seyogyanya selalu menyadari bahwa derajat kesehatan masyarakat yang meningkat atau menurun bukanlah semata-mata karena adanya sumbangan dari sektor lainnya,
seperti : sektor pendidikan, sektor pertanian, sektor komunikasi, sektor pelayanan masyarakat dan lain-lainnya WIJO, 1993.
2.2.1. Tugas Kader Posyandu
Cara kader posyandu melaksanakan kegiatan bulanan di Posyandu oleh kader adalah :
2.2.1.1. Meja 1 : mendaftarkan balita, ibu hamil dan ibu menyusui
Tugas kader di meja 1 adalah mendaftarkan balita ke dalam formulir pencatatan balita. Bila anak sudah punya KMS, maka berarti bulan lalu anak sudah
ditimbang dan KMS-nya dapat diminta. Namanya dicatat pada secarik kertas dan diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat
penimbangan. Bila anak belum punya KMS, berarti anak baru bulan ini ikut penimbangan. Maka, kader harus mengambil KMS baru. Kolomnya diisi secara
lengkap. Nama anak dicatat pada secarik kertas, dan diselipkan di KMS. Kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.
2.2.1.2. Meja 2: menimbang balita
Tugas kader di meja 2 adalah menimbang balita. Kader harus menyiapkan dacin dan anak ditimbang. Hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas,
Israwati : Perilaku Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Untuk Memantau Pertumbuhan Balita di Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
dan diselipkan ke dalam KMS. Selesai ditimbang anak dipersilahkan ke meja 3 bersama ibunya untuk dicatat hasil penimbangannya.
2.2.1.3. Meja 3 : mencatat hasil penimbangan
Pada meja 3 kader mencatat dan memindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS-nya.
2.2.1.4. Meja 4: menyuluh ibu berdasarkan hasil penimbangan anaknya
Penyuluhan harus diberikan oleh kader yang didampingi petugas kesehatan untuk semua balita. Ibu balita diberikan penyuluhan tentang Departemen Kesehatan
RI, 2006: 1.
Pentingnya menimbang balita setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan balita. Balita yang di bawah garis merah BGM harus dirujuk ke tenaga
kesehatan. 2.
Pentingnya ASI saja ASI Eksklusif sampai anak umur 6 bulan. 3.
Pentingnya pemberian makanan pendamping ASI bagi anak benunur 6 bulan.
4. Pentingnya ibu memberikan ASI sampai anak berumur 2 tahun.
5. Pentingnya imunisasi lengkap untuk pencegahan penyakit pada balita.
6. Pentingnya pemberian vitamin A untuk mencegah kebutaan dan daya tahan
tubuh anak. Setiap bulan Februari dan Agustus, bayi 6-12 bulan dan anak balita 1-5 tahun diberi satu kapsul vitamin A.
Israwati : Perilaku Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Untuk Memantau Pertumbuhan Balita di Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
7. Pentingnya latihanstimulasi perkembangan anak balita di rumah.
8. Tentang bahaya diare bagi balita. ASI terus diberikan seperti biasa walaupun
anak sedang mencret. 9.
Tentang bahaya infeksi saluran pernapasan akut ISPA, balita batuk pilek dengan nafas sesak atau sukar bemafas harus dirujuk ke tenaga kesehatan.
10. Tentang demam pada balita sering merupakan tanda-tanda malaria, campak,
demam berdarah, dapat membahayakan jiwa anak.
2.2.1.5. Meja 5: Pelayanan Kesehatan dan KB