Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Tingkat pendidikan ibu responden yang paling banyak adalah tingkat lanjut yaitu 73 orang 76,0 dan yang paling sedikit adalah tingkat dasar sebanyak 23 orang 24.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Genetik, Pendapatan Keluarga dan Pendidikan Ibu di SMU RK Tri Sakti Medan 2008
No. Variabel
Jumlah Persentase
1. Genetik
- ObesitasIMT ≥ 25
- Tidak obesitas 39
57 40,6
59,4 Total
96 100,0
2. Pendapatan keluarga
- Rp. 1.020.000 -
≤ Rp. 1.020.000 83
13 86,5
13,5 Total
96 100,0
3. Pendidikan ibu
- Dasar – Lanjut
23 73
24,0 76,0
Total 96
100,0
4.3. Pola makan
Kebiasaan responden dalam mengkonsumsi makanan berdasarkan jumlah energi dan protein dapat dilihat pada tabel 4.3.
Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Asupan Energi dan Protein di SMU RK Tri Sakti Medan 2008
No Pola makan
Jumlah Persentase
1. Jumlah energi
- Baik - Cukup
- Kurang - Defisit
17 37
19 23
17,7 38,5
19,8 24,0
Total 96
100,0 2.
Jumlah protein - Baik
- Cukup - Kurang
- Defisit 56
27 6
7 58,3
28,1 6,3
7,3 Total
96 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa distribusi responden berdasarkan pola makan menurut jumlah asupan energi yang terbanyak adalah kategori cukup
yaitu sebanyak 37 orang 38,5 sedangkan kategori baik hanya 17 orang 17,7. Jumlah responden berdasarkan jumlah protein yang dikonsumsi yang terbanyak
adalah pada kategori baik yaitu sebanyak 56 orang 58,3, diikuti dengan kategori cukup sebanyak 27 orang 28,1.
Rata-rata jumlah energi yang dikonsumsi responden adalah 1.945,27 kkal dengan jumlah energi minimum yang dikonsumsi sebanyak 1.050,00 kkal dan
maksimum 2.964,00 kkal. Jumlah rata-rata protein yang dikonsumsi responden adalah 60,17 gr dengan jumlah protein minimum yang dikonsumsi sebanyak 34,00 gr
dan maksimum 92,00 gr.
Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Gambaran pola makan responden berdasarkan frekuensi dan jenis makanan pokok, lauk pauk serta sayur-sayuran dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi dan Jenis Bahan Makanan Pokok, Lauk Pauk serta Sayuran yang Dikonsumsi di
SMU RK Tri Sakti Medan 2008
Jenis Makanan
Frekuensi Tidak
Pernah 1 x
Sehari 1 x
Sehari 4 – 6 x
Seminggu 1 – 3 x
Seminggu n
n n
n n
Makanan Pokok - Nasi
0,0 88
91,7 4
4,2 4
4,2 0,0
- Jagung 79
82,3 1
1,0 3
3,1 4
4,2 9
9,4 - Ubi kayu
82 85,4
0,0 3
3,1 2
2,1 9
9,4 - Talas
91 94,8
0,0 3
3,1 1
1,0 1
1,0 Lauk-pauk
- Daging 20
20,8 10
10,4 4
4,2 10
10,4 52
54,2 - Ikan basah
13 13,5
29 30,2
15 15,6 29
30,2 10
10,4 - Telur
28 29,2
12 12,5
33 34,4 10
10,4 13
13,5 - Ikan asin
66 68,8
3 3,1
13 13,5 6
6,3 8
8,3 - Ikan teri
43 44,8
12 12,5
11 11,5 12
12,5 18
18,8 - Ayam
30 31,3
5 5,2
6 6,3
18 18,8
37 38,5
- Tahu tempe 37
38,5 10
10,4 16 16,7
13 13,5
20 20,8
- Cumi-cumi 95
99,0 0,0
0,0 0,0
1 1,0
Sayuran - Bayam
19 19,8
19 19,8
15 15,6 19
19,8 24
25,0 - Kangkung
24 25,0
18 18,8
13 13,5 13
13,5 28
29,2 - Gori
73 76,0
2 2,1
6 6,3
7 7,3
8 8,3
- Kacang panjang 59
61,5 5
5,2 5
5,2 13
13,5 14
14,6 - Sawi
58 60,4
10 10,4
5 5,2
6 6,3
17 17,7
- Wortel 50
52,1 8
8,3 13 13,5
8 8,3
17 17,7
- Terong 67
69,8 6
6,3 4
4,2 6
6,3 13
13,5 - Kol
67 69,8
8 8,3
8 8,3
7 7,3
6 6,3
- Kecipir 84
87,5 3
3,1 1
1,0 3
3,1 5
5,2 - Tomat
48 50,0
13 13,5
19 19,8 13
13,5 3
3,1 - Sayur lodeh
85 88,5
3 3,1
1 1,0
3 3,1
4 4,2
- Daun ubi 92
95,8 0,0
1 1,0
1 1,0
2 2,1
Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan frekuensi lebih dari sekali sehari,
88 orang 91,7. Talas, ubi kayu dan jagung sangat jarang dikonsumsi. Laukpauk yang paling sering dikonsumsi adalah ikan basah dan daging
Responden yang tidak pernah mengkonsumsi ikan basah hanya 13 orang 13,5 dan yang tidak mengkonsumsi daging sebagai lauk pauk hanya 20 orang 20,8. Cumi-
cumi, ikan asin dan dan ikan teri sangat jarang dikonsumsi responden. Sebahagian besar responden jarang mengkonsumsi sayuran. Bayam dan
kangkung adalah sayuran yang paling sering dikonsumsi oleh responden. Jenis buah-buahan dan makanan jajanan yang sering dikonsumsi dapat dilihat
pada tabel 4.5. Tabel ini menggambarkan bahwa jenis buah-buahan yang dikonsumsi sudah beraneka ragam. Buah yang paling sering dikonsumsi adalah jeruk dan pisang,
namun masih dijumpai beberapa jenis buah-buahan yang tidak dikonsumsi responden selama periode pengumpulan data.
Mayoritas responden memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan jajanan. Jajanan yang paling sering dikonsumsi adalah bakso dan roti. Jajanan lain seperti
kerupuk, kentang goreng dan gado-gado sangat jarang dikonsumsi.
Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi dan Jenis Buah- buahan serta Makanan Jajanan yang Dikonsumsi di SMU RK Tri
Sakti Medan 2008
Jenis Makanan
Frekuensi Tidak
Pernah 1 x
Sehari 1 x
Sehari 4 – 6 x
Seminggu 1 – 3 x
Seminggu n
n n
n n
Buah-buahan - Alpukat
63 65,6
0,0 2
2.1 6
6.3 25
26.0 - Apel
55 57,3
4 4,2
6 6,3
6 6,3
25 26,0
- Jeruk manis 17
17,7 15
15,6 26 27,1
17 17,7
21 21,9
- Pisang 26
27,1 13
13,5 20 20,8
10 10,4
27 28,1
- Pepaya 43
44,8 3
3,1 17 17,7
7 7,3
26 27,1
- Mangga 66
68,8 4
4,2 5
5,2 6
6,3 15
15,6 - Nenas
72 75,0
4 4,2
4 4,2
5 5,2
11 11,5
- Nangka 82
85,4 1
1,0 1
1,0 4
4,2 8
8,3 - Belimbing
82 85,4
0,0 3
3,1 5
5,2 6
6,3 - Jambu biji
72 75,0
4 4,2
8 8,3
7 7
5 5,2
- Jambu air 79
82,3 1
1,0 3
3,1 3
3,1 10
10,4 - Buah lain
86 89,6
0,0 4
4,2 1
1,0 5
5,2 Jajanan
- Susu 33
34,4 16
16,7 21
2,9 14
14,6 12
12,5 - Bakso
33 34,4
8 8,3
7 7,3
10 10,4
38 39,6
- Cendol 66
68,8 0,0
4 4,2
6 6,3
20 20,8
- Kolak 70
72,9 1
1,0 4
4,2 8
8,3 13
13,5 - Pisang goreng
50 52,1
5 5,2
17 17,7 10
10,4 14
14,6 - Ubi rebus
62 64,6
7 7,3
10 10,4 8
8,3 9
9,4 - Roti
33 34,4
15 15,6
21 21,9 13
13,5 14
14,6 - Mie goreng
47 49,0
2 2,1
7 7,3
8 8,3
32 33,3
- Nasi goreng 57
59,4 7
7,3 6
6,3 12
12,5 14
14,6 - Ayam goreng
70 72,9
0,0 1
1,0 7
7,3 18
18,8 - Burger
79 82,3
0,0 4
4,2 4
4,2 9
9,4 - Roti bakar
72 75,0
0,0 3
3,1 6
6,3 15
15,6
Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
- Pisang bakar 78
81,3 2
2,1 5
5,2 2
2,1 9
9,4 - Pecal
79 82,3
0,0 5
5,2 6
6,3 6
6,3 - Lain-lain
85 88,5
2 2,1
3 3,1
1 1,0
5 5,2
Kebiasaan responden dalam mengkonsumsi makanan berdasarkan jenis makanan dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan yang Dikonsumsi di SMU RK Tri Sakti Medan 2008
Jenis Makanan Jumlah
Persentase
Baik 4
4,2 Sedang
57 59,4
Tidak Baik 35
36,5 Total
96 100,0
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pola makan berdasar jenis makanan yang dikonsumsi responden yang terbanyak adalah kategori sedang
sebanyak 57 orang 59,4 . Sedangkan kategori baik hanya 4 orang 4,2 .
4.4. Aktivitas fisik