Proses Pengumpulan Data Analisa Data

perawat yaitu 0,87 sehingga instrument penelitian ini sudah dikatakan valid Lampiran 3. Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2005. Uji dilakukan sebelum mengumpulkan data kepada 30 responden yang sesuai dengan kriteria subjek studi kemudian peneliti menilai responnya. Uji ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputerisasi dengan analisis Cronbach alpha pada item berskala. Untuk instrument yang baru akan reliable jika memiliki reliabilitas lebih dari 0.70 Polit Hungler, 1995. Uji realibilitas pada penelitian ini dilakukan pada perawat di rumah sakit Herna dan Martha Friska yang terdiri dari 15 orang dari Rumah Sakit Herna, dan 15 orang dari rumah sakit Martha Friska yang telah memiliki kriteria yang sama dengan responden penelitian. Kuesioner pelaksanaan supervisi didapat hasilnya 0.77, sedangkan pada kuesioner kinerja perawat didapat hasilnya 0.99 Lampiran 6.

7. Proses Pengumpulan Data

Adapun prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Mengajukan permohonan pelaksanaan izin penelitian pada pendidikan Fakultas Keperawatan USU. 2. Mengirimkan surat permohonan izin penelitian ke tempat penelitian Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Universitas Sumatera Utara 3. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, peneliti bekerja sama dengan kepala ruangan dan perawat pelaksana untuk pengumpulan data penelitian. 4. Dalam pengambilan data peneliti didampingi oleh kepala perawat untuk menyebarkan kuesioner pada setiap ruang rawat inap. 5. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan mengikuti penelitian informed consent. 6. Setiap sore hari peneliti dibantu oleh kepala ruangan untuk menyebarkan kuesioner ke setiap ruang rawat inap kemudian menemui salah seorang perawat pelaksana yang jaga di ruangan tersebut. 7. Kemudian peneliti menjelaskan cara pengisian kuesionernya kepada perawat yang jaga di ruangan tersebut agar disampaikan pada perawat yang lainnya. 8. Setelah satu minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah selesai diisi erawatnya. Jika ada perawat yang belum mengisi kuesionernya, peneliti datang kembali pada hari berikutnya. 9. Peneliti mengecek jumlah setiap perawat yang bekerja pada satu ruangan dan menyesuaikannya dengan jumlah kuesioner yang terkumpul. 10. Setelah kuesioner telah terkumpul, peneliti menganalisa data. Universitas Sumatera Utara

11. Analisa Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, peneliti melakukan pengolahan data atau analisis data. Analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama editing, yaitu mengecek atau mengoreksi data yang telah dikumpulkan. Tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat mengoreksi. Kedua coding, yaitu pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Ketiga yaitu tabulasi yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan Hasan, 2002. Langkah selanjutnya yaitu pengolahan data. pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi. Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Statistik univarat Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian Polit Hungler, 1999. Pada penelitian ini analisa data dengan metode statistik univarat akan digunakan untuk menganalisa data demografi, variabel indepen pelaksanaan supervisi dan variabel dependen kinerja perawat pelaksana. Untuk menganalisa variabel pelaksanaan supervisi dan kinerja perawat pelaksana akan dianalisis dengan menggunakan skala ordinal dan akan ditampilkan dalam distribusi frekuensi. 2 Statistik bivariat Universitas Sumatera Utara Statistik bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisis hubungan antar dua variabel. Untuk melihat pengaruh antara variabel independen pelaksanaan supervisi kepala ruangan terhadap variabel dependen kinerja perawat pelaksana digunakan uji Chi-Square karena variabel independen pelaksanaan supervisi kepala ruangan berskala kategorik dan variabel dependen kinerja perawat pelaksana berskala kategorik juga. Selain itu penelitian ini bersifat independen unpaired yaitu jawaban satu subjek tidak berpengaruh terhadap jawaban subjek lain atau satu subjek hanya satu kali digunakan dalam analisis Budiarto, 2002. Hasil analisa akan diperoleh nilai p. jika nilai p0,05 ini berarti ada pengaruh antara pelaksanaan supervisi kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana Dahlan, 2000 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN