Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
selama 60 menit setiap harinya. The National Association for Sport and Physical Education NASPE merekomendasikan kegiatan fisik minimal bagi anak usia
sekolah yaitu selama satu jam per hari yang dibagi tiap 15 menit atau lebih. Penting diingat bahwa anak-anak yang masih kecil jangan sampai tidak aktif bergerak untuk
jangka waktu yang berlebihan lebih dari satu jam kecuali saat tidur dan anak usia sekolah jangan sampai tidak aktif lebih dari dua jam.
Salah satu cara terbaik untuk mendorong agar anak lebih aktif adalah dengan membatasi jumlah waktu yang terpakai untuk kegiatan yang tidak aktif sedentary
activities, terutama menonton TV atau bemain video games. American Academy of Pediatrics AAP merekomendasikan bagi anak di bawah dua tahun untuk tidak
menonton TV sedikitpun. Sedangkan untuk anak usia dua tahun atau lebih boleh menonton program berkualitas tetapi tidak lebih dari dua jam setiap harinya Anonim
2006.
2.7. Landasan Teori
Menurut sudut pandang epidemiologi, munculnya masalah gizi sangat dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara pejamu, faktor risiko agens dan
lingkungan. Unsur pejamu meliputi: genetis, umur, jenis kelamin, kelompok etnik, keadaan fisiologis, keadaan immunologis dan kebiasaan seseorang. Unsur agens
meliputi: gizi, kimia dari luar, kimia dari dalam, faali, genetis, psikis, kekuatan fisik
Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
dan biologis. Unsur lingkungan meliputi: biologis, sosial, ekonomi dan budaya Supariasa dkk, 2002.
Almatsier 2003 menyatakan bahwa peningkatan pendapatan dan arus budaya asing pada kelompok masyarakat tertentu di Indonesia, terutama di perkotaan
menyebabkan perubahan dalam pola makan dan aktivitas fisik. Pola makan tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat kasar, dan rendah lemak
berubah ke pola makan yang rendah karbohidrat, rendah serat kasar dan tinggi lemak sehingga menggeser mutu makanan ke arah tidak seimbang. Perubahan pola makan
dan aktivitas fisik ini mengakibatkan semakin meningkatnya masalah gizi lebih berupa kegemukan dan obesitas.
Menurut Subardja 2005 dan Aritonang 2001 obesitas adalah penyakit yang ditandai oleh adanya penimbunan lemak yang berlebihan di bawah kulit dan pada
organ tubuh lainnya, yang dapat terjadi pada setiap umur serta mempunyai gambaran klinis bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang sangat berat.
Dari beberapa teori maupun hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disusun gambaran terjadinya obesitas dalam bentuk kerangka teoritis sebagai berikut:
Nelly Katharina Manurung : Pengaruh Karakteristik Remaja, Genetik, Pendapatan Keluarga, Pendidikan Ibu, Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Di Smu Rk Tri Sakti Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Umur Jenis Kelamin
Sosial Ekonomi Genetik
Obesitas Lingkungan
Psikologis Pola Makan
Budaya Metabolisma Basal
Aktivitas Fisik Enzim
Efek Samping Obat Hormon
Gambar 2.3 Landasan Teori
2.8. Kerangka Konsep