Proses Perilaku Penyembuhan Perilaku pencarian pengobatanpenyembuhan Health Seeking Behavior
17
bentuk,baik secara tradisional dan modern. Bentuk perilaku penyembuhan sendiri sacara tradisional ini misalnya: kerokan, pijat, atau membuat
ramuan atau minum jamu yang dibuat sendiri atau beli di warung. Sedangkan pengobatan sendiri dengan cara modern juga dilakukan
berbagai cara misalnya, minum obat yang bebas dijual bebas di warung, toko obat atau apotek. Kadang-kadang juga minum obat paten yang dibeli
di toko obat atau apotek. Sebab banyak obat-obat paten yang dijual bebas tanpa resep Notoatmodjo, 2010.
3. Melakukan upaya memperoleh kesembuhan dan pemulihan dari luar, sesuai dengan pemahaman dan persepsi terhadap penyakitnya tersbut.
Pilihan-pilihan jenis pelayanan kesehatan tersebut berbeda-beda urutannya. Pilihan pertama pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada
umumnya terutama di pedasaan adalah pelayanan kesehatan tradisioanal yaitu dukun dan paranormal kesehatan. Pelayanan kesehatan tradisional
sebagai pilihan pertama , sebenarnya kurang tepat. Sebab pada umumnya pengobatan atau penyembuhan yang digunakan oleh para pengobatan
tradisioanal tidak didasarkan pada diagnosis penyakit. Penyembuhan dan pengobatan biasanya didasarkan pada hasil diagnosis kebatinan atau para
normal, yang sering kuarang masuk akal Notoatmodjo, 2010.
Akibat dari proses penyembuhan dan pengobatan semacam ini kadang- kadang berakibat yang lebih buruk atau lebih parah bagi pasien. Setelah
gagal ditangani oleh pengobatan tradisional, maka biasanya pasien dibawa ke pelayanan kesehatnan modern Rumah Sakit, Puskesmas, dan Dokter.
18
Namun demikian karena sudah terlambat, maka pelayanan kesehatan modern pun tidak mampu menanganinya. Oleh sebab itu seyogyanya
pelayanan kesehatan sebagai tempat pencarian penyembuhan atau pengobatan health seeking behavior ini sesuai dengan urutan di bawah
ini: a. Mencari Pengobatan ke pelayanan kesehatan, bentuknya puskesmas,
dokter praktek, bidan atau mantri praktek. Apabila pelayanan kesehatan primer ini tidak berhasil menanganinya, maka baru mencari pelayanan
kesehatan rujukan. b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat pertama rumah sakit DC. Tetapi
bagi masyarakat pedesaan, dimana bidan praktek atau mantri praktek sebagai tempat pelayanan kesehatan primer,maka dokter praktek dan
puskesmas mungkin sebagai pelayanan kesehatan tingkat rujukan pertama ini. Apabila pelayanan kesehatan primer ini tidak berhasil menanganinya,
maka baru mencari pertolongan pelayanan kesehatan rujukan tingkat dua. c. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat dua rumah sakit tipe B atau A.
Adalah pelayanan kesehatan rujukan yang memepunyai sarana dan prasarana yang lebih lengkap, serta mempunyai tenaga medis maupun para
medis yang lebih ahli. Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan, di mana pelayanan kesehatan primer yang digunakan adalah bidan atau mantri
praktek, maka rumah sakit tipe C pun sudah merupakan pelayanan kesehatan rujukan yang paling tinggi. Sebaliknya bagi golongan orang
yang mampu utamnya dari kota besar, maka pelayanan rujukan yang digunakan adalah rumah sakit internasional, baik yang ada di Jakarta,
19
maupun di luar negeri Singapura, Malaysia, Cina, dan sebagainya Notoatmodjo, 2010.