Respon Terhadap Sakit TINJAUAN PUSTAKA

13 b. Tindakan mengobati sendiri self treatment atau self medication Terjadi karena orang atau masyarakat tersebut sudah percaya terhadap diri sendiri, dan sudah merasa bahwa berdasarkan pengalaman yang lalau usaha pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkan kesembuhan. Hal ini mengakibatkan pencarian pengobatan keluar tidak diperlukan. Mengobati sendiri yang dilakukan masyarakat melalui berbagai cara antara lain: kerokan, pijat, membuat ramuan sendiri, misalnya jamu, minum jamu yang ada di warung , minum obat yang bebas di warung obat atau apotek Notoatmodjo, 2010. c. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional tradisional remedy Untuk masyarakat pedesaan khususnya, pengobatan tradisional ini masih menduduki tempat teratas dibanding dengan pengobatan- pengobatan yang lain. pada masyarakat yang masih sederhana, masalah sehat dan sakit adalah lebih bersifat budaya daripada gangguan-gangguan fisik. Identik dengan itu, pencarian pengobatan pun lebih berorientasi kepada sosial-budaya masyarakat daripada hal-hal yang dianggap masih asing. Dukun, jamu, dan bermacam-macam obat herbal adalah pengobatan tradisonal yang merupakan bagian dari masyarakat, berada di tengah-tengah masyarakat, dekat dengan masyarakat,dan pengobatan yang dihasilkan adalah kebudayaan masyarakat, lebih diterima oleh masyarakat daripada dokter, mantri, bidan, dan sebagainya yang masih asing bagi 14 mereka, seperti juga pengobatan yang dilakukan dan obat-obatnya pun merupakan kebudayaan mereka Notoatmodjo, 2010. d. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern Fasilitas pengobatan yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga- lembahga kesehatan swasta, yang dikategorikan ke dalam balai pengobatan, puskesmas, rumah sakit, dan termasuk pencarian pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan oleh dokter praktik Notoatmodjo, 2010. Dari uraian di atas tampak jelas bahwa persepsi masyarakat terhadap sehat sakit adalah berbeda dengan konsep tenaga kesehatan tentang konsep sehat sakit itu. Demikian juga persepsi sehat-sakit antara kelompok-kelompok masyarakat pun akan berbeda-beda pula. Persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit erat hubungannya dengan perilaku pencarian pengobatan. Kedua pokok pikiran tersebut akan memepengaruhi atas dipakai atau tidak dipakainya fasilitas kesehatan yang disediakan. Apabila persepsi sehat-sakit masyarakat belum sama dengan konsep sehat-sakit tenaga kesehatan, maka tentu saja masyarakat belum tentu atau tidak mau menggunakan fasilitas yang diberikan. Bila persepsi sehat-sakit masyarakat sudah sama dengan pengertian sehat-sakit tenaga kesehatan, maka kemungkinan besar fasilitas yang diberikan akan mereka pergunakan Notoatmodjo, 2010. 15

2.2 Perilaku pencarian pengobatanpenyembuhan Health Seeking Behavior

Perilaku pencarian pengobatan telah didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu yang menganggap diri mereka memiliki masalah kesehatan atau sakit dan dimaksudkan untuk menemukan pengobatan yang tepat Mackian, 2003. Mackian juga menyatakan peneliti-peneliti lain sudah lama tertarik dengan pelayanan kesehatan apa masyarakat mencari pengobatan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat berperilaku berbeda dalam perilaku kesehatan. Terdapat dua pendekatan untuk melihat perilaku pencarian pengobatan yaitu: 1. Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan : Pemanfaatan Sistem Studi ini menunjukkan bahwa keputusan untuk terlibat dengan pelayanan medis tertentu dipengaruhi oleh berbagai variabel sosio-ekonomi, jenis kelamin, usia, sosial status perempuan, jenis penyakit, akses ke layanan dan kualitas yang dirasakan dari layanan kesehatan Tipping dan Segall 1995 dalam Mackian 2003. 2. Perilaku Pencarian Pengobatan : Proses Respon Penyakit Berakar terutama dalam faktor psikologi, melihat perilaku mencari pengobatan lebih umum, menggambarkan faktor yang memungkinkan atau mencegah orang dari membuat pilihan yang sehat, baik dalam perilaku gaya hidup mereka atau menggunakan perawatan medis dan pengobatan. Mackian,2003. Studi perilaku pencarian pengobatan melihat perilaku sakit yang lebih umum dan fokus, khususnya pada faktor persepsi penyakit dan kepercayaan kesehatan yang memotivasi. Studi yang terlihat di luar individu 16 untuk pola sosial atau faktor-faktor penentu pengambilan keputusan mengacu pada konsep kognisi sosial. Ini termasuk rasa kontrol lokal atas keadaan dan pengaruh kelompok dan masyarakat lokal terhadap pola pengambilan keputusan Grundy, 2010. Notoatmodjo 2010 menjelaskan perilaku pencarian penyembuhanpengobatan health seeking behavior adalah perilaku kelompok atau orang sakit yang berupaya untuk mencari penyembuhan atau pengobatan guna membebaskan diri dari penyakit tersebut, serta memperoleh pemulihan kesehatannya. Oleh sebab itu perilaku penyembuhan ini mencakup: 1. Perilaku orang sakit untuk memperoleh kesembuhan dan cepat sembuh perilaku kuratif 2. Perilaku orang sakit memperoleh pemulihan kesehatannya atau cepat pulih kesehatannya perilaku rehabilitatif

2.2.1 Proses Perilaku Penyembuhan

Notoatmodjo 2010 menyatakan perilaku pencarian penyembuhan health seeking behavior adalah merupakan sebuah proses. Proses ini biasanya terdiri dari beberapa tahap antara lain mencakup: 1. Mengenali gejala penyakit dengan menggunakan caranya sendiri, misalnya pengalaman orang lain, atau pengetahuan yang dimiliki Notoatmodjo, 2010. 2. Melakukan penyembuhan atau pengobatan sendiri self tretment atau self medication, sesuai dengan pengetahuan, keyakinanan, atau kepercayaannya. Perilaku pengobatan sendiri ini terdiri dari berbagai