lebih pada upaya memperoleh pengetahuan dan menyimpannya dalam benak, sementara zikir adalah menghadirkan kembali apa yang sebelumnya berada dalam
benaknya. Atas dasar ini, maka zikir dapat terjadi dengan hati atau dalam lisan baik karena sesuatu telah dilupakan maupun karena ingin memantapkannya dalam
benak.
12
Dari berbagai definisi di atas dapat dipahami bahwa zikir adalah suatu pekerjaan
mengingat Allah
yang dapat
diimplementasikan dengan
cara mensucikan, memuji-Nya, membaca al-Qur’an, yang dilakukan dengan lisan,
kemudian, mengingat dengan hati, yakni dengan memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya dan sifat-sifat-Nya.
B. Term Zikir
Al-Qur’an dalam mengungkapkan zikir dengan berbagai bentuk istiqaq kata jadian-nya, sebanyak 292 kali.
13
Kata-kata zikir sendiri, dalam bentuk mashdar kata kerja benda terulang sebanyak 76 kali. Kata al-Zikr adalah bentuk
tunggal mufrad, sedangkan bentuk jamaknya al-azkar, tetapi bentuk jamak ini tidak tercantum di dalam al-Qur’an. Mungkin saja hal ini untuk mengingatkan
manusia bahwa hanya kepada Allah sajalah tujuan zikir digunakan. Dalam al-Qur’an kata zikir dalam bentuk mashdar mempunyai makna yang
bervariasi, salah satunya berarti “peringatan”. Dalam al-Qur’an kata zikir terulang sebanyak 23 kali dan kata tazkirah terulang sebanyak 10 kali, juga diartikan
“peringatan”.
12
Shihab, Wawasan al-Quran, h. 11.
13
Muhammad Fu’âd ‘Abd al-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim, Beirut: Dar al-Fikr, 1981, h. 270-275.
Oleh karenanya term zikir dalam al-Qur’an begitu penting untuk dibahas, sebab term zikir dalam al-Qur’an mempunyai banyak makna yang luas, Sekurang-
kurangnya ada dua belas macam pengertian yang terdapat di dalam ayat-ayat al-Qur’an.
1. Mengingat kepada Allah. Zikir mengingat kepada Allah dalam al-Qur’an, dalam arti sifat-sifat,
perbuatan, dan kebesaran Allah,
14
hal tersebut dinyatakan secara tidak langsung dengan menggunakan tiga bentuk zikir, yaitu mengingat dengan hati, mengingat
dengan pengucapan, dengan mengingat dengan seluruh anggota tubuh. Zikir dengan hati bi al-qalb, yaitu keterjagaan hati dengan selalu
mengingat Allah. Zikir ini tidak terbatas ruang dan waktu, dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
15
hal ini, terungkap dalam al-Qur’an sebanyak 19 kali yang terdapat di 15 surah 7 Surat Makkiyah dan 8 surah Madaniyah. Pertama,
Zikir yang disandarkan kepada Allah yang dihubungkan dengan hati sebagai perbandingan hati orang mukmin dan kafir, terulang sebanyak 10 kali. Di
antaranya QS. al-Zumar39: 22, 23; QS al-Mâidah5: 91; QS. al-Ra’d13: 28; QS. al-Nur24: 37; QS. al-Ankabut29: 45; QS. al-Hadîd57: 16; QS. al-Mujâdilah58:
19; dan QS. al-Munâfiqûn63:9. Kedua, zikir yang disandarkan kepada kata al- rahman terdapat dalam QS. al-Anbiyâ’21: 36. Ketiga, Zikir yang diarangkaikan
dengan kata rabb, sebanyak 3 kali, dalam QS. Yûsuf12: 42; QS. al-Anbiyâ’21: 42; dan QS. Shâd38: 32. Keempat, Kata Zikir yang dirangkaikan kepada dhamir
mutakalim kata ganti untuk orang pertama yang dinisbahkan kepada Allah,
14
Shihab, Wawasan al-Quran, 20.
15
Said Agil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi, Bandung: Penerbit Mizan, 2006, h.
dalam hal ini terulang sebanyak 3 kali dalam QS. Thaha20: 14, 42 dan QS al- Mu’minûn23: 110. Kelima, Zikir yang dirangkaikan kepada dhamir na yang
dinisbahkan kepada Allah, sebanyak satu kali dalam QS. al-Kahfi18: 28. Dan yang keenam, Zikir yang dihubungkan dengan kata subhana, dalam QS. al-
Furqân25: 18. Zikir dengan lidah bi al-lisan, yang dimaknakan menyebut nama Allah,
mengucapkan sejumlah lafal yang dapat menggerakkan hati untuk mengingat Allah. Menurut Said Agil Siroj, zikir pola ini dapat dilakukan pada saat tertentu
dan tempat tertentu pula. Misalnya, berzikir di masjid setelah shalat.
16
Zikir pola ini disebutkan 3 kali yang semuanya terdapat dalam dua surah Madaniyah, yaitu:
QS. al-Baqarah2: 200, dan QS. al-Ahzâb33: 41. Kemudian
Zikir yang
dilakukan dengan
seluruh anggota
tubuh bi al-jawârih. Zikir yang bermakna mengingat Allah dengan anggota tubuh,
terdapat dalam Surah al-Jumu’ah 62: 9 yang termasuk ke dalam Madâniyah. 2. Peringatan
Zikir dalam makna peringatan, ditemukan sebanyak 11 kali dalam sebelas surat yang semuanya termasuk dalam makkiyah. Di antaranya, QS. al-A’râf 7: 63.
Artinya : Dan apakah kamu Tidak percaya dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari
16
Agil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik, h. 86.
golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan Mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?
Maksud ayat di atas adalah janganlah kalian heran terhadap semuanya ini, karena bukan suatu hal yang mengherankan jika Allah Ta`ala mewahyukan
kepada salah seorang di antara kalian semata-mata sebagai belas kasihan, kelembutan, dan kebaikan dalam kalian, untuk mengingatkan kalian dan supaya
kalian menghindari siksa Allah Ta`ala dan janganlah kalian mnyekutukannya ”mudah-mudahan kalian mendapat rahmat”.
17
QS. al-anbiyâ’21: 24
Artinya : Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: Unjukkanlah hujjahmu Al Quran Ini adalah peringatan bagi orang-orang
yang bersamaku,
dan peringatan
bagi orang-orang
yang sebelumku”Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak,
Karena itu mereka berpaling.
QS. al-Qalam 68: 52. Zikir yang bermakna peringatan adalah memberikan peringatan dan pengajaran kepada manusia agar mau mengikuti petunjuk Allah.
17
Al-Marâghî, Tafsir Al-Maraghi, V hal 22
3. Pelajaran Zikir yang bermakna pelajaranPeringatan, terulang sebanyak lima kali di
dalam al-Qur’an, yaitu QS. Yâsin36: 69. QS. al-Qamar54: 17, 22, 32, dan 40. Dalam al-Qamar54 ayat 17 dikatakan:
Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia yang menurunkan Alquran dengan mempermudah pembacaan dan pengertiannya yang penuh mengandung
ibarat dan
tamsil untuk
dijadikan pelajaran
bagi orang
yang hendak
merenungkannya. Tidak diragukan, bahwa hal itu merupakan ancaman berat dan peringatan
keras terhadap
setiap pendurhaka
yang keras
kepala yang
menjengkelkan rasul-rasul Allah dan mendustakan Tuhannya. Perhatikanlah azab- ku terhadap orang yang kafir kepada-ku dan mendustakan rasul-rasul-ku. Dan
bagaimana Aku memberi pertolongan kepada rasul-rasul-ku itu dan menghukum musuh-musuh mereka dengan hukuman yang setimpal
18
Jalaluddin al-Suyuthi menerangkan ayat tersebut dalam tafsir Jalalain Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran Kami telah
memudahkannya untuk dihafal dan Kami telah mempersiapkannya untuk mudah diingat
maka adakah
orang yang
mengambil pelajaran?
yang mau
mengambilnya sebagai pelajaran dan menghafalnya. Istifham di sini mengandung makna perintah yakni, hafalkanlah Alquran itu oleh kalian dan ambillah sebagai
18
Al-Marâghî, Tafsir Al-Maraghi, Jilid VII , h 149
nasihat buat diri kalian. Sebab tidak ada orang yang lebih hafal tentang Alquran selain daripada orang yang mengambilnya sebagai nasihat buat dirinya
Al-Marâghî menyatakan bahwa Allah juga memenuhi al-Qur’an dengan bermacam-macam pelajaran dan nasehat, supaya bisa diambil pelajaran yang
dikehendaki dan diperhatikan oleh orang-orang yang mau memperhatikan.
19
Dalam hal ini, al-Marâghî, mengutip ayat al-Qur’an lainnya tentang manfaat peringatan atau pelajaran yang bermanfaat bagi orang-orang yang beriman:
Artinya : “Dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”
20
4. Kitab-kitab Allah Sementara itu, zikir yang bermakna kitab-kitab Allah, disebutkan sebanyak
tiga kali, yaitu: QS.al-Shafat 37: 3, QS. al-Shafat 37:168 dan QS. Thaha 20: 124.
Artinya :
Dan barangsiapa
berpaling dari
peringatan-Ku, Maka
Sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit,
dan kami
akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
Umat Islam memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan penyakit tersebut, tentunya dengan obat-obat yang telah diberikan oleh Allah dan
RasulNya. Obat yang pertama adalah kita meyakini bahwa kesedihan dan
19
Al-Marâghî, Tafsir Al-Maraghi, Jilid , h. 149.
20
al-Zariyat51: 55. lihat Shad38: 29 dan Maryam19: 97.
kesusahan yang menimpa kita, sudah ditaqdirkan oleh Allah, maka ketika kita menyadari hal tersebut akan tenanglah hati kita dan lapanglah dada kita.
Barangsiapa berpaling dari peringatan yang Aku peringatkan padanya; dan tidak mau mengambil pelajaran daripadanya, yang membuat dia tidak menentang
perintah Tuhannya, maka dia akan merasakan kehidupan yang sangat sempit, karena dia selalu gelisah, tamak terhadap dunia, sibuk untuk menambahnya dan
takut kekurangan, sehingga akan melihatnya dikuasai oleh kebakhilan
21
5. Tanda-Tanda Keagungan Allah. Zikir yang diartikan sebagai tanda-tanda keagungan Allah, disebutkan
sebanyak sekali dalam surah al-Kahfi18: 101 yang berbunyi,
Artinya : “Yaitu orang-orang yang matanya dalam Keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak
sanggup mendengar.”
Menurut al-Marâghî, zikir merupakan tanda-tanda atau ayat-ayat Allah kauniyah dan qur’aniyah yang mengantarkan seseorang agar mengingat Allah
dengan cara mengesakan dan menagungkan-Nya.
22
Selain ayat-ayat tersebut di atas, Allah juga banyak mendeskripsikan alam sebagai sarana untuk berzikir yang termaktub di dalam QS. al-Rahman. Pada
surah ayat tersebut Allah berulang-ulang menggugah hati manusia untuk mengingat nikmat-nikmatNya yang terbentang di alam raya, di samping
mengingat janji dan ancaman-Nya.
21
Al-Marâghî, Tafsir Al-Maraghi, h 295
22
Al-Marâghî, Tafsir Al-Maraghi, Jilid IV, h. 21-22
Melalui Hewan, manusia dapat merenungkan dan mengingat Allah, dengan merenungkan keistimewaan hewan baik bentuk fisik, kecerdasan, maupun sesuatu
yang dihasilkan hewan, seperti susu, bulu, madu dan sebagainya. Fenomena alam yang terkecil pun layaknya rumput yang subur menghijau atau yang telah layu dan
telah mongering, demikian juga sehelai daun yang jatuh dari pohon, semuanya dapat dijadikan sarana berzikir dan mengingat kepada Allah.
Begitu juga dengan api yang digunakan sehari-hari bisa dijadikan sarana untuk berzikir, sebagaimana firman-Nya:
Artinya : “Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.”
23
Dari pengungkapan mengenai bentuk makna-makna zikir dalam al-Qur’an, dapat dikumpulkan bahwa kata-kata zikir terulang sebanyak 76 kali. Semua
bentuk pengungkapan term zikir dalam al-Qur’an mempunyai substansi makna dan maksud yang sama, yakni supaya manusia mengingat dan mengambil
pelajaran dari peringatan-peringatan Allah untuk keselamatan di dunia maupun di akhirat.
23
QS. al-Waqiah56: 73.
30
BAB III AL-MARÂGHÎ DAN TAFSIRNYA