3. Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang berada di jalan P. Diponegoro No. 2-4 Medan. Alasan peneliti memilih Rumah
Sakit Islam Malahayati Medan sebagai tempat penelitian Karena penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang dilakukan oleh senior mengenai kemampuan
kepala ruangan dalam melaksanakan supervisi di rumah sakit ini. Desain penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah quoasi eksperimen dengan
memberikan pelatihan tentang kemampuan dalam melaksanakan supervisi kepada semua kepala ruanagan. Sehingga setelah diintervensi perlu dilihat bagaimana
pengaruh pelaksanaan supervisi yang sudah dilakukan kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana. Selain itu lokasi rumah sakit ini strategis dan memiliki
jumlah perawat yang memadai untuk dijadikan sebagai responden penelitian. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei 2010 sampai Juni 2010.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari Rumah Sakit Islam
Malahayati Medan. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu hak kebebasan dan kerahasiaan
menjadi responden, serta bebas dari tekanan fisik maupun tekanan sosial. Dalam
melaksanakan penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu hak kebebasan dan kerahasiaan menjadi responden, serta bebas
dari tekanan fisik maupun tekanan sosial. Jika ada perawat yang menolak
Universitas Sumatera Utara
berpartisipasi dalam penelitian ini, peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu saja yang disajikan dan dilaporkan sebagai hasil riset.
5. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
pertama data demogarfi responden, kedua kuesioner pelaksanaan supervisi kepala ruangan dan kuesioner kinerja perawat.
5.1. Data demografi responden. Kuesioner data demografi perawat pelaksana meliputi nama inisial,
jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lama bekerja dan unit bekerja. Data demografi responden tidak dianalisis hanya untuk mengetahui karasteristik
responden. 5.2. Kuesioner pelaksanaan supervisi kepala ruangan.
Kuesioner pelaksanaan supervisi kepala ruangan ini dibuat oleh peneliti sendiri yang berisi tentang bagaimana pelaksanaan supervisi yang dilakukan
meliputi tehnik supervisi, prinsip supervisi, kegiatan rutin supervisi, dan model supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan. Kuesioner ini terdiri dari 28
pernyataan yaitu tehnik supervisi terdiri dari 9 pernyataan, prinsip supervisi terdiri dari 7 pernyataan, kegiatan rutin supervisi terdiri dari 7 pernyataan dan
model supervisi terdiri dari 5 pernyataan. Pengukuran kuesioner ini menggunakan skala likert, yang terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu, tidak
Universitas Sumatera Utara
dilakukan sama sekali, kadang-kadang dilakukan, sering dilakukan dan selalu dilakukan.
Cara pemberian skor pada pernyataan yang diajukan adalah nilai 4 untuk “selalu dilakukan”, nilai 3 untuk “sering dilakukan”, nilai 2 untuk “kadang-
kadang dilakukan” dan nilai 1 untuk “tidak dilakukan sama sekali”. Skor tertinggi yang didapat yaitu 112 point dan skor terendah adalah 28 point.
Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana, 1992 p = rentang kelasbanyak kelas
p merupakan panjang kelas, dan rentang kelas yaitu selisih dari nilai tertinggi dan terendah sebesar 84, dan banyak kelas ada 2 yaitu supervisi yang baik dan
supervisi yang kurang baik. Sehingga didapatlah nilai p = 42. Dengan menggunakan nilai p maka pelaksanaan supervisi dikategorikan atas interval
sebagai berikut: 28 – 70 = Supervisi dikatakan kurang baik
71 – 112 = Supervisi dikatakan baik 5.3. Kuesioner kinerja perawat
Kuesioner kinerja perawat ini dimodifikasi dari Nursalam yang berisi tentang standar asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pernyataan yang dimodifikasi yaitu pernyataan no 9, 17 dan 19. Kuesioner ini terdiri dari 20 pernyataan.
Pengkajian terdiri dari 4 pernyataan, diagnosa terdiri dari 3 pernyataan, perencanaan terdiri dari 5 pernyataan, implementasi terdiri dari 5 pernyataan
dan evaluasi terdiri dari 3 pernyataan.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran kinerja perawat pelaksana dengan menggunakan sakla likert yang terdiri dari 4 bentuk pilihan jawaban. Cara pemberian skor pada
pernyataan yang diajukan adalah nilai 4 untuk “selalu dilakukan”, nilai 3 untuk “sering dilakukan”, nilai 2 untuk “kadang-kadang dilakukan” dan nilai 1 untuk
“tidak dilakukan sama sekali”. Skor tertinggi didapat 80 point dan skor terendah didapat 20. Kinerja perawat pelaksana dibagi menjadi 2 kategori yaitu
kinerja perawat yang baik dan kinerja perawat yang kurang baik. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana, 1992
p = rentang kelasbanyak kelas p merupakan panjang kelas, dan rentang kelas yaitu selisih dari nilai tertinggi
dan terendah sebesar 60, dan banyak kelas ada 2 yaitu kinerja perawat yang baik dan kinerja perawat yang kurang baik. Sehingga didapatlah nilai p =30.
Dengan menggunakan nilai p maka kinerja perawat pelaksana dikategorikan atas interval sebagai berikut:
20 – 50 = kinerja perawat dikatakan kurang baik 51 – 80 = kinerja perawat dikatakan baik
5. Validitas dan Realibilitas Instrumen