Gambar 18, menunjukkan hubungan persamaan linear positif pada ŶP
2
yaitu olah tanah minimum gulmanya dikikis ditanam pada jarak tanam 90x20 cm bobot
kering gulmanya di pertanaman jagung meningkat dan persamaan linear negatif pada ŶP
1
dan ŶP
3
dengan olah tanah sempurna dan tanpa olah tanah gulma disemprot herbisida ditanam pada jarak 90x20 cm bobot kering gulmanya menurun.
4.3.2. Golongan Teki Jenis Gulma Cyperus rotundus, Paitan Axonopus compressus dan Bobot Keringnya
Rangkuman data rataan kehadiran gulma golongan teki jenis Cyperus rotundus tertera pada Lampiran 23 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran
24. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa kehadiran jenis gulma Cyperus rotundus umur 3, 6, 9 dan 12 MST dari masing-masing perlakuan maupun interaksi
kombinasinya VxPxJ tidak nyata pengaruhnya. Rangkuman data rataan bobot kering gulma golongan teki jenis Cyperus
rotundus tertera pada Lampiran 25 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 26. Dari rangkuman sidik ragam bobot kering jenis gulma Cyperus rotundus umur
3, 6, 9 dan 12 MST dari masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ tidak nyata pengaruhnya, karena jenis gulmanya pada sebahagian tidak
ditemukan. Rangkuman data rataan golongan teki jenis paitan Axonopus compressus
tertera pada Lampiran 27 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 28. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa kehadiran jenis gulma paitan Axonopus
compressus umur 3, 6 dan 9 MST tidak nyata pengaruhnya pada masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ dan pada umur 12 MST pengaruh
perlakuan jarak tanam P nyata pengaruh kehadiran gulmanya. Perlakuan varietas,
Universitas Sumatera Utara
jarak tanam umur 12 MST serta kombinasinya terhadap kehadiran gulma jenis paitan Tabel 12.
Tabel 12. Rataan Jumlah Populasi Gulma Golongan Teki Jenis Paitan Axonopus compressus Umur 12 MST pada Perlakuan Varietas, Pengolahan Tanah dan
Jarak Tanam, serta Kombinasinya
Jarak Tanam Perlakuan
J
1
50 x 20 cm J
2
70 x 20 cm J
3
90 x 20 cm Rataan
Varietas
V
1
Pulut Harapan 25.78
41.78 35.33
34.30 V
2
Srikandi putih 1 20.22
24.11 22.78
22.37 V
3
Srikandi kuning 1 13.33
13.67 13.44
13.48
Pengolahan Tanah
P
1
olah tanah sempurna
17.56 23.56
21.67 20.93
P
2
gulma dikikis 21.78
26.67 24.00
24.15 P
3
disemprot herbisida 20.00
29.33 25.89
25.07
Interaksi V x P x J
V
1
P
1
18.33 36.33
25.33 26.67
P
2
27.00 36.00
38.67 33.89
P
3
32.00 53.00
42.00 42.33
V
2
P
1
19.33 19.67
24.33 21.11
P
2
23.67 27.67
21.67 24.33
P
3
V
3
P
1
17.67 25.00
22.33 21.67
15.00 14.67
15.33 15.00
P
2
14.67 16.33
11.67 14.22
P
3
10.33 10.00
13.33 11.22
Rataan 19.78b
26.52a 23.85ab
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada baris berkelompok yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 12, umur 12 MST diperoleh perlakuan jarak tanam 70x20 cm J
1
kehadiran jenis gulma pahit Axonopus compressus sebanyak 26.52 berbeda tidak nyata kehadiran gulmanya dengan jarak tanam 90x20 cm J
3
serta sedikit kehadiran jenis gulma pahit pada perlakuan jarak tanam 50x20 cm J
1
. Hubungan perlakuan jarak tanam J
1
, J
2
, J
3
terhadap kehadiran jenis gulma pahit Axonopus compressus pada pengamatan umur 12 MST Gambar 19.
Y = 16.253 + 0.1019J, r = 0.360
15 20
25 30
30 50
70 90
Jarak T anam 20 cm x X cm Je
n is
G u
lm a
A x
onopu s c
om pr
e ss
us
U m
u r 12 m
st
Gambar 19. Hubungan Perlakuan Jarak Tanam Terhadap Kehadiran Jenis Gulma Pahit Axonopus compressus Umur 12 MST
Universitas Sumatera Utara
Gambar 19, menunjukkan perlakuan jarak tanam terhadap kehadiran jenis gulma pahit Axonopus compressus hubungannya linear positif dengan persamaan
Ŷ= 16.253 +0.1019J, r = 0.360.
Rangkuman data rataan bobot kering jenis paitan Axonopus compressus tertera pada Lampiran 29 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 30. Dari
rangkuman sidik ragam diketahui bahwa bobot kering jenis gulma paitan Axonopus compressus umur 3 MST perlakuan pengolahan tanah P nyata pengaruhnya dan pada
umur 6 MST perlakuan interaksi kombinasi perlakuan varietas dan jarak tanam VxP nyata pengaruhnya. Selanjutnya pada umur 9 dan 12 MST pada masing-masing
perlakuan maupun interaksi kombinasi perlakuan VxPxJ tidak nyata pengaruhnya. Perlakuan varietas, pengolahan tanah, jarak tanam umur 3 dan 6 MST serta
kombinasinya terhadap bobot kering gulma jenis paitan Axonopus compressus Tabel 13 dan 14.
Tabel 13. Rataan Bobot Kering Jenis Paitan Axonopus compressus Umur 3 MST pada Perlakuan Varietas, Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam, serta kombinasinya
Jarak Tanam Perlakuan
J
1
50 x 20 cm J
2
70 x 20 cm J
3
90 x 20 cm Rataan
Varietas
V
1
Pulut Harapan 1.14
0.76 0.92
0.94 V
2
Srikandi Putih 1 1.00
1.27 0.43
0.90 V
3
Srikandi Kuning 1 0.97
1.35 0.60
0.97
Pengolahan Tanah
P
1
olah tanah sempurna
0.49 0.64
0.37 0.50b
P
2
gulma dikikis 1.79
1.99 1.00
1.59a P
3
disemprot herbisida 0.83
0.75 0.58
0.72b
Interaksi V x P x J
V
1
P
1
0.59 0.27
0.80 0.55
P
2
1.94 1.54
1.45 1.65
P
3
1.53 0.48
0.51 0.84
V
2
P
1
0.84 1.54
0.19 0.86
P
2
1.46 1.45
0.89 1.27
P
3
0.71 0.82
0.22 0.58
V
3
P
1
0.04 0.12
0.11 0.09
P
2
2.61 2.98
0.66 2.08
P
3
0.26 0.95
1.03 0.75
Rataan 1.11
1.13 0.65
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom berkelompok, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 13, diperoleh perlakuan perlakuan olah tanah minimum gulmanya dikikis P
2
menghasilkan bobot kering gulma jenis pahit Axonopus compressus tertinggi 1.59 g berbeda nyata dengan tanpa olah tanah gulmanya disemprot herbisida P
3
dan terendah bobot keringnya gulmanya pada perlakuan olah tanah sempurna P
1
.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan bobot kering gulma jenis pahit Axonopus compressus pada
pengamatan umur 3 MST di pertanaman jagung pada perlakuan pengolahan tanah P Gambar 20.
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
1.2 1.4
1.6 1.8
P1 olah tanah sempurna
P2 gulma dikikis P3 disemprot
herbisida
Pengolahan Tanah B
o bot Ker
in g
Gu lma
A xonopu
s c o
mpr e
ss us
um ur
3 ms t
Gambar 20. Bobot Kering Gulma Jenis Pahit Axonopus compressus Umur 3 MST
pada Tiga Perlakuan Olah Tanah Gambar 20, bobot kering gulma tertinggi jenis pahit Axonopus compressus
pada pertanaman jagung ditemukan pada perlakuan olah tanah minimum gulmanya dikikis diikuti tanpa olah tanah gulma disemprot herbisida dan terendah bobot kering
gulmanya pada olah tanah sempurna. Tabel 14. Rataan Bobot Kering Jenis Gulma Pahit Axonopus compressus Umur 6
MST pada Interaksi Perlakuan Varietas dan Pengolahan Tanah
Pengolahan Tanah Varietas
P
1
=olah tanah sempurna P
2
= gulma dikikis P
3
= disemprot herbisida
Rataan
V
1
Pulut Harapan 0.50b
0.17b 0.67b
0.45 V
2
Srikandi putih1 0.19b
0.97ab 1.67a
0.95 V
3
Srikandi kuning 1 0.41b
0.28b 0.24b
0.31
Rataan
0.37 0.48
0.86
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 14, diperoleh bobot kering jenis gulma pahit Axonopus compressus umur 6 MST pada perlakuan varietas Srikandi Putih 1 dengan tanpa olah tanah gulmanya
disemprot herbisida V
2
P
3
lebih tinggi bobot kering gulmanya 1.67 g berbeda tidak nyata dengan varietas Srikandi Putih 1, olah tanah minimum gulmanya dikikis
V
2
P
2
0.97
g dan nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya. Bobot kering gulma terendah ditemukan pada varietas Pulut Harapan dengan olah tanah minimum gulma dikikis
V
1
P
2
0.17 g berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Golongan Berdaun Lebar Jenis Gulma Borang Mimosa invica, Kucingan Mimosa pudica, Emprak Boerreria latifolia, Sambung Rambat Micania
cordata, Sida acutta, Keladi dan Bobot Keringnya
Rangkuman data rataan kehadiran gulma golongan berdaun lebar jenis gulma
borang Mimosa invica tertera pada Lampiran 31 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 32. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa kehadiran jenis
gulma borang Mimosa invica umur 3, 6, dan 9 MST pada masing-masing perlakuan
maupun interaksi kombinasinya VxPxJ tidak nyata pengaruhnya. Selanjutnya pada umur 12 MST kehadiran jenis gulma borang Mimosa invica sangat nyata
pengaruhnya. Perlakuan varietas, pengolahan tanah, jarak tanam umur 12 MST serta
kombinasinya terhadap kehadiran jumlah gulma borang Mimosa invica pada Tabel 15. Tabel 15. Rataan Jumlah Populasi Gulma Golongan Berdaun Lebar Jenis Borang
Mimosa invica Umur 12 MST pada Perlakuan Varietas, Pengolahan tanah dan Jarak Tanam, serta Kombinasinya
Jarak Tanam Perlakuan
J
1
50 x 20 cm J
2
70 x 20 cm J
3
90 x 20 cm Rataan
Varietas
V
1
Pulut Harapan 2.00
1.22 1.00
1.41 V
2
Srikandi Putih 1 1.22
0.67 1.33
1.07 V
3
Srikandi Kuning 1 0.67
1.89 0.89
1.15
Pengolahan Tanah
P
1
olah tanah sempurna
1.89 1.11
1.11 1.37
P
2
gulma dikikis 1.00
0.67 1.78
1.15 P
3
disemprot herbisida 1.00
2.00 0.33
1.11
Interaksi V x P x J
V
1
P
1
3.67a 0.00e
0.00e 1.22
P
2
2.33a-d 0.00e
3.00a-c 1.78
P
3
0.00e 3.67a
0.00e 1.22
V
2
P
1
0.67de 0.00e
2.33a-d 1.00
P
2
0.00e 2.00a-e
0.67de 0.89
P
3
3.00a-c 0.00e
1.00de 1.33
V
3
P
1
1.33cde 3.33ab
1.00de 1.89
P
2
0.67de 0.00e
1.67b-e 0.78
P
3
0.00e 2.33a-d
0.00e 0.78
Rataan 1.30
1.26 1.07
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 15, diperoleh kehadiran jenis gulma borang Mimosa invica tertinggi ditemukan pada kombinasi perlakuan varietas Pulut Harapan, olah tanah sempurna
ditanam pada jarak tanam 70x20 cm V
1
P
1
J
2
jumlahnya 3.66 berbeda tidak nyata dengan V
1
P
3
J
2
dikuti V
1
P
2
J
3
, V
2
P
3
J
1
, V
3
P
1
J
2
, V
1
P
2
J
1
, V
1
P
3
J
2
, V
2
P
2
J
2
, V
2
P
1
J
3
dan nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya. Ketidak hadiran jenis gulma
Universitas Sumatera Utara
borang Mimosa invica pada kombinasi perlakuan varietas Srikandi Kuning 1, olah tanah sempurna ditanam pada jarak tanam 90x20 cm 0.00 tidak ditemukan gulma
berbeda tidak nyata dengan V
3
P
3
J
1
diikuti V
3
P
2
J
2
, V
2
P
3
J
2
, V
2
P
2
J
1
, V
2
P
1
J
2
, V
1
P
3
J
1
, V
1
P
3
J
3
, V
1
P
1
J
2
, V
1
P
1
J
3
, sehingga ketidak hadiran jenis gulma akan mempengaruhi bobot keringnya.
Rangkuman data rataan bobot kering gulma jenis gulma borang Mimosa Invica
tertera pada Lampiran 33 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 34. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa bobot kering gulma jenis borang Mimosa
invica umur 3, 6, dan 9 MST dari masing-masing perlakuan maupun interaksi
kombinasinya VxPxJ tidak nyata pengaruhnya. Selanjutnya pada umur 12 MST bobot kering jenis gulma borang Mimosa invica sangat nyata pengaruhnya.
Perlakuan varietas, pengolahan tanah, jarak tanam umur 12 MST serta kombinasinya terhadap bobot kering jenis gulma borang Mimosa invica pada Tabel
16. Tabel 16. Rataan Bobot Kering Gulma Jenis Borang Mimosa invica Umur 12 MST
pada perlakuan Varietas, Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam, serta Kombinasinya
Kete rang
an : Ang
ka yang
diiku ti
huru f
yang tidak
sama pada
kolo m dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Jarak Tanam Perlakuan
J
1
50 x 20 cm J
2
70 x 20 cm J
3
90 x 20 cm Rataan
Varietas
V
1
Pulut Harapan 3.98
2.44 1.99
2.80 V
2
Srikandi Putih 1 1.77
1.99 2.66
2.14 V
3
Srikandi Kuning 1 1.33
3.65 1.77
2.25
Pengolahan Tanah
P
1
olah tanah sempurna
3.76 2.21
2.21 2.73
P
2
gulma dikikis 2.00
1.33 3.54
2.29 P
3
disemprot herbisida 1.33
4.53 0.66
2.17
Interaksi V x P x J
V
1
P
1
7.29a 0.00d
0.00d 2.43
P
2
4.66a-d 0.00d
5.97a-c 3.54
P
3
0.00d 7.31a
0.00d 2.44
V
2
P
1
1.33d 0.00d
4.65a-d 2.00
P
2
0.00d 3.99a-d
1.33d 1.77
P
3
3.99a-d 1.98cd
1.99cd 2.65
V
3
P
1
2.65b-d 6.63ab
1.99cd 3.76
P
2
1.33d 0.00d
3.32a-d 1.55
P
3
0.00d 4.30a-d
0.00d 1.43
Rataan
2.36 2.69
2.14
Tabel 16, diperoleh bobot kering gulma jenis borang Mimosa invica tertinggi ditemukan pada kombinasi perlakuan varietas Pulut Harapan, olah tanah sempurna dan
ditanam pada jarak tanam 70x20 cm V
1
P
1
J
1
jumlahnya 7.29 g berbeda tidak nyata
Universitas Sumatera Utara
dengan kombinasi perlakuan V
1
P
3
J
2
diikuti V
3
P
1
J
2
, V
1
P
2
J
3
, V
1
P
3
J
3
, V
1
P
2
J
1
, V
3
P
3
J
2
, V
2
P
3
J
1
, V
2
P
3
J
2
, V
3
P
2
J
3
dan nyata dengan perlakuan lainnya. Tidak ditemukannya bobot kering gulma pada kombinasi perlakuan V
3
P
3
J
1
diikuti V
3
P
3
J
3
, V
3
P
2
J
2
, V
2
P
2
J
1
, V
1
P
3
J
1
, V
1
P
3
J
3
, V
1
P
2
2
1
, V
1
P
1
J
2
, V
1
P
1
J
3
. Rendahnya bobot kering gulma jenis borang akibat ketidak hadiran jenis gulma, sehingga mempengaruhi
bobot keringnya. Rangkuman data rataan kehadiran gulma golongan berdaun lebar jenis Mimosa
pudica, Micania cordata dan bobot keringnya tertera pada Lampiran 35 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 36. Dari rangkuman sidik ragam kehadiran
jenis gulma borang Mimosa invica, Micania cordata dan bobot keringnya umur 3 MST pada masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ tidak
nyata pengaruhnya. Selanjutnya pada umur 6, 9 dan 12 MST tidak ditemukan lagi
kehadiran jenis gulma borang Mimosa invica dan Micania cordata. Rangkuman data rataan kehadiran gulma golongan berdaun lebar jenis Sida
acutta tertera pada Lampiran 37 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 38. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa kehadiran jenis gulma Sida acutta
umur 3 MST pada masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ
tidak nyata pengaruhnya. Pada umur 6 MST sama sekali tidak ditemukan lagi kehadiran
jenis gulmanya. Selanjutnya pada umur 9 MST interaksi kombinasi perlakuan varietas dan jarak tanam VxJ nyata pengaruhnya dan pada umur 12 MST interaksi kombinasi
perlakuan varietas dan pengolahan tanah VxP sangat nyata pengaruhnya. Perlakuan varietas dan jarak tanam umur 9 MST serta kombinasinya terhadap
kehadiran jumlah gulma Sida acutta Tabel 17.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Rataan Jumlah Populasi Gulma Sida acutta Umur 9 MST pada Perlakuan Varietas, Pengolahan tanah dan Jarak Tanam, serta Kombinasinya
Jarak Tanam Perlakuan
J
1
50 x 20 cm J
2
70 x 20 cm J
3
90 x 20 cm Rataan
Varietas
V
1
Pulut Harapan 11.78ab
9.22ab 1.00b
7.33 V
2
Srikandi Putih 1 7.44b
6.78b 3.11b
5.78 V
3
Srikandi Kuning 1 12.00ab
5.11b 18.56a
11.89
Pengolahan Tanah
P
1
olah tanah sempurna
5.11 8.67
2.22 5.33
P
2
gulma dikikis 12.78
3.89 7.56
8.07 P
3
disemprot herbisida 13.33
8.56 12.89
11.59
Interaksi V x P x J
V
1
P
1
6.33 6.00
0.00 4.11
P
2
18.00 5.33
1.67 8.33
P
3
11.00 16.33
1.33 9.56
V
2
P
1
7.00 16.33
1.67 8.33
P
2
3.00 1.00
4.33 2.78
P
3
12.33 3.00
3.33 6.22
V
3
P
1
2.00 3.67
5.00 3.56
P
2
17.33 5.33
16.67 13.11
P
3
16.67 6.33
34.00 19.00
Rataan 10.41
7.04 7.56
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 17, diperoleh kehadiran jumlah gulma Sida acutta paling banyak ditemukan pada kombinasi perlakuan varietas Srikandi Kuning 1 ditanam pada jarak
tanam 90 x 20 cm V
3
J
3
18.56 yang saling berbeda tidak nyata dengan perlakuan V
3
J
1
diikuti V
1
J
1
dan V
1
J
2
dan nyata dengan perlakuan lainnya. Kehadiran jumlah gulma Sida acutta dan paling sedikit ditemukan gulmanya pada kombinasi perlakuan varietas
lokal Pulut dan ditanam pada jarak tanam 90 x 20 cm V
1
J
3
1.00 dan saling berbeda nyata dengan V
2
J
3
diikuti V
2
J
2
, dan V
2
J
1
. Hubungan kombinasi perlakuan varietas untuk perlakuan jarak tanam J
1
, J
2
dan J
3
terhadap kehadiran jumlah gulma Sida aacutta pada pengamatan umur 9 MST disajikan pada Gambar 21.
YV
1
= 26.194 - 0.2694J, r = -0.916 YV
2
= 13.361 - 0.1083J, r = -0.862 YV
3
= 0.4167 + 0.1639J, r = 0.238
0.0 2.0
4.0 6.0
8.0 10.0
12.0 14.0
16.0 18.0
20.0
30 50
70 90
Jarak Tanam 20cm x X cm Je
n is
G u
lm a
Si da ac
ut ta
Um u
r 9
m st
V1=Lo kal V2=Srikandi putih 1
V3= Srikandi kuning 1
Gambar 21. Hubungan Perlakuan Varietas Untuk Jarak Tanam terhadap Kehadiran
Jumlah Gulma Sida acutta Umur 9 MST
Universitas Sumatera Utara
Gambar 21, menunjukkan hubungan kehadiran jumlah gulma Sida acutta pada tanaman jagung umur 9 MST mengikuti fungsi linear positif dan negatif dengan
persamaan pada ŶV
1
, ŶV
2
menggunakan varietas Pulut Harapan dan Srikandi Putih 1 ditanam pada jarak tanam 90x20 cm kehadiran jenis gulmanya menurun dan sebaliknya
pada persamaan ŶV
3
kehadiran jenis gulmanya meningkat. Perlakuan varietas dan pengolahan tanah umur 12 MST serta kombinasinya
terhadap kehadiran jenis gulma Sida acutta pada Tabel 18. Tabel 18. Rataan Bobot Kering Jenis Gulma Sida acutta pada Umur 12 MST Interaksi
Perlakuan Varietas dan Pengolahan Tanah
Pengolahan Tanah Varietas
P
1
olah tanah sempurna P
2
gulma dikikis P
3
gulma disemprot
Rataan
V
1
lokal pulut 27.22a
12.44b 4.11d
14.593 V
2
Srikandi putih1 6.22cd
7.33c 6.89cd
6.815 V
3
Srikandi kuning 1 6.00cd
5.56cd 6.44cd
6.000
Rataan 13.15
8.44 5.82
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 18, diperoleh kehadiran jenis gulma Sida acutta paling banyak ditemukan pada kombinasi perlakuan varietas Pulut Harapan dan olah tanah sempurna
V
1
P
1
27.22 dan nyata dengan perlakuan lainnya. Kehadiran jenis gulma Sida acutta terendah dihasilkan kombinasi perlakuan varietas Pulut Harapan tanpa olah tanah gulma
disemprot herbisida V
1
P
3
4.11 dan berbeda tidak nyata dengan V
3
P
2
diikuti V
2
P
3
, V
3
P
3
, V
2
P
1
, V
3
P
1
, dan V
3
P
2
. Rangkuman data rataan bobot kering gulma jenis Sida acutta tertera pada
Lampiran 39 sedangkan sidik ragamnya tertera pada Lampiran 40. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa bobot kering gulma Sida acutta umur 3, dan 9 MST
dari masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ tidak nyata
pengaruhnya. Pada umur 6 MST tidak ditemukan lagi kehadiran jenis gulma, sehinga bobot keringnya tidak dipengaruhi. Selanjutnya pada umur 12 MST bobot kering jenis
Universitas Sumatera Utara
gulma borang Sida acutta sangat nyata pengaruh interaksi kombinasi perlakuan
varietas, pengolahan tanah dan jarak tanam VxPxJ. Perlakuan varietas, pengolahan tanah, jarak tanam umur 12 MST serta
kombinasinya terhadap bobot kering jenis gulma Sida acutta pada Tabel 19. Tabel 19. Rataan Bobot Kering Gulma Jenis Sida acutta Umur 12 MST Pada
Perlakuan Varietas, Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam, serta Kombinasinya
Jarak Tanam Perlakuan
J
1
50 x 20 cm J
2
70 x 20 cm J
3
90 x 20 cm Rataan
Varietas
V
1
Pulut Harapan 21.71
29.31 21.79
24.27 V
2
Srikandi putih 1 13.38
13.47 7.98
11.61 V
3
Srikandi kuning 1 9.07
11.90 9.94
10.30
Pengolahan Tanah
P
1
olah tanah sempurna
16.88 29.62
18.92 21.81
P
2
gulma dikikis 17.56
16.39 9.33
14.43 P
3
disemprot herbisida 9.72
8.67 11.46
9.95
Interaksi V x P x J
V
1
P
1
26.97b-d 63.83a
42.97b 44.59
P
2
29.20bc 21.97c-e
12.60c-f 21.26
P
3
8.97d-f 2.13f
9.80d-f 6.97
V
2
P
1
10.70c-f 13.03c-f
7.93d-f 10.56
P
2
17.53c-f 14.80c-f
5.10ef 12.48
P
3
11.90 c-f 12.57c-f
10.90c-f 11.79
V
3
P
1
12.97 c-f 12.00c-f
5.87ef 10.28
P
2
5.93ef 12.40c-f
10.30c-f 9.54
P
3
8.30d-f 11.30c-f
13.67c-f 11.09
Rataan 14.72
18.23 13.24
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 19, bobot kering gulma jenis Sida acutta umur 12 MST tertinggi ditemukan pada interaksi kombinasi perlakuan varietas Pulut Harapan, tanahnya diolah
sempurna ditanam pada jarak tanam 70x20 cm V
1
P
1
J
2
63.83 g dan nyata dengan perlakuan lainnya. Bobot kering gulma terendah dihasilkan kombinasi perlakuan
varietas Pulut Harapan, tanpa diolah tanahnya gulma disemprot herbisida dan ditanam pada jarak tanam 70x20 cm V
1
P
3
J
2
2.13 g yang saling berbeda tidak nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya, kecuali kombinasi perlakuan V
1
P
1
J
1
diikuti V
1
P
1
J
2
, V
1
P
3
J
3
, V
1
P
2
J
1
, dan V
1
P
2
J
2
. Rangkuman data rataan jenis gulma emprak Boerreia latifolia tertera pada
Lampiran 41 serta sidik ragamnya tertera pada Lampiran 42. Dari rangkuman sidik ragam diketahui bahwa jenis gulma emprak Boerreria latifolia umur 3, dan 6 MST
dari masing-masing perlakuan maupun interaksi kombinasinya VxPxJ tidak nyata
pengaruhnya. Pada umur 9 MST interaksi kombinasi perlakuan varietas, pengolahan
Universitas Sumatera Utara
tanah dan jarak tanam VxPxJ nyata pengaruhnya . Selanjutnya pada umur 12 MST jenis gulma emprak Boerreria latifolia sangat nyata pengaruh interaksi kombinasi
perlakuan varietas dengan pengolahan tanah VxP dan nyata pengaruh pengolahan tanah dengan jarak tanam VxJ.
Perlakuan varietas, pengolahan tanah dan jarak tanam pada pengamatan umur 9 dan 12 MST serta kombinasinya terhadap jenis gulma emprak Boerreria latifolia
pada Tabel 20, 21dan 22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 20. Rataan Jumlah Populasi Gulma Berdaun Lebar Jenis Emprak Boerreria latifolia Umur 9 dan 12 MST Pada perlakuan Varietas, Pengolahan Tanah
dan Jarak Tanam, serta Kombinasinya
Umur mst Perlakuan
9 12
Varietas
V
1
Pulut Harapan 8.56
13.48 V
2
Srikandi Putih 1 6.67
5.96 V
3
Srikandi Kuning 1 8.11
4.59
Pengolahan Tanah
P
1
olah tanah sempurna
6.74 10.63
P
2
gulma dikikis 7.19
8.89 P
3
disemprot herbisida 9.41
4.52
Jarak Tanam
J
1
50 x 20 cm 6.26
8.37 J
2
70 x 20 cm 10.00
9.07 J
3
90x 20 cm 7.07
6.59
Interaksi V x P x J
V
1
P
1
J
1
11.67 b-e 17.33
V
1
P
1
J
2
10.33 b-e 28.33
V
1
P
1
J
3
2.33 de 22.67
V
1
P
2
J
1
10.67 de 22.67
V
1
P
2
J
2
3.00 de 17.00
V
1
P
2
J
3
5.67 de 5.00
V
1
P
3
J
1
4.33 de 2.67
V
1
P
3
J
2
24.33 a 1.00
V
1
P
3
J
3
4.67 de 4.67
V
2
P
1
J
1
4.67 de 4.33
V
2
P
1
J
2
3.33 de 6.33
V
2
P
1
J
3
9.33 b-e 4.33
V
2
P
2
J
1
6.00 cde 10.67
V
2
P
2
J
2
2.67 de 7.33
V
2
P
2
J
3
14.00 a-e 2.33
V
2
P
3
J
1
6.67 cde 5.00
V
2
P
3
J
2
1.67 de 7.33
V
2
P
3
J
3
11.67 b-e 6.00
V
3
P
1
J
1
2.33 de 4.00
V
3
P
1
J
2
7.00 b-e 5.00
V
3
P
1
J
3
9.67 b-e 3.33
V
3
P
2
J
1
1.00e 4.33
V
3
P
2
J
2
18.33 abc 4.67
V
3
P
2
J
3
3.33 de 6.00
V
3
P
3
J
1
9.00 b-e 4.33
V
3
P
3
J
2
19.33 ab 4.67
V
3
P
3
J
3
3.00 de 5.00
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 20, diperoleh kehadiran gulma berdaun lebar jenis emprak Boerreria latifolia umur 9 MST jumlahnya lebih banyak pada interaksi kombinasi perlakuan
varietas Srikandi Kuning 1, olah tanah minimum gulma dikikis dan di tanam pada jarak tanam 50x20 cm V
3
P
2
J
1
24.33 berbeda tidak nyata dengan V
3
P
3
J
3
19.33 dan V
2
P
2
J
3
18.33 dan nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya. Kehadiran jenis gulma jumlahnya paling sedikit ditemukan pada kombinasi perlakuan varietas Srikandi Putih
Universitas Sumatera Utara
1, olah tanah sempurna ditanam pada jarak tanam 70x20 cm V
2
P
1
J
3
1.00 dan berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya.
Tabel 21. Rataan Jumlah Populasi Gulma Berdaun Lebar Jenis Emprak Boerreria latifolia Umur 12 MST Pada perlakuan Pengolahan Tanah dan Jarak
Tanam
Olah Tanah Pengolahan Tanah
J
1
J
2
J
3
Rataan
P
1
olah tanah sempurna
8.56a-c 13.22a
10.11a 10.63
P
2
gulma dikikis 12.56a
9.67ab 4.44c
8.89 P
3
disemprot herbisida 4.00c
4.33c 5.22bc
4.52
Rataan 8.37
9.07 6.59
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom dan baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 21, diperoleh kehadiran jenis gulma emprak Boerreria latifolia umur 12 paling banyak ditemukan pada kombinasi perlakuan olah tanah minimum gulma dikikis
ditanam pada jarak tanam 50x20 cm P
2
J
1
13.22 berbeda tidak nyata dengan P
1
J
2
diikuti P
3
J
1
, P
2
J
2
dan P
1
J
1
dan nyata dengan perlakuan lainnya. Kehadiran jenis gulma emprak Boerreria latifolia terendah dihasilkan kombinasi perlakuan olah tanah
sempurna dengan jarak tanam 90x20 cm P
1
J
3
4.00 berbeda tidak nyata dengan P
2
J
3
diikuti P
3
J
2
, dan P
3
J
3
. Hubungan kombinasi perlakuan pengolahan tanah untuk jarak tanam J
1
, J
2
dan J
3
terhadap jenis gulma emprak Boerreria latifolia pada pengamatan umur 12 MST disajikan pada Gambar 22.
YP
1
= 7.9074 + 0.0389J, r = 0.107 YP
2
= 23.083 - 0.2028J. r = -0.973 YP
3
= 2.3796 + 0.0306J, r = 0.936 2
4 6
8 10
12 14
30 50
70 90
Jarak Tanam 20 cm x Xcm Je
n is
G u
lm a
B o
e re
ria l
a tif
o llia
U m
u r
12 m st
P 1= Olah tanah s empurna P 2=Gulma dikikis
P 3=Gulma dis empro t
Gambar 22. Hubungan Perlakuan Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam terhadap Jenis
Gulma Emprak Boerreria latifolia Umur 12 MST
Universitas Sumatera Utara
Gambar 22, menunjukkan hubungan kehadiran jenis gulma emprak Boerreria latifolia pada umur 12 MST mengikuti fungsi linear positif dengan persamaan pada
ŶP
1
olah tanah sempurna dan tanpa olah tanah gulma disemprot herbisida dengan jarak tanam 90x20 cm kehadiran jenis gulmanya meningkat dan sebaliknya mengikuti fungsi
linear negatif pada persamaan ŶP
2
ditanam pada jarak tanam 90x20 cm kehadiran jenis gulma emprak menurun.
Tabel 22. Rataan Jumlah Populasi Kehadiran Jenis Gulma Emprak Boerreria latifolia Umur 12 MST pada Perlakuan Interaksi Varietas dan Pengolahan Tanah