Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu dan Kartu Menuju Sehat

2.3.2. Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu dan Kartu Menuju Sehat

KNS Kartu menuju sehat untuk balita KMS-balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter Departemen Kesehatan RI, 2002. KMS-balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau pertumbuhan anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS-balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya. KMS-balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke PuskesmasRumah sakit. KMS-balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknnya Beberapa manfaat KMS-balita antara lain : 1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, Israwati : Perilaku Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Untuk Memantau Pertumbuhan Balita di Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008 penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI. 2. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak. 3. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. 4. KMS juga sebagai alat penyuluhan gizi kepada ibu, berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya Departemen Kesehatan RI, 2006. Pada penimbangan pertama, dianjurkan ibu datang bulan depan, agar anaknya ditimbang kembali. Jika bulan lalu anak tidak ditimbang, beri penyuluhan pada ibunya, agar anak ditimbang secara teratur setiap bulan. Bila berat badan anak naik beri pujian pada ibunya; bila berat badan anak tidak naik, berikan penyuluhan kepada ibu tentang gizi yang baik. Diharapkan ibu dapat menjadi anggota, kelompok Bina Keluarga Balita BKB. Agar KMS-Balita dapat dipakai untuk melakukan tindak lanjut pelayanan kesehatan dan gizi secara tepat, maka KMS harus diisi secara benar dengan mempertimbangkan beberapa masalah yang sering timbul, yaitu : 1. Ketidakakuratan pencatatan umur anak 2. Kesulitan memperoleh informasi tanggalbulan lahir 3. Kesalahanan penimbangan 4. Kesalahan penempatan titik berat badan pada grafik 5. Kesulitan memahami arti pita warna pertumbuhan Israwati : Perilaku Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Untuk Memantau Pertumbuhan Balita di Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008 6. Kesulitan menginterprestasikan grafik pertumbuhan anak 7. Kesulitan melakukan tindakan yang efektif KMS dipergunakan untuk memantau kesehatan gizi anak di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas atau pos pelayanan terpadu Posyandu. Anak sehat digambarkan dengan jalur berat badan yang berwarna hijau. Pada pemeriksaan yang berturut-turut, basil penimbangan menunjukkan suatu grafik pertumbuhan anak yang dicatat dalam Kartu Menuju Sehat KMS. Kalau garis grafik menurun keluar dari jalur hijau, berarti ada gangguan pertumbuhan anak tersebut dan hal ini merupakan petunjuk adanya gangguan kesehatan pada anak tersebut. Harus ditelusuri lebih lanjut, penyebab kurva pertumbuhan tersebut menurun, keluar dari jalur hijau. Kurva pertumbuhan anak dapat pula naik terus dan keluar dari jalur hijau ke sebelah atas. Ini pun menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi anak melebihi yang diperlukan oleh tubuh yang sehat dan normal. Maka kuantitas susunan hidangan anak tersebut, harus ditinjau kembali, sesuai dengan kebutuhannya. Di Indonesia, pada umumnya penyimpangan kurva pertumbuhan anak itu menuju ke arah bawah, dan tidak banyak yang keluar dari jalur hijau ke arah atas. Jadi kurva pertumbuhan anak yang baik kesehatannya, akan terus terdapat di dalam jalur hijau. Di bawah jalur hijau terdapat jalur yang diberi warna kuning. Ini menunjuk- kan daerah KEP ringan, jadi anak mulai memperlihatkan gangguan pertumbuhan ringan, yang menggambarkan pula adanya gangguan kesehatan. Anak perlu dikonsultasikan kepada seorang dokter untuk diperiksa dan diperbaiki gizinya, atau memerlukan perawatan kesehatan. Bila kondisi anak lebih jelek lagi, maka garis Israwati : Perilaku Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Untuk Memantau Pertumbuhan Balita di Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008 kurva pertumbuhan anak akan lebih menurun masuk ke daerah di bawah garis merah, yang merupakan batas bawah dari jalur kuning. Daerah di bawah garis merah ini menunjukan KEP berat, pada kondisi ini anak sudah jelas menderita gizi kurang danatau terganggu kesehatannya. Oleh karena itu anak memerlukan pemeriksaan dan penanganan medis yang lebih teliti dan bersungguh-sungguh, bahkan mungkin anak ini perlu dirawat di rumah sakit. Kartu Menuju Sehat KMS dapat berfungsi sebagai alat bagi ibu atau mereka yang bertanggung jawab atas pemeliharaannya akan segera mengetahui kondisi kesehatan anak tersebut. Kurva pertumbuhan masih tetap di dalam jalur hijau, anak tersebut ada dalam kondisi kesehatan gizi baik, dan bila menurun ke daerah jalur kuning, anak memerlukan perhatian lebih banyak dan sebaiknya dikonsultasikan kepada seorang dokter atau dibawa ke Puskesmas, sedangkan bila kurva pertumbuhan anak sudah turun ke bawah garis merah, berarti anak tersebut sudah masuk ke dalam kondisi kesehatan yang buruk dan perlu penanganan kesehatan yang serius, Soediaoetama, 1991. 2.4. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan 2.4.1. Prinsip-Prinsip Pendidikan Kesehatan