Hubungan Pendidikan dengan Penggunaan Alit Kontrasepsi Hormonal Tabel 5.9. Hubungan Pekerjaan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Tabel 5.10.

5.3.2. Hubungan Pendidikan dengan Penggunaan Alit Kontrasepsi Hormonal Tabel 5.9.

Prevalens Rate Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB Berdasarkan Pendidikan , Ratio Prevalens, 95 CI, Nilai χ 2 dan ρ Di Kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010 N o Pendidikan Penggunaan Alat Kontrasepsi Total RP 95CI χ 2 ρ hormonal Non hormonal f f f 1 Rendah 16 53,3 14 46,7 30 100,0 0,740 0,513 – 1,067 3,268 0,071 2 Tinggi 49 72,1 19 27,9 68 100,0 RP : Ratio Prevalens df =1 Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi yang hormonal pada pendidikan rendah sebesar 53,3 sedangkan pada pendidikan tinggi sebesar 72,1. Rasio prevalens penggunaan alat kontrasepsi hormonal pada kelompok pendidikan rendah dibandingkan dengan pendidikan tinggi adalah 0,740 95CI= 0,513 – 1,067. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Universitas Sumatera Utara

5.3.3. Hubungan Pekerjaan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Tabel 5.10.

Prevalens Rate Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB Berdasarkan Pekerjaan , Ratio Prevalens, 95 CI, Nil a i χ 2 dan ρ Di Kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010 N o Pekerjaan Penggunaan Alat Kontrasepsi Total RP 95CI χ 2 ρ hormonal Non hormonal f f f 1 Tidak Bekerja 19 61,3 12 38,7 31 100,0 0,893 0,646 – 1,233 0,515 0,473 2 Bekerja 46 68,7 21 31,3 67 100,0 RP : Ratio Prevalens df =1 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi yang hormonal pada kategori tidak bekerja sebesar 61.3 sedangkan pada kategori bekerja sebesar 68,7. Rasio prevalens penggunaan alat kontrasepsi hormonal pada kelompok tidak bekerja dibandingkan dengan bekerja adalah 0,893 95CI= 0,646 – 1,233. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Universitas Sumatera Utara

5.3.4. Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Tabel 5.11.

Dokumen yang terkait

Analisis Perubahan Metode Alat Kontrasepsi Pada Akseptor KB Di Desa Cempa Kecamatan Hinai Tahun 2010

2 31 147

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada PUS di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2010

3 59 134

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil KB Pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi Tahun 2010

2 38 112

Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 37 134

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

4 30 95

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 15

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 2

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 9

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 0 22

Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Palas Tahun 2015

0 1 3