Rataan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Gambar 22, menunjukkan hubungan kehadiran jenis gulma emprak Boerreria latifolia pada umur 12 MST mengikuti fungsi linear positif dengan persamaan pada ŶP 1 olah tanah sempurna dan tanpa olah tanah gulma disemprot herbisida dengan jarak tanam 90x20 cm kehadiran jenis gulmanya meningkat dan sebaliknya mengikuti fungsi linear negatif pada persamaan ŶP 2 ditanam pada jarak tanam 90x20 cm kehadiran jenis gulma emprak menurun. Tabel 22. Rataan Jumlah Populasi Kehadiran Jenis Gulma Emprak Boerreria latifolia Umur 12 MST pada Perlakuan Interaksi Varietas dan Pengolahan Tanah Pengolahan Tanah Varietas P 1 olah tanah sempurna P 2 gulma dikikis P 3 gulma disemprot Rataan V 1 Pulut Harapan 22.78a 14.89b 2.78c 13.48 V 2 Srikandi putih1 5.00c 6.78c 6.11c 5.96 V 3 Srikandi kuning 1 4.11c 5.00c 4.67c

4.59 Rataan

10.63 8.89 4.59 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan Tabel 22, diperoleh kehadiran jenis gulma emprak Boerreria latifolia paling banyak ditemukan pada kombinasi perlakuan varietas lokal Pulut tanahnya diolah sempurna V 1 P 1 22.78 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Kehadiran jenis gulma emprak Boerreria latifolia terendah dihasilkan kombinasi perlakuan varietas lokal Pulut tanpa olah tanah gulma disemprot herbisida V 1 P 3 2.78 berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya dan nyata dengan kombinasi perlakuan V 1 P 2 dan V 1 P 1 . Rangkuman data rataan bobot kering gulma emprak Boerreia latifolia tertera pada Lampiran 43 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 44. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa bobot kering gulma emprak Boerreria latifolia umur 3, 6 dan 12 MST dari masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ tidak nyata pengaruhnya. Pada umur 9 MST interaksi kombinasi perlakuan varietas dan jarak tanam VxJ sangat nyata pengaruhnya. Universitas Sumatera Utara Perlakuan varietas dan jarak tanam pada pengamatan umur 9 MST serta kombinasinya terhadap bobot kering gulma emprak Boerreria latifolia pada Tabel 23. Tabel 23. Rataan Bobot Kering Gulma Emprak Boerreria latifolia Umur 9 MST pada Perlakuan Varietas, Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam, serta Kombinasinya Jarak Tanam Perlakuan J 1 50 x 20 cm J 2 70 x 20 cm J 3 90 x 20 cm Rataan Varietas V 1 Pulut Harapan 10.30a-d 14.21ab 4.81c-d 9.77 V 2 Srikandi Putih 1 6.85b-d 2.97d 13.15a-c 7.65 V 3 Srikandi Kuning 1 5.55b-d 17.65a 6.20b-d 9.80 Pengolahan Tanah P 1 olah tanah sempurna 7.33 7.82 8.27 7.81 P 2 gulma dikikis 7.06 9.09 9.33 8.49 P 3 disemprot herbisida 8.32 17.91 6.55 10.93 Interaksi V x P x J V 1 P 1 13.20 11.68 2.65 9.18 P 2 12.69 3.07 6.44 7.40 P 3 5.00 27.88 5.34 12.740 V P 2 1 P 2 5.64 3.88 10.90 6.81 7.05 3.14 17.68 9.29 P 3 7.87 1.88 10.85 6.87 V 3 P 1 3.15 7.91 11.26 7.44 P 2 1.43 21.05 3.88 8.79 P 3 12.08 23.97 3.45 13.15 Rataan 7.57 11.61 8.05 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan Tabel 23, diperoleh bobot kering golongan gulma berdaun lebar jenis emprak Boerreria latifolia umur 9 MST lebih tinggi pada interaksi kombinasi perlakuan varietas Srikandi Kuning 1 ditanam pada jarak tanam 70x20 cm V 3 J 2 17.65 g saling berbeda tidak nyata dengan V 1 J 2 diikuti V 2 J 3 , V 1 J 1 dan nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya. Bobot kering gulma terendah ditemukan pada kombinasi perlakuan varietas Srikandi Putih 1 ditanam pada jarak tanam 70x20 cm V 2 J 1 berbeda tidak nyata dengan perlakuan V 1 J 3 diikuti V 3 J 1 , V 3 J 3 dan V 2 J 1 . Universitas Sumatera Utara Hubungan kombinasi perlakuan varietas untuk jarak tanam J 1 , J 2 dan J 3 terhadap bobot kering gulma jenis emprak Boerreria latifolia pada pengamatan umur 9 MST pada Gambar 23. YV 1 = 19.376 - 0.1372J, r = -0.338 YV 2 = - 3.3608 + 0.1574J, r = 0.375 YV 3 = 8.6734 + 0.0161J, r = 0.002 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 3 50 70 90 Jarak Tanam 20cm x X cm B o b o t Ke r in g Gu lm a B o rr e ri a la ti fo lia Um u r 9 m st V1=Lo kal V2= Srikandi P utih 1 V3= Srikandi Kuning 1 Gambar 23. Hubungan Perlakuan Varietas dan Jarak Tanam terhadap Bobot Kering Gulma Emprak Boerreria latifolia Umur 9 MST Gambar 23, menunjukkan hubungan bobot kering gulma emprak Boerreria latifolia umur 9 MST mengikuti fungsi linear positif dengan persamaan pada ŶV 2 dan ŶV 3 menggunakan varietas Srikandi Putih 1 dan Srikandi Kuning 1 ditanam pada jarak tanam rapat 90x20 cm bobot kering gulma meningkat, demikian sebaliknya pada persamaan ŶV 1 bobot kering gulmanya menurun. Rangkuman data rataan kehadiran gulma golongan berdaun lebar jenis keladi dan bobot keringnya tertera pada Lampiran 45 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 46. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa kehadiran jenis gulma keladi dan bobot keringnya umur 3 dan 6 MST pada masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ tidak nyata pengaruhnya. Selanjutnya pada umur 9 dan 12 mst tidak ditemukan lagi jenis gulma keladi.

4.4. Generatif Tanaman Jagung