Tingkat pengetahuan Jumlak anak Kualitas Pelayanan KB

Menurut The Ford Foundation 2002 dalam Yustina memperlihatkan bahwa mahal dan langkanya alat kontrasepsi berdampak pada perilaku hubungan seksual suami istiri petani di pedesaan. Disisi lain, akibat ketidakmampuan menyisihkan sebagian pendapatannya yang relative minim untuk membeli alat kontrasepsi, banyak para ibu yang terpaksa menerima kehamilannya. Di tingkat makro, kondisi tersebut secara agregatif diperhitungkan akan berdampak pada kenaikan jumlah penduduk. 23

2.7.4. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu sobjek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior, sebab dari pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari dari pengetahuan akan lebih bertahan long lasting dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. 24 Contohnya adalah mendapatkan informasi tentang KB, pengertian tentang KB, memilih metode KB.

2.7.5. Jumlak anak

Mantra 2003 mengatakan bahwa kemungkinan seorang istiri untuk menambah kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang istri mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak tertentu dan juga umur anak yang masih hidup. Semakin sering seorang wanita melahirkan anak, maka akan semakin memiliki risiko kematian dalam persalinan. Hal Universitas Sumatera Utara ini berarti jumlah anak akan sangat memengaruhi kesehatan ibu dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga secara maksimal. 25 Soeradji, dkk. dalam Mutiara 1998 melaporkan bahwa pada awal program KB, penggunaan alat kontrasepsi adalah mereka yang telah mempunyai anak cukup banyak. Dengan berjalannya waktu dan pelaksanaan program maka lebih banyak wanita dengan paritas yang lebih kecil akan menggunakan alat kontrasepsi. Gejala ini melandasi pengaruh jumlah anak terhadap penggunaan alat kontrasepsi. 21

2.7.6 Kualitas Pelayanan KB

Menurut Gunawan dalam Ida Yustina 2007 Pelayanan Kesehatan merupakan hubungan antara klien yang memerlukan layanan kesehatan pasien dan professional sebagai pemberi pemberi layanan. Adapun akses terhadap pelayanan kesehatan antara lain meliputi keterjangkauan lokasi tempat pelayanan, jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia, serta keterjangkauan terhadap informasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi alasan pemilihan metode kontrasepsi diantaranya adalah tingkat ekonomi, pekerjaan dan tersedianya layanan kesehatan yang terjangkau. Adanya keterkaitan pendapatan dengan kemampuan membayar jelas berhubungan dengan masalah ekonomi, sedangkan kemampuan membayar dapat tergantung variabel non ekonomi seperti selera atau persepsi individu terhadap suatu barang dan jasa. 23 Ketersediaan alat kontrasepsi terwujud dalam bentuk fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan tempat pelayanan kontrasepsi. Untuk dapat digunakan, pertama kali suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan mudah didapat. Universitas Sumatera Utara Promosi metode tersebut melalui media, melalui kontak langsung oleh petugas program KB, oleh dokter dan sebagainya, dapat meningkatkan secara nyata pemilihan metode kontrasepsi. 15 Menurut Penelitian Hutauruk 2006 dengan desain cross sectional menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara keterjangkauan biaya pelayanan dan ketersediaan pelayanan alat kontrasepsi dengan penggunaan alat kontrasepsi, dengan p=0,000. 26 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep Penelitian Variable bebas

Variable terikat 3.2. Defenisi Operasional 3.2.1. Responden adalah wanita akseptor KB

3.2.2. Alat kontrasepsi hormonal adalah Alat kontrasepsi yang digunakan responden

istri pada saat dilakukan penelitian yang terdiri dari Pil, Suntik dan Implant. Dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu : 1. Memakai 2. Tidak memakai Skala : Nominal Karakteristik Lingkungan Ketersediaan pelayanan KB Keterjangkauan biaya pelayanan KB Karakteristik Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Tingkat Pengetahuan Jumlah Anak Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Perubahan Metode Alat Kontrasepsi Pada Akseptor KB Di Desa Cempa Kecamatan Hinai Tahun 2010

2 31 147

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada PUS di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2010

3 59 134

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 37 134

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

4 30 95

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 15

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 2

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 9

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 22

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 1 3