ix
Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa mayoritas penderita skizofrenia tidak kawin 55,0 dan tidak bekerja 65,0. Hal ini dikarenakan adanya stigma
masyarakat bahwa penderita skizofrenia mempunyai kesan menakutkan dan tidak dapat sembuh secara sempurna. Dengan kondisi penyakitnya, penderita skizofrenia
mengalami berbagai kemunduran dari berbagai aspek psikisnya yang menyebabkan mereka tidak mampu lagi melakukan dengan baik aktivitas kehidupannya sehari-hari,
melakukan hubungan sosial dengan orang lain dan melakukan tingkah laku yang berkaitan dengan pekerjaan okupasional Kuntjoro, 1989. Dengan kondisi seperti
ini mereka sulit untuk mendapatkan pasangan hidup maupun pekerjaan, sehingga mereka lebih banyak yang tidak menikah dan tidak bekerja dibandingkan yang
menikah dan bekerja.
5.2. Pengaruh Intervensi Rehabilitas pada Penderita Skizofrenia yang
Dirawat Inap di RSJD Provinsi Sumatera Utara Rehabilitasi adalah serangkaian usaha yang terkoordinasi, terdiri dari upaya
medis, sosial, eduksional dan vokasional untuk melatih kembali seseorang yang memiliki handicap agar dapat mencapai kemampuan fungsional pada taraf setinggi
mungkin. Ketidakmampuan bersosialisasi social disability adalah ketidakmampuan individu dalam melakukan hubungan sosial secara sehat dengan orang-orang
di sekitarnya. Karena ketidakmampuan mereka untuk bersosialisasi, beberapa individu memiliki masalah untuk menjalani hidup bersama dengan individu normal.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
x
Mereka sulit untuk melakukan semua aktivitas seperti yang dilakukan oleh individu normal yang ada di sekitarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t adalah sebesar 38,914 dengan p 0,05. Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa terdapat perbedaan ketidakmampuan
bersosialisasi yang signifikan antara penderita skizofrenia yang diberi dan tidak diberi intervensi rehabilitasi, dimana penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi
memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik daripada penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi. Dari skor rata-rata hitung, diperoleh hasil
bahwa penderita yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki skor rata-rata yang berada dalam kategori baik dalam hal activity daily living 3,525, tingkah laku sosial
30,6 dan tingkah laku vokasional 31,4. Sedangkan penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki skor rata-rata yang berada dalam kategori
cukup dalam hal activity daily living 22, 225, tingkah laku sosial 19,3 dan tingkah laku vokasional 19,25. Secara umum bahwa penderita skizofrenia yang diberi
intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan sosial yang lebih baik 95,525 66 dibandingkan penderita yang tidak diberi intervensi rehabilitasi 60, 75 66.
Hasil penelitian ini berarti sesuai dengan arah hipotesis yang diajukan, yaitu intervensi rehabilitasi berpengaruh secara signifikan dalam mengatasi ketidak
mampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan pendapat Supratiknya
1995 yang menyatakan bahwa sebagian besar penderita skizofrenia mengalami kekacauan dalam fungsi sehari-hari, baik dalam pekerjaan, hubungan sosial maupun
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
xi
kebiasaan merawat diri self-care. Namun dengan dilakukannya penanganan secara intensif, berupa pemberian berbagai latihan atau terapi, seperti terapi kerja, latihan
keterampilan sosial dan sebagainya terhadap penderita skizofrenia, terbukti dapat meningkatkan kemampuan keterampilan sosial dan menekan keadaan ketidak
mampuan sosialnya. Kegiatan latihan dan terapi seperti tersebut di atas terdapat dalam unit rehabilitasi rumah sakit jiwa.
Meningkatnya kemampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi, diperkirakan karena mereka menerima aktivitas-aktivas yang
bersifat terapeutik, yaitu aktivitas yang dapat meningkatkan atau memulihkan kemampuan melalui aktivitas atau pekerjaan seperti berikut:
1. Terapi Kerja
Dalam terapi kerja, penderita diberi keterampilan-keterampilan berupa hendy craft pekerjaan tangan, seperti macam-macam anyaman, mengukir barang-
barang seni dan lain-lain, pekerjaan pertukangan, seperti tukang kayu, besi, membuat batu bata dan lain-lain. Kepada penderita juga diberikan aktivitas
bermain, seperti relaksasi, rekreasi dan olah raga. Selain itu, mereka juga diberi aktivitas yang berkaitan dengan kehiduoan sehari-hari, seperti menyapu, pel dan
lain-lain. 2.
Latihan Kerja Dalam latihan kerja, penderita dilatih, dididik dan dididik kembali reedukasi
melalui kegiatanpekerjaan pertanian, peternakan, berkebun dan lain-lain agar mereka memiliki bekal keterampilan untuk hidup kembali di dalam masyarakat.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
xii
3. Bengkel Kerja Terlindung sheltered workshop
Bengkel kerja terlindung memberikan keterampilan untuk melindungi penderita dari persaingan, mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik maupun mental
penderita agar mencapai keadaan yang lebih baik, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri di dalam masyarakat, atau setidaknya di dalam lingkungan
kerja tersebut. Di dalam bengkel kerja terlindung, kegiatan berorientasi ekonomi agar para penderita dapat menghargai pekerjaan tersebut, sehingga mereka merasa
berharga, berguna dan merasa dibutuhkan oleh masyarakat. 4.
Latihan Keterampilan Sosial Latihan keterampilan sosial social skills training, sering disebut juga dengan
terapi keterampilan sosial social skills therapy, yaitu teknik latihan dengan menggunakan reward dan punishment untuk meningkatkan kemampuan sosial,
kemampuan memenuhi kebutuhan diri sendiri, latihan praktis dan komunikasi interpersonal.
5. Resosialisasi
Dalam resosialisasi, penderita diberi aktivitas rekreasi, olah raga, terapi gerak movement therapy, terapi keluarga family therapy, terapi kelompok group
therapy dan sebagainya. Di samping aktivitas-aktivitas tersebut di atas, di unit rehabilitasi penderita
juga diberi terapi lain, seperti: 1.
Terapi medis psikiatris yang bersifat organobiologik maintenance therapy dengan pemberian obat-obat psikofarmaka atau ECT.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
xiii
2. Terapi psikologi, berupa bimbingan, konseling, psikoterapi supportif dan lain-lain
3. Terapi sosial, berupa rekreasi, seni, olah raga dan aktivitas kelompok lainnya
4. Terapi fisik berupa fisioterapi dan terapi gerak bewegings therapy.
Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di unit rehabilitasi, diketahui bahwa intervensi rehabilitasi dalam masa perawatan di rumah sakit jiwa sangat berperan
dalam meningkatkan keterampilan bersosialisasi penderita skizofrenia dan dapat menekan ketidakmampuan bersosialisasi mereka sebagai akibat simptom-simptom
psikologis yang diderita. Hal ini sejalan dengan pendapat Left, dkk 1990 yang menyatakan bahwa intervensi psikososial pada penderita skizofrenia yang
dikombinasikan pemberian neuroleptik, sebahagian besar memperlihatkan hasil yang bermakna dalam menurunkan angka ketidakmampuan bersosialiasasi.
Pemberian program-program rehabilitasi terhadap penderita skizofrenia dapat meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan serta keterampilan sosialnya
dan juga dapat mencegah terjadinya kekambuhan. Program rehabilitasi yang berupa terapi kerja, latihan kerja dan latihan keterampilan sosial juga dapat meningkatkan
keterampialn sosial dan keterampilan kerja penderita, sehingga selanjutnya diharapkan mereka telah memiliki bekal keterampilan sosial yang cukup ketika
dipulangkan ke keluarga atau masyarakat Martono, 1990.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
xiv
5.3. Keterbatasan Penelitian