ii
4.3. Analisa Univariat
Analisa univariat dalam penelitian ini adalah menguraikan persentase aspek- aspek ketidakmampuan sosial untuk mengidentifikasikan ketidakmampuan sosial
antara penderita skizofrenia yang diberi intervensi kegiatan rehabilitasi dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi.
Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia yang Diberi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi
Distribusi ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang diberi dan tidak diberi intervensi rehabilitasi diuraikan dari hasil pencapaian skor rata-rata
empirik dibandingkan dengan rata-rata hipotetik dari ketiga aspek ketidakmampuan bersosialisasi, yaitu aspek activity daily living, tingkah laku sosial dan tingkah laku
okupasional. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3. Distribusi Perolehan Skor rata-rata Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia Berdasar Aspek-aspek Ketidakmampuan
Bersosialisasi
Skor rata-rata No
Aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi
Intervensi Hipotetik
Tidak Intervensi
1 Activity daily living
33,525 24
22,225 2
Tingkah laku sosial 30,6
21 19,3
3 Tingkah laku okupasional
31,4 21
19,225
Total rata-rata 95,525
66 60,75
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
iii
Tabel 4.4. Kriteria Penilaian Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Penderita Skizofrenia Berdasar Kuesioner Ketidakmampuan Bersosialisasi
Kritreria Skor Ketidakmampuan Bersosialisasi No
Activity Daily Living
Tingkah laku Sosial
Tingkah Laku Okupasional
Kriteria
1 37
32 32
Baik Sekali 2
29 – 36 25 – 31
25 – 31 Baik
3 21 – 28
18 – 24 18 – 24
Cukup 4
13 – 20 11 – 17
11 – 17 Kurang
5 12
10 10
Kurang Sekali Berdasarkan Tabel 4.3 dan 4.4 di atas, diketahui bahwa penderita skizofrenia
yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan melakukan aktivitas sehari- hari dalam kategori baik nilai rata-rata 33,525 berada antara range 29 – 36, tingkah
laku sosial dalam kategori baik nilai rata-rata 30,6 berada antara range 25 – 31 dan tingkah akupasional dalam kategori sangat baik nilai rata-rata 31,4 31. Sedangkan
penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari dalam kategori cukup nilai rata-rata 22,225 berada
pada range 21 – 28, tingkah laku sosial dalam kategori cukup nilai rata-rata 19,3 berada pada range 18 – 24 dan tingkah laku okupasional dalam kategori cukup nilai
rata-rata 19,225 berada antara range 18 – 24. Penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan
melakukan aktivitas hidup sehari-hari, seperti aktivitas yang berkaitan dengan tidur, bak, bab, mandi, ganti pakaian, makan, minum, menjaga kebersihan diri dan menjaga
keselamatan diri yang lebih baik 33,525 24, jika dibandingkan dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi 22,225 24. Dalam hal tingkah laku sosial, seperti
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang
Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009
iv
tingkah laku yang berkaitan dengan kontak sosial, bergaul, mematuhi tata tertib, sopan santun dan menjaga kebersihan lingkungan, penderita skizofrenia yang diberi
intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan yang lebih baik 30,6 21 jika dibandingkan dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi 19,3 21. Dalam hal
tingkah laku okupasional, seperti tingkah laku yang berkaitan dengan ketertarikan, kebersediaan, keaktifan dan keterampilan dalam melakukan kegiatan, kebersediaan
menerima perintah dan menghargai hasil pekerjaan, penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan yang lebih baik 31,4 21 jika
dibandingkan dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi 19,225 21. Secara umum penderita yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki
kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, tingkah laku sosial dan tingkah laku okupasional yang lebih baik 60,75 66, dibandingkan penderita skizofrenia yang
tidak diberi intervensi rehabilitasi 95,525 66.
4.4. Analisis Bivariat