Risiko Kegemukan TINJAUAN PUSTAKA

Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009. USU Repository © 2009 Seseorang yang mengalami peningkatan insulin juga akan mengalami peningkatan penimbunanan lemak. Gangguan produksi hormon juga berhubungan dengan obesitas, misalnya hipotiroidism dan hipopituitorism. Orang yang seperti ini biasanya telah mengalami kegemukan sejak kecil. 4. Efek Samping Obat Sebagaimana diketahui, terdapat beberapa jenis obat yang dapat merangsang pusat lapar di dalam tubuh, sehingga orang yang mengkonsumsi obat tersebut akan meningkatkan nafsu makannya. Apabila obat tersebut digunakan dalam waktu yang lama, seperti pada masa penyembuhan suatu penyakit, maka akan memicu terjadinya kegemukan. Nafsu makan yang meningkat dengan aktivitas yang sama tentu dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara perlahan-lahan.

2.3. Risiko Kegemukan

Risiko obesitas dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, seperti yang diuraikan sebagai berikut Satoto, 1998 : 1. Gangguan psiko-sosial: rasa rendah diri, depresi dan menarik diri dari lingkungan. Hal ini terjadi karena anak obesitas sering menjadi bahan olok-olok teman main dan teman sekolahnya atas ketidakmampuannya untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan, terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan oleh karena kegemukan. Kegemukan juga mengakibatkan penis tampak kecil karena terkubur dalam jaringan lemak buried penis dan ini dapat menyebabkan Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009. USU Repository © 2009 rasa malu karena merasa berbeda dengan anak lainnya. National Cholesterol Education Report on Obesity menyatakan bahwa anak obesitas memiliki risiko yang lebih besar terhadap sejumlah masalah kesehatan termasuk menurunnya kapasitas bekerja, masalah ortopedi, komplikasi paru-paru, resistensi insulin dan hipertensi serta mengalami kesulitan-kesulitan dalam penyesuaian sosial dan psikologis. Anak obesitas sering diejek oleh teman sebayanya dan terlihat menggelikan atau menyedihkan. Banyak anak atau remaja obesitas menghindari atau tidak suka bersekolah karena suasana sosial yang tidak bersahabat. Obesitas sering meyebabkan isolasi sosial, body image negatif, rendah diri dan kerterlambatan perkembangan psikososial. Pada kelompok remaja, anak obesitas seringkali disisihkan dari olahraga, kencan dan teman sebaya Mc. Carty dan Mellin, 1996. 2. Pertumbuhan fisik atau linier yang lebih cepat dan usia tulang lebih lanjut dibanding usia biologisnya. 3. Masalah ortopedi, seringkali terjadi slipped capita femonal epiphysis dan penyakit blount sebagai akibat beban tubuh yang terlalu berat. 4. Gangguan pernafasan, sering terserang infeksi saluran nafas, tidur ngorok, kadang-kadang terjadi apnea sewaktu tidur dan sering mengantuk siang hari. Bila gangguan sangat berat disebut pickwicknan syndrome, yaitu adanya hipoventilasi alveolar. Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009. USU Repository © 2009 5. Gangguan endokrin, menarche lebih cepat terjadi, karena disamping faktor hormonal, untuk terjadinya menarche diperlukan jumlah lemak tertentu sehingga pada anak obesitas dimana lemak tubuh sudah cukup tersedia, menarche akan terjadi lebih dini. 6. Obesitas yang berlanjut menetap sampai dewasa, terutama bila obesitas dimulai pada masa pra pubertas. Berdasarkan penelitian longitudinal seperti yang dinyatakan oleh Subardja 2005 bahwa 25-50 atau paling banyak 74 anak obesitas akan mengalami obesitas pada masa dewasa. 7. Gangguan penyakit degeneratif dan peyakit metabolik, seperti: hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes militus, atritis, penyakit kandung empedu, hiperlipoproteinemia, penyakit hiperkolesterolemia, beberapa jenis cancer, gangguan fungsi pernafasan dan berbagai gangguan kulit Arisman, 2004. Penyakit-penyakit degeneratif ini akan menyebabkan menurunnya angka harapan hidup sehingga resiko kehilangan generasi lost generation suatu negara semakin meningkat Tarigan 2007.

2.4. Metode Penilaian Status Gizi