viii
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Penderita Skizofrenia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 432 penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 120 penderita
diantaranya telah mengikuti kegiatan rehabilitasi dan sisanya belum mengikuti kegiatan rehabilitasi. Dari jumlah tersebut terpilih 80 penderita sesuai dengan kriteria
inklusi, yaitu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berusia 20 – 35 tahun dan didiagnosa sebagai penderita skizofrenia.
Penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara mayoritas adalah laki-laki 61,25, usia antara 30 – 35 tahun
63,75 dan berpendidikan SLTP – SLTA 72,5. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Kaplan, dkk 1997 bahwa usia puncak onset masa
perjalanan penyakit sejak dari tidak ada gejala sampai ada gejala yang timbul dengan sangat jelas skizofrenia berkisar antara 20 sampai 35 tahun, sedangkan onset
skizofrenia sebelum usia 10 tahun atau sesudah 50 tahun jarang terjadi. Selanjutnya Kaplan, dkk 1997 melalui hasil penelitiannya membuktikan bahwa pria lebih
berpeluang lebih besar untuk terganggu oleh gejala negatif dibandingkan wanita dan wanita pada umumnya mempunyai fungsi sosial yang lebih baik daripada pria. Pada
umumnya hasil akhir untuk penderita skizofrenia wanita lebih baik daripada hasil akhir penderita skizofrenia wanita.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
ix
Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa mayoritas penderita skizofrenia tidak kawin 55,0 dan tidak bekerja 65,0. Hal ini dikarenakan adanya stigma
masyarakat bahwa penderita skizofrenia mempunyai kesan menakutkan dan tidak dapat sembuh secara sempurna. Dengan kondisi penyakitnya, penderita skizofrenia
mengalami berbagai kemunduran dari berbagai aspek psikisnya yang menyebabkan mereka tidak mampu lagi melakukan dengan baik aktivitas kehidupannya sehari-hari,
melakukan hubungan sosial dengan orang lain dan melakukan tingkah laku yang berkaitan dengan pekerjaan okupasional Kuntjoro, 1989. Dengan kondisi seperti
ini mereka sulit untuk mendapatkan pasangan hidup maupun pekerjaan, sehingga mereka lebih banyak yang tidak menikah dan tidak bekerja dibandingkan yang
menikah dan bekerja.
5.2. Pengaruh Intervensi Rehabilitas pada Penderita Skizofrenia yang