a. Adopsi. Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang- ulang dan terus menerus lama-kelamaan secara bertahap di serap kedalam
diri induvidu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap. b. Diferensiasi. Dengan berkembangan intelejensi, bertambahnya
pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya diangap sejenis sekarang di pandang tersendiri lepas dari jenisnya.
Terhadap objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula. c. Intergrasi. Pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap, dimulai
dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.
d. Trauma. Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.
28
Dengan uraian diatas jelaslah bahwa peranan komunikasi di dalam pembentukan sikap cukup penting. Karena walaupun sikap relatif ajeg tetapi
perubahan sikap tetap diharapkan untuk menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai bersama. Di dalam penyampaianya komunikasi itu perlunya mengetahui
mengenai Fram of reference atau kerangka acuan pihak lain.
3. Komponen Sikap
Umumnya para ahli psikologis yang membahas sikap memberikan tiga aspek atau komponen sikap, yaitu kognetif, afektif dan konatif behavior. Ketiga
28
Sarlito W, Op, Cit, h. 94
komponen tersebut saling berkaitan dan tidak mungkin dipisahkan satu dengan lainnya. Penjelasan komponen tersebut adalah sebagai berikut :
Kompenen kognitif berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek. Misalnya, orang tahu
bahwa uang itu bernilai, karena mereka melihat harganya dalam kehidupan sehari- hari. Sikap kita terhadap uang itu mengandung pengertian bahwa kita tahu tentang
nilai uang. Namun demikian tidak semua pengetahuan mengenai suatu objek disebut sikap. Hanya pengatahuan yang disertai kecenderungan bertindak sesuai dengan
pengetahuan itulah yang dimaksud sikap. Komponen afektif menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap, yaitu
emosi yang berhubungan dengan objek. Objek disini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Misalnya, jika seseorang mengatakan
bahwa mereka senang uang, ini melukiskan perasaan mereka terhadap uang. Komponen konatif atau behavior melibatkan salah satu predisposisi untuk
bertindak sebagai objek. Misalnya, karena uang adalah sesuatu yang bernilai orang menyukainya, dan mereka berusaha mendapatkan gaji yang besar, komponen ini
dipengaruhi oleh komponen kognitif.
29
Tiga komponen diatas bekerja secara kompleks dan merupakan bagian yang menentukan sikap seseorang terhadap suatu objek. Komponen kognitif akan
menjawab apa yang dipirkan atau dipersepsikan tentang objek, komponen afektif dikaitkan dengan apa yang dirasakan terhadap objek senang atau tidak senang,
29
Abu Ahmadi, Op, Cit, h. 165
sedangkan komponen konatif berhubungan dengan kesediaan atau kesiapan untuk bertindak terhadap objek. Dengan demikian sikap yang ditampilkan seseorang
merupakan hasil dari proses berfikir kognatif merasa afektif dan kecenderungan untuik bertindak konatif sebagai reaksi terhadap suatu objek.
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwasanya sikap merupakan reaksi seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan didasari pada pengetahuan
akan pikirannya komponen kognitif merasa komponen afektif dan kecenderungan untuk bertindak komponen konatif.
4. Pengertian Toleransi