Uji Validitas Metode Pengumpulan Data

116 dalam mengikuti seluruh kegiatan dalam kehidupan sosialnya, seperti merawat diri, hubungan sosial dan bekerja melakukan kegiatan yang menunjang hidupnya. Distribusi alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi yang sudah teruji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.2. Distribusi Alat Ukur Ketidakmampuan Bersosialisasi No Aspek Pengukuran Nomor Butir Jumlah 1 Activity daily living 1,2,3,4,5,6,7,8 8 2 Tingkah Laku sosial 9,10,11,12,13,14,15 7 3 Tingkah laku okupasional 16,17,18,19,20,21,22 7 Total 22

3.5.1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran test dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut memberikan hasil pengukuran sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya suatu pengukuran sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya pengukuran Azwar, 1992. Cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur adalah dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh masing-masing butir dengan skor total. Dalam hal ini koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan kesesuaian antara fungsi butir dengan fungsi ukur secara keseluruhan, maka dapat dikatakan alat ukur tersebut mempunyai validitas dan dapat digunakan. Teknik yang p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009 117 digunakan adalah teknik product moment dengan angka kasar dari Karl Pearson Hadi, 1986. Dengan rumus sebagai berikut: ÓX ÓY ÓXY - ------------ N r xy = ÓX 2 - ÓX 2 ÓY 2 N N Gambar 3.2. Rumus Product Moment Karl Pearson Keterangan: R xy = Koefisien korelasi antara variable X skor subjek pada tiap-tiap butir dengan variabel Y total skor dari keseluruhan butir. XY = Jumlah dari hasil perkalian antara setiap X dan Y. X = Jumlah skor keseluruhan subjek dari setiap butir. Y = Jumlah keseluruhan butir pada subjek. X 2 = Jumlah kuadrat skor X. Y 2 = Jumlah kuadrat skor Y. N = Jumlah subjek. Nilai validitas setiap butir koefisien korelasi Moment Pearson sebenarnya masih perlu dikoreksi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor butir yang dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai komponen skor total dan hal ini menyebabkan koefisien korelasi menjadi lebih besar Hadi, 1986. Formula untuk membersihkan kekebihan bobot ini dipakai formula part whole. Adapun formula part whole adalah sebagai berikut: p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009 118 r tp .t - SDp r pq = √SD pt 2 + SD p 2 – 2r tp .SD p Gambar 3.3. Rumus Part Whole Keterangan: r pq = Koefisien korelasi antara X dan Y setelah korelasi. r tp = Koefisien korelasi product moment. SD t = Standart Deviasi. SD p = Standart deviasi bagian dalam Azwar, 1996.

3.5.2. Uji Realiabilitas