pergaulan hidup antar umat beragama merupakan bagian usaha menciptakan kemaslahatan umum serta kelancaran hubungan antara manusia yang berlainan agama
yang erat kaitannya dengan relasi sosial dan interaksi sosial yang terjadi dalam masyrakat itu sendiri.
6. Aspek-Aspek Toleransi
Aspek-aspek toleransi menurut pandangan Islam sebagai berikut : a. Toleransi Kehidupan Antar Umat Beragama
Al-Qur’an banyak memberikan petunjuk pada umat islam untuk bersikap toleransi kepada penganut agama lain. Beberapa perinsip tersebut adalah:
1. Tidak ada paksaan untuk memeluk satu agama 2. Tidak mencaci maki sesembahan pemeluk agama lain
3. Islam tidak menghalangi pemeluk agama lain untuk melakukan ibadah dan upacara keibadatan ritualnya
4. Islam memerintahkan untuk selalu berbuat baik. 5. Dialog dengan cara yang bijak dan arif.
6. Islam tidak melarang berbuat baik dan berlaku adil terhadap pemeluk agama lain.
40
Untuk merealisasikan hal tersebut hendaknya memilki sikap: 1. Menghormati alam pikiran orang lain
2. Menghormati status sosial orang lain.
41
40
Yudhi Munadi, Toleransi Beragama Pada Masa Rasulullah Saw di Madinah, Penelitian Induvidual Dosen, Fakultas Ilmu Tarbiyah, 2000, h. 17
b. Toleransi Kehidupan Intern Umat Islam Beberapa prinsip ajaran Islam dalam menata kehidupan sesama muslim yang
di jelaskan dalam surat Al- Hujurat: 9-12 yang intinya sebagai berikut: 1. Prinsip kedamaian islah
2. Prinsip persatuan dan persaudaraan 3. Prinsip persamaan
4. Prinsip perasaan kasih sayang.
42
Dengan demikian toleransi perlu dijalin dan bekerja sama dalam mengembangkan sikap saling menghormati, serta bagaimana cara menciptakan
memelihara hubungan baik dengan umat seagama. Namun yang perlu digaris bawahi bahwa Islam melarang adanya hubungan, kerjasama atau tukar menukar dalam hal
aqidah ibadah mahdah dengan pemeluk agama lain. Prinsip ini ditegaskan dalam firman Allah A.Q Al Kafirun : 1-6 :
Þõáú íóÇÃíõåóÇÇúáßóÇÝöÑõæúäó .áóÇÃÚúÈõÏõãóÇÊóÚúÈõÏõæúäó.
æóáóÇÃäúÊõãú ÚöÇÈöÏõæúäó ãóÇÃÚúÈõÏõ. æóáóÇÃäóÇÚóÇÈöÏõãóÇÚóÈóÏúÊõãú.
æóáóÇÃäúÊõãú ÚóÇÈöÏõæúäó ãóÇÃÚúÈõÏõ.
41
Imam Munawir, Sikap Islam Terhadap Kekerasan, Damai, Toleransi dan Solidaritas, Surabaya : Bina Ilmu : 1984 , Cet. Ke-1, h. 105
42
Yudhi Munadi, op.cit, h. 25
áóßõãú Ïöíúäõßõãú æóáöíó Ïöíúäó. ÃáßÇÝÑæä 1- 6
Artinya : “ 1 katakanlah hai orang-orang kafir, 2 Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, 3 Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah, 4 Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5 Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan
yang aku sembah, 6 untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku ”
Q.S. Al Kafirun : 1-6
Dalam hal ini, perlunya toleransi dalam pergaulan hidup, baik intern umat beragama maupun antar umat beragama. Toleansi dalam pergaulan hidup antar umat
beragama harus didasarkan kepada tiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadah dengan sistem dan cara tersendiri.
Atas dasar itu, maka diperlukan sebuah toleransi dalam pergaulan antar umat beragama.
43
Di samping itu, diperlukan strategi penyebarluasan konsep teologi kerukunan antar umat beragama yang disusun dalam suatu dialog intensif oleh pemuka agama.
Harun Nasution menyatakan, bahwa konsep teologi kerukunan, yaitu: 1. Mencoba melihat kebenaran yang ada dalam agama lain.
2. Memperkecil perbedaan yang ada di antara agama-agama. 3. Menonjolkan persamaan-persamaan yang ada dalam agama.
4. Memupuk rasa persaudaraan se-Tuhan.
43
Sahibi Naim, Toleransi Antar Umat Beragama, Jakarta : Gunung Agung, 1983 , h. 21
5. Memusatkan usaha pada pembinaan individual dan masyarakat manusia yang baik, yang menjadi tujuan beragama dari semua agama monoteis.
6. Mengutamakan pelaksanaan ajaran-ajaran yang membawa kepada toleransi beragama.
7. Menjauhi praktek serang menyerang antar agama.
44
Ketujuh uraian di atas, merupakan nilai-nilai toleransi beragama yang cukup relevan untuk dikembangkan melalui lembaga pendidikan baik formal maupun
informal. Upaya untuk mensosialisasikan dan merealisasikannya menjadi prioritas baik dalam proses belajar mengajar maupun pola interaksi sehari-hari demi
terciptanya hubungan yang sehat, dan harmonis. Adapun dalam menunjang pendidikan agama Islam di sekolah yang
menyangkut materi toleransi beragama telah dijelaskan secara umun didalam pelajaran PAI itu sendiri yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Adapun
materi tersebut antara lain : Toleransi merupakan sikap yang harus dikembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Misalnya, di sekolah dalam satu kelas yang agamanya berbeda-beda, kita tetap menjaga kerukunan dan menjaga nama baik sekolah. Dalam masyarakat di
mana kita bertempat tinggal bisa juga terdiri dari berbagai agama, etnis, kita harus bisa menjadi contoh bertoleransi sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tercipta
ketentraman di lingkungan masyarakat sekitar.
44
Muslih Usa dan Aden Wijdan, Pendidikan Islam Dalam Peradaban Industrial, Yogyakarta : Adikarya Media, 1997, Cet-1, h. 126
Fungsi toleransi dalam kehidupan bermasyarakat antara lain. 1. Mendorong manusia agar saling tolong-menolong dan hormat-menghormati
karena pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri. 2. Menumbuhkan sifat jujur dalam masyarakat.
3. Menumbuhkan sifat hormat-menghormati. 4. Menjauhkan sifat sombongkarena sombong adalah awal kerusakan.
1
Dari uraian diatas jelas hidup berdampingan dan berdamai di lingkungan masyarakat dan sekolah sangat diperlukan ditengah-tengah kehidupan yang
majemuk, karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain.
C. PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI BERAGAMA