Zikir Sebagai Penyembuh Penyakit

Karenanya, manfaat dari selalu berzikir Allah, pada akhirnya membawa seseorang ke dalam golongan hamba-hambanya yang salihin dan mukramin. Kemudian al-Marâghî menyebutkan bahwa perumpamaan jiwa-jiwa yang suci bagaikan cermin yang saling berhadapan, di mana yang satu memancarkan sinar kepada yang lainnya. seolah-olah mereka berasal dari satu tempat pendadaran yang sama ketika mereka hidup di dunia dan mereka menyibukkan diri untuk berhias dengan ma’rifat dan ilmu pengetahuan. Sehingga ketika jiwa-jiwa itu telah berpaling dan berpisah dari badan mereka, maka jiwa-jiwa tersebut saling mendekat satu sama lain, penuh rasa kasih saying dan ketulusan hati serta mempunyai hubungan yang baik. 8

2. Zikir Sebagai Penyembuh Penyakit

Sungguh ayat-ayat Al-Qur’an telah menginformasikan dampak zikir terhadap penyembuhan penyakit, dan al-Qur’an juga sebagai nasehat, obat, petunjuk dan rahmat, antara lain:               Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” 9 Al-Marâghî memberikan kesimpulan terhadap ayat di atas, bahwa ayat mulia tersebut menerangkan secara ijmal, bagaimana usaha al-Qur’an dalam memperbaiki jiwa manusia, dalam empat perkara: 8 al-Marâghî, Tafsir al-Marâghî, Jilid 30 , h. 274. 9 QS. Yunus10: 57. a. Nasehat yang baik, dengan sarana memberikan suatu kesenangan dan peringatan. Yaitu, dengan menyebutkan perkataan yang dapat melunakkan hati. Sehingga, dapat membangkitkan untuk melakukan atau menghindarkan suatu perkara. b. Obat bagi segala penyakit hati, seperti sirik, nifak, dan semua penyakit lainnya, yang siapapun menyukainya. Maka sifat-sifat itu akan terasa olehnya dada yang sesak, seperti keraguan untuk beriman, kedurhakaan, permusuhan dan menyukai kezaliman, serta membenci kebenaran dan kebaikan      Artinya : “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku.” 10 c. Al-Qur’an sebagai petunjuk kepada jalan yang benar dan untuk terhindar dari kesesatan dalam kepercayaan dan amal        Artinya : “Katakanlah: Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin.” 11 d. Al-Qur’an sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sebagai buah yang diperoleh oleh kaum mukmin dari petunjuk al- Qur’an. 12 Allah juga berfirman mengenai hal ini:                10 QS. al-Syu’ra’26: 80 11 QS. Fushshilat41: 44. 12 al-Marâghî, Tafsir al-Marâghî, Jilid 11, h.236. Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” 13 Al-Marâghî kemudian mengatakan, bahwa secara umum, pelajaran yang terdapat dalam al-Qur’an dan pengobatan yang dilakukannya terhadap penyakit-penyakit yang bersarang dalam dada, seperti kekafiran, kemunafikan dan segala kekejian yang lainnya, juga petunjuk al-Qur’an kepada kebenaran dan kebaikan. Semua itu ditujukan kepada umat yang menerima dakwah. Namun demikian, hanya orang-orang mukmin saja yang akhirnya mendapatkan rahmat yang dibuahkan oleh ketiga sifat tersebut, karena orang- orang yang beriman saja yang mau memanfaatkan. 14 Sementara itu, di sini akan dijelaskan berbagai komentar menurut para ahli mengenai manfaat dari zikir al-Qur’an sebagai penyembuh penyakit, di antaranya: Hamdani Bakran Al-Dzaky yang menyatakan bahwa al-Qur’an sebagai penyembuh atau obat, pertama, bersifat umum, yakni seluruh isi al-Qur’an secara maknawi, surat-surat, ayat-ayat, maupun huruf-hurufnya adalah memiliki potensi penyembuh atau obat. 15 Kedua, yakni bukan seluruh al-Qur’an, melainkan hanya sebahagian, bahwa ada dari ayat-ayat atau surat-surat dapat menjadi bagian obat atau penyembuh terhadap suatu penyakit secara spesifik bagi orang-orang yang beriman dan menyakini akan kekuasaan Allah. 16 Menurut Dadang Hawari, dipandang dari sudut kesehatan jiwa, zikir mengingat Allah mengandung unsur psikoterapeutik yang mendalam. Psikoreligius terapi tersebut tidak pentingnya dan bergunanya disbanding dengan psikoterapi psikiatrik, sebab ia mengandung kekuatan spiritual yang dapat 13 QS. al-Isra’17: 82 14 al-Marâghî, Tafsir al-Marâghî, Jilid 11, h.237. 15 QS. Yunus10: 57. 16 QS. al-Isra17: 82. membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme untuk harapan kesembuhan. 17 Dalam bukunya yang lain, Dadang Hawari mengatakan bahwa dalam psikiatri dikenal bentuk terapi yang disebut “terapi holistik”, yaitu terapi yang tidak saja menggunakan obat untuk penyembuhannya, dan bukan saja ditujukan untuk menyembuhkan penyakit kejiwaan, tetapi lebih dari itu, ia juga mencakup aspek-aspek lain dari pasien. Sehingga pasien diterapi dan diobati secara menyeluruh baik dari segi organobiologik, psikologik, psikososial, maupun spiritualmua atau dengan terapi holistik, yaitu bentuk terapi yang memandang pasien secara keseluruhan. 18 Kemudian ia mengatakan bahwa zikir, selain dapat menyembukan penyakit kejiwaan seperti sidroma depresi pasca stroke, migren, nyeri, juga dapat menyembuhkan penyakit lambung maag. Karena, katanya psikoterapi keagamaan memperkuat kepercayaan dan optimisme serta dapat menghalangi pasien terhadap stress akibat penderitaan penyakit. 19 Jadi menurut paparan di atas, bahwa zikir kepada Allah dapat menyembuhkan penyakit, apabila hatinya telah tenang dan ridha, maka Allah akan menyediakan obat baginya. Jika jiwa seseorang telah kuat, maka tubuhnya juga akan kuat dan tahan terhadap segala penyakit. Dan juga manfaat utama dari energy zikir pada tubuh adalah untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh, agar tercipta suasana kejiwaan yang tenang damai dan terkendali. 17 Dadang Hawari, Do’a dan Zikir, Sebagai Pelengkap Terapi Medis, Jakarta: Dana Bakti Prima Yasa, 1997, h. 8. 18 Dadang Hawari, Al-Qur’an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa Jakarta: Dana Bakti Prima Yasa, 1999, h. 66-67. 19 Dadang Hawari, Al-Qur’an, Ilmu Kedokteran, h. 334-335. Zikir juga merupakan salah satu bentuk ibadah makhluk kepada Allah. dengan cara mengingat-Nya. Salah satu manfaat berzikir adalah untuk menarik energy positif. Manfaat utama zikir pada tubuh adalah untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh, agar tercipta suasana kejiwaan yang tenang, damai, dan terkendali. 20 Karena itu, Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman selalu untuk berzikir agar memperoleh keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Dan tidak ada satu pun perintah Allah yang tidak bermanfaat bagi umat manusia. 21

A. Balasan Bagi yang Berzikir