semacam POM nya Amerika Serikat baru menerimanya pada awal tahun 1960an dan NET-EN pada saat ini telah digunakan sekitar 40 negara. Meskipun kontroversi
tentang keamanan penggunaan DMPA pernah merebak di awal tahun 1980-an, tetapi sampai sekarang tidak terdapat bukti bahwa DMPA mempunyai risiko efek samping
yang lebih besar dibanding kontrasepsi hormonal lainnya. Yang jelas, dengan tidak terdapatnya estrogen pada jenis kontrasepsi ini efek samping yang biasanya muncul
karena pegaruh estrogen tidak ada.
18
c.1. Jenis Kontrasepsi Injeksi Suntikan.
19
Dua kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang sekarang banayak dipakai adalah :
c.1.1. DMPA Depot Medroxprogesterone asetat = Depo-Provera
i. Dipakai di lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang lebih dari 20
tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita ii.
Diberikan sekali setiap-3 bulan dengan dosis 150 mg
c.1.2. NET-EN Norethindrone enanthate = Noristerat
i. Dipakai di lebih dari 40 negara, dengan jumlah akseptor kira-kira 1,5 juta
wanita ii.
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama = 3 x suntikan pertama kemudian
selanjutnya sekali setiap 12 minggu
Universitas Sumatera Utara
c.2 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Injeksi Suntikan.
19
c.2.1. Primer : Mencegah Ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dantidak terjadi sentakan LH LH surge. Respons kelenjar hypophyse terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous
tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus daripada di kelenjar hypophyse. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaaan
hipo-estrogenik. Pada pemakaian DMP, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan
kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjad oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga
tidak didapatkan atau hanya didapatkan sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembalimenjadi normal dalam waktu 90
hari suntikan DMPA yang terakhir c.2.2. Sekunder
i. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier
terhadap spermatozoa. ii.
Membuat endometrium menjadi kurang baiklayak untuk implantasi dari ovarium yang telah dibuahi.Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum
di dalam tuba fallopi.
c.3 Keuntungan, Kerugian dan Kontra-Indikasi Injeksi Suntikan