membahas mengenai hikmah dan manfaat zikir bagi kesehatan fisik maupun
mental. Hazrat
M. Iqbal
dalam bukunya
yang berjudul
Mencintai Allah
Menggenggam Makna Zikir. Ia sama sekali tidak membahas makna zikir itu sendiri, melainkan ia lebih kepada pembahasa tasawuf dan tarikat.
Luqmanul Hakim dalam disertasinya yang berjudul, Kualitas Hadis-hadis Zikir pada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Dalam karya ini, beliau meneliti dan membahas mengenai kualitas hadis-hadis zikir, baik dari segi sanad maupun matannya. Dan ini berbeda dari yang akan
dikaji oleh penulis. Dalam hal ini berbeda dengan apa yang akan penulis sajikan dalam
penelitian ini, yang mana penulis akan meneliti korelasi zikir untuk menuju insan yang kamil yang dipenuhi dengan ketenangan jiwa dan batin. Zikir merupakan
perwujudan iman seorang Muslim. Umat yang akrab dengan pilar ini disebut al- Qur’an sebagai ulul albab. Mereka, di samping bisa mengintegrasikan kekuatan
fakultas zikir dan fikir, juga mampu pula mengembangkannya.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara akademis bertujuan untuk mengetahi konsep zikir dalam perspektif
Tafsir al-Maraghi. Untuk penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan efektifitas manusia dalam berzikir untuk tercapainya ketenangan
jiwa pada dirinya.
E. Manfaat Signifikasi Penelitian
Penelitian ini secara khusus berharap bisa memperluas wawasan kajian zikir secara konseptual dan memberi penjelasan yang komprehensif tentang zikir dalam
al-Qur’ân. Sebab perkembangan zaman dan tuntutan realitas hidup umat manusia untuk menemukan formulasi yang ampuh untuk menenangkan jiwa dan batinnya
dan dengan adanya kajian ini, dapat menjadi kontribusi ilmiah dalam disiplin ilmu tafsir al-Qur’ân. Sehingga dapat memberikan wacana yang berbeda seputar makna
zikir yang terdapat dalam al-Qur’ân.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan library research. Data-data penelitian ini sepenuhnya diperoleh dari bahan-bahan
pustaka tertulis yang berupa buku, laporan hasil penelitian, makalah, jurnal ilmiah, atau literatur-literatur lain. Sumber data primernya adalah buku karya
Ahmad Musthafa al-Marâghî, yaitu Tafsir al-Marâghî. Buku ini dipilih, karena karya ini yang menjadi objek utama penelitian ini. Sedangkan data-data sekunder
akan digali dari berbagai kitab tafsir, literatur, jurnal, makalah, buku, dan beberapa sumber lainnya yang berkenaan dengan masalah yang dibahas.
Dengan data penelitian yang tersebar di banyak literatur, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumenter.
20
Dengan teknik tersebut,
20
Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis. Lihat Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet. 12 Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, hlm. 206.
setiap informasi akan diperlakukan sebagai sesuatu yang bernilai sama untuk kemudian diklasifikasi, diuji, dan diperbandingkan satu sama lain.
2. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Dalam pengumpulan
data, peneliti
menggunakan metode
tematik maudhû’i yaitu, “Suatu bentuk rangkaian penulisan karya tafsir yang struktur
paparannya diacukan pada tema tertentu atau pada ayat, surah, juz tertentu. Tema atau ayat, surah dan juz tertentu ini, ditentukan sendiri oleh mufassir. Dari tema-
tema itu, mufassir menggali visi al-Qur’ân tentang tema yang ditentukan itu”.
21
Penelitian ini, tidak menafsirkan al-Qur’an ayat per ayat secara berurutan sebagaimana dalam penafsiran analitis, tetapi ia berangkat dari penentuan topik
atau tema yang akan dibahas. Dalam hal ini tema zikir adalah fokus yang menjadi objek kajian, sementara al-Qur’ân diposisikan sebagai sumber utama yang diajak
berdialog dan menjawab persoalan-persoalan zikir. Setelah peneliti menetapkan tema dan fokur penelitian, peneliti menentukan
proses pengumpulan dan analisis data. langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengumpulkan dan Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas; b. Menyusun ayat-ayat yang diteliti sesuai dengan masa turunnya, disertai
dengan penjelasan dan analisis asbab an-nuzul sebab-sebab turunnya suatu ayat atau surat;
c. Memahami korelasi antar ayat-ayat yang diteliti;
21
Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia: dari Hermeneutika hingga Ideologi, cet I, Jakarta: Teraju, 2003, h. 128.
d. Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok pembahasan;
22
e. Menganalisis dan menafsirkan ayat-ayat zikir, kemudian mengambil kesimpulan berdasarkan analisis semua data penelitian.
G. Sistematika Penulisan