sebagai antibakteri dan agen penahan lipatan pada kapas yang diperoleh dengan melarutkan kitosan dalam asam asetat dan metanol kemudian direaksikan dengan
anhidrida suksinat. Pengaruh suhu terhadap reaksi eterifikasi untuk membandingkan kualitas karboksimetil kitosan KMK dari kulit udang penaeus
modonon yang dihasilkan pernah dilakukan oleh Karmilaningsihtyas 2012. Adanya gugus amin pada kitosan memberikan sifat kimia bahwa senyawa
tersebut potensial untuk diubah menjadi turunannya N – Asil yang dikenal sebagai senyawa amida. Pereaksi yang paling umum digunakan untuk N-asetilasi dari
kitosan adalah asil anhidrid. Pengaruh pelarut pada N-asetilasi dari film kitosan diuji dengan sejumlah pelarut seperti metanol dan formamida serta campuran
pelarut biner seperti metanol-etanol, metanol-formamida, dan etanol-formamida dan tingkat reaksi ditentukan selama 30 menit Roberts, 1992
Dari hasil uraian di atas peneliti tertarik untuk mensintesis senyawa asil turunan kitosan yaitu O-Karboksimetil N-Lauroil Kitosan yang digunakan sebagai
bahan surfaktan yang diperoleh dari hasil eterifikasi aldimin kitosan dengan asam monokloroasetat yang dilanjutkan dengan reaksi amidasi antara karboksimetil
kitosan dengan lauroil klorida dan pelepasan gugus pelindung. O-Karboksimetil N-Lauroil Kitosan yang diperoleh dianlisis dengan spektroskopi FT-IR dan
penentuan nilai HLB.
1.2 Permasalahan
1. Apakah O-Karboksimetil N-Lauroil Kitosan dapat disintesis melalui
eterifikasi kitosan dengan asam monokloroasetat dimana, kitosan terlebih dahulu direaksikan dengan asetaldehida membentuk aldimin kitosan dan
dilanjutkan dengan asilasi dengan lauroil klorida? 2.
Berapakah harga HLB dari O-Karboksimetil N-Lauroil Kitosan?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
1. Kitosan yang digunakan adalah kitosan komersial dari salah satu
perusahaan swasta dengan Derajat Deasetilasi sekitar 85. 2.
Senyawa O-karboksimetil N-lauroil kitosan diperoleh dari hasil eterifikasi antara kitosan dengan asam monokloroasetat, dimana dilakukan proteksi
gugus NH
2
dengan menggunakan asetaldehid membentuk aldimin kitosan dan diikuti deproteksi gugus pelindung dengan penambahan natrium
bikarbonat dan akuades selanjutnya di asilasi dengan lauroil klorida tanpa menggunakan katalis melalui pengadukan ada temperatur kamar
3. Senyawa O-karboksimetil N-lauroil kitosan ysng diperoleh dilakukan
penentuan nilai HLB menggunakan metode titrasi, analisa dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mensintesis O-karboksimetil N-lauroil kitosan melalui eterifikasi
kitosan dengan asam monokloroasetat dimana, gugus NH
2
dari kitosan diproteksi dengan mereaksikan kitosan dengan asetaldehida,dan deproteksi
gugus pelindung dengan penambahan natrium bikarbonat dan akuades dilanjutkan dengan asilasi dengan lauroil klorida.
2. Untuk mengetahui harga HLB dari O-karboksimetil N-lauroil kitosan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dalam bidang kimia organik sintesis tentang sintesis O-karboksimetil N-lauroil kitosan yang dapat digunakan
sebagai bahan surfaktan.
1.5 Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Organik FMIPA-USU Medan. Analisa FT-IR dilakukan di laboratorium Kimia Organik FMIPA-UGM
Yogyakarta.
1.6 Metodologi Penelitain