Bobot Berangkasan Akar g

Perbedaan perlakuan varietas V dan perlakuan pengolahan tanah P pada pengamatan umur 9 MST terhadap total luas daun jagung terdapat pada Gambar 6 dan 7. 500 1000 1500 2000 2500 3000 V1 lokal pulut V2 Srikandi putih 1 V3 Srikandi kuning 1 V a r i e t a s T ot al L ua s D aun cm 2 U m ur 9 m st Gambar 6. Total Luas Daun Jagung Umur 9 MST pada Tiga Varietas Jagung Gambar 6, total luas daun jagung tertinggi dihasilkan varietas Srikandi Kuning 1 diikuti varietas Srikandi Putih 1 dan terkecil total luas daunnya pada varietas Pulut Harapan umur 9 MST. 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 P1 olah tanah sempurna P2 gulma dikikis P3 disemprot herbisida Pe ngolahan Tanah T o ta l L u a s D a u n c m 2 U m u r 9 m st Gambar 7. Total Luas Daun Jagung Umur 9 MST pada Tiga Perlakuan Olah Tanah Gambar 7, total luas daun jagung tertinggi dihasilkan olah tanah sempurna P 1 diikuti tanpa olah tanah gulmanya disemprot herbisida P 2 dan terkecil total luas daunnya pada olah tanah minimum gulma dikikis P 3 umur 9 MST.

4.2.2. Bobot Berangkasan Akar g

Rangkuman rataan bobot berangkasan akar pertanaman pada umur 3, 6, 9, dan 12 MST tertera pada Lampiran 8 sedangkan rangkuman sidik ragamnya tertera pada Universitas Sumatera Utara Lampiran 9. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bobot berangkasan akar umur 3 MST pengaruhnya tidak nyata pada masing-masing perlakuan dan interaksi kombinasinya VxPxJ. Pada umur 6 MST perlakuan pengolahan tanah P nyata pengaruhnya dan setelah pada umur 9, 12 MST sangat nyata pengaruhnya. Interaksi kombinasi perlakuan pada semua umur pengamatan tidak nyata pengaruhnya. Perlakuan varietas , pengolahan tanah dan jarak tanam 6, 9 dan 12 MST serta kombinasinya terhadap bobot berangkasan akar jagung Tabel 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Rataan Bobot Berangkasan Akar Jagung g Umur 6, 9 dan 12 MST pada Perlakuan Varietas, Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam, serta Kombinasinya Umur MST Perlakuan 6 9 12 Varietas V 1 Pulut Harapan 4.44 4.48 4.28 V 2 Srikandi Putih 1 4.54 5.01 4.81 V 3 Srikandi Kuning 1 4.92 6.94 6.74 Pengolahan Tanah P 1 olah tanah sempurna 6.04a 7.82a 7.62a P 2 gulma dikikis 3.69b 3.88b 3.68b P 3 disemprot herbisida 4.17b 4.73b 4.53b Jarak Tanam J 1 50 x 20 cm 5.31 6.04 5.84 J 2 70 x 20 cm 4.71 5.17 4.97 J 3 90x 20 cm 3.88 5.23 5.03 Interaksi V x P x J V 1 P 1 J 1 6.14 8.09 7.89 V 1 P 1 J 2 6.23 5.50 5.30 V 1 P 1 J 3 3.97 5.80 5.60 V 1 P 2 J 1 4.96 2.19 1.99 V 1 P 2 J 2 3.62 4.72 4.52 V 1 P 2 J 3 2.75 2.15 1.95 V 1 P 3 J 1 5.59 2.15 1.95 V 1 P 3 J 2 4.91 5.27 5.07 V 1 P 3 J 3 1.83 4.42 4.22 V 2 P 1 J 1 9.39 7.61 7.41 V 2 P 1 J 2 4.95 5.78 5.58 V 2 P 1 J 3 6.11 7.90 7.70 V 2 P 2 J 1 4.85 2.71 2.51 V 2 P 2 J 2 2.94 3.07 2.87 V 2 P 2 J 3 2.04 1.80 1.60 V 2 P 3 J 1 3.75 4.98 4.78 V 2 P 3 J 2 2.85 3.01 2.81 V 2 P 3 J 3 3.97 8.26 8.06 V 3 P 1 J 1 4.66 13.59 13.39 V 3 P 1 J 2 6.21 8.85 8.65 V 3 P 1 J 3 6.68 7.24 7.04 V 3 P 2 J 1 4.24 7.96 7.76 V 3 P 2 J 2 4.91 6.48 6.28 V 3 P 2 J 3 2.92 3.87 3.67 V 3 P 3 J 1 4.23 5.03 4.83 V 3 P 3 J 2 5.73 3.81 3.61 V 3 P 3 J 3 4.68 5.66 5.46 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom berkelompok yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan Pada umur 3 MST meskipun tidak nyata perlakuan olah tanah, tapi kecenderungan bobot berangkasan akarnya masih lebih tinggi dihasilkan oleh olah tanah sempurna P 1 dari pada olah tanah minimum gulmanya dikikis P 2 dan tanpa olah tanah gulmanya disemprot herbisida P 3 . Pada Tabel 5, setelah umur 6, 9 dan 12 MST pengaruh terhadap bobot berangkasan akar terberat diperoleh pada perlakuan P 1 6.04 g 6 MST, 7.82 g 9 MST dan 7.62 g 12 MST berbeda nyata dengan perlakuan tanpa olah tanah gulmanya disemprot herbisida P 3 4.17 g 6 MST, 4.73 g 9 MST, 4.53 g Universitas Sumatera Utara 12 MST dan olah tanah minimum gulmanya dikikis P 2 3.69 g 6 MST, 3.84 g 9 MST , 3.65 g 12 MST dan perlakuan P 2 dengan P 3 saling berbeda tidak nyata dan merupakan bobot berangkasan akar terendah. Perbedaan perlakuan pengolahan tanah P pada pengamatan umur 6, 9 dan 12 MST terhadap bobot berangkasan akar jagung pada Gambar 8. 1 2 3 4 5 6 7 P1 olah tanah sempurna P2 gulma dikikis P3 disemprot herbisida Pe n golah an Tanah B o bo t B e ra ng ka sa n A ka r g Um u r 6 m st 1 2 3 4 5 6 7 8 9 P1 olah t anah sempurna P2 gulma dikikis P3 disempr herbisida Pe n gol ah an Tan ah B o bo t B e r a ng ka sa n A ka r g Um u r 9 m st ot 1 2 3 4 5 6 7 8 P 1 olah t anah sempurna P 2 gulma dikikis P 3 disemprot herbisida Pe n gol ah an Tan ah B o b o t B e r a n g k a sa n A k a r g Um u r 1 2 m st b a c Gambar 8. Bobot Berangkasan Akar Umur 6 a, 9 b dan 12 c MST pada Tiga Perlakuan Olah Tanah Gambar 8, bobot berangkasan akar jagung terberat umur 6, 9 dan 12 MST dihasilkan olah tanah sempurna diikuti tanpa olah tanah gulmanya disemprot herbisida dan terkecil bobot berangkasan akarnya pada olah tanah minimum gulmanya dikikis.

4.2.3. Bobot Berangkasan Batang g