dan harganya murah, sehingga banyak orang yang mampu membelinya. Hasil produk kacang-kacangan seperti tahu dan tempe mengandung protein yang cukup tinggi, tahu mengandung kalsium, zat besi, vitamin B1, B2 dan B3. Hal ini merupakan sudah terpenuhinya kebutuhan protein tubuh dari makanan pengganti daging. Sayuran yang dikonsumsi setiap hari lebih banyak pada daun singkong dan tomat. Tomat dalam hal ini diolah dengan cabai menjadi sambal. Jadi buruh wanita lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe dan telur dengan memakai sambal.

5.3. Konsumsi Energi, Protein, Zat Besi

Konsumsi energi dan protein buruh wanita yang baik hanya 45, hal ini menunjukkan bahwa keadaan konsumsi makanannya sehari-hari kurang menunjukkan kuantitas yang baik. Sebab keadaan ekonomi juga rendah sehingga mereka hanya memilih makanan yang murah setiap hari. Ikan dan sumber hewani lainnya sangat jarang dimakan, mereka hanya mengkonsumsi nasi dan lauk pauk seadanya. Konsumsi energi lebih banyak di dapat dari sumber makanan pokok. Konsumsi zat besi yang baik hanya 37,5, hal ini sangat jelas sebab konsumsi sumber zat besi yang lebih banyak dari pangan hewani tidak dikonsumsi mereka setiap hari. Menurut Almatsier 2003, tubuh manusia memerlukan energi untuk melakukan kerja dan aktivitas sehari-hari, yang sumbernya berasal dari karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni. Pula bahan makanan sumber Universitas Sumatera Utara lemak seperti minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Semua sumber makanan tersebut merupakan sumber energi. Menurut Wirakusumah 1999, bahwa makan yang beraneka ragam makanan memiliki zat-zat yang saling melengkapi. Mengkonsumsi makanan yang cukup jumlah dan baik kualitasnya dapat mencegah anemia zat gizi besi. Makanan sumber zat besi yang cukup juga mencegah anemia. Sumber makanan yang mengandung zat besi terutama pada makanan sumber lauk hewani dan kacang- kacangan, juga ada pada sayuran hijau dan buah-buahan.

5.4. Status Gizi Buruh Wanita