perdebatan teologis dan kalam yang menjadi ciri khas kitab-kitab tafsir sebelumnya.
19
Berdasarkan kenyataan-kenyataan yang terurai di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji ayat-ayat al-Qur’ân dalam Tafsir al-Marâghî
yang membicarakan masalah zikir, baik ayat-ayat yang secara eskplisit menggunakan term-term zikir, maupun ayat-ayat yang menggunakan ungkapan-
ungkapan lainnya, tetapi ayat tersebut mengandung makna zikir. Dengan penelitian ini, akan ditemukan bagaimana konsep zikir dalam al-Qur’ân menurut
penafsiran al-Maraghi.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
terhadap sejumlah pemahaman terhadap makna dan konsep zikir dalam al-
Qur’ân. Karenanya tentu hal tersebut layak diteliti dan dikaji dari sudut akademis- ilmiah. Karena itu, mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan
zikir dirasa layak untuk ditelusuri, terutama untuk membatasi masalah pada skripsi
ini. Pada
pembahasan yang
berkaitan dengan
zikir penulis
mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu: a. Apa yang dimaksud dengan zikir? Dalam lingkup apa saja zikir itu
diungkapkan oleh al-Qur’ân?
19
15Al-Sayyid Muhammad Ali Iyâzi, Al-Mufassir ūn Hayâ tuhum wa Manhajuhun,
Teheran; Wizârat al-Saqâfah al-Irsyâd al-Islâmi, cet. ke-1, t.th., hal. 360. dikutip dari Lukmanul Hakim, Analisis tentang Aspek Munasabah dalam Kitab Tafsir al-Maraghi, Disertasi pada
Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, 2006. h. 11-12.
b. Bagaimana peranan zikir untuk menenangkan jiwa manusia? c. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan seseorang dapat meraih
ketenangan dengan berzikir? d. Bagaimana hubungan antara aktifitas zikir?
2. Pembatasan Masalah Manusia sebagai makhluk yang heterogen dan misteri telah dipebincangkan
oleh para pakar ilmu pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu, baik antropologi, sosiologi, maupun psikologi. Al-Qur’ân dalam berbagai ayat dan surah juga telah
mengungkapkan keberadaan manusia, sejak unsur-unsur dasar penciptaannya, kehidupannya di dunia, hingga persoalan ketenangan jiwa manusia.
Zikir dalam al-Qur’ân sangat luas dibicarakan. Ia terkait dengan ilmu pengetahuan dan mengingat dan beribadah kepada sang maha kuasa Allah swt.
Dari identifikasi masalah di atas, dalam skripsi ini penulis tidak akan memaparkan dan memperbandingkan secara menyeluruh term zikir dalam al-
Qur’ân. Penulis akan memfokuskan kajian terhadap pemahaman konsep dan makna zikir dan implikasinya bagi kehidupan dalam Tafsir al-Marâghî. Zikir di
dalam al-Qur’ân diungkapkan dalam berbagai makna, namun skripsi ini hanya membahas Bagaimana peranan zikir untuk menenangkan jiwa manusia
3. Perumusan Masalah Berdasarkan
identifikasi dan
pembatasan masalah
tersebut. Dalam
Penelitian ilmiah yang bersifat kualitatif, sudah menjadi keharusan untuk mengurai rumusan masalah dalam beberapa aspek, sehingga jelas dan tegas ruang
lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dapat dirumuskan pokok
masalah dalam skripsi ini, yaitu: Apakah manfaat zikir menurut al-Marâghî
sebagaimana yang dideskripsikan ayat-ayat zikir dalam al-Qur’an?
C. Tinjauan Pustaka