Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai tujuan tertentu Jogiyanto, 2005. Elemen tersebut bisa berupa organisasi, orang atau benda yang melakukan suatu pekerjaan.
Masing-masing elemen melakukan pekerjaaan yang lain, dimana pekerjaan tersebut merupakan tujuan bersama dari masing-masing
elemen. Selain itu suatu elemen memiliki kerakteristik-karakteristik
yang patut diketahui Jogiyanto, 2005, yaitu : a. Komponen sistem Components
Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem Boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope
dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem Environment
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem Interface Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan satu subsistem yang lainnya untuk dapat berinteraksi membentuk suatu kesatuan.
e. Masukan sistem input Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang
berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenace input adalah energy yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran sistem output
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. g. Pengolah sistem Process
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. h. Sasaran sistem Objective atau tujuan sistem Goal
Suatu sistem harus mempunyai sasaran, karena sasaran sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan
Kadir Triwahyuni, 2005. Sedangkan pengertian lain mengenai informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berati bagi yang menerimanya. Informasi merupakan pengetahuan dari hasil
pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan Mulyanto, 2009.
1. Ciri-ciri Informasi
Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut Kadir, 2003 :
a. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang
salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.
b. Baru. Informasi harus benar-benar baru bagi si penerima. c. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan
perubahan terhadap informasi yang telah ada. d. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi
terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
e. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat
2. Kualitas Informasi
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas Jogiyanto, 2005. Adapun kualitas-
kualitas itu antara lain : a. Akurat
Yang dimaksud berarti informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat pada waktunya
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya karena relevansi informasi untuk tiap-tiap orang
antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda. b. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya karena relevansi informasi untuk tiap-tiap orang
antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Selain itu informasi bisa bernilai jika manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan dari informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaaan.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara umum definisi dari Sistem Informasi adalah sekelompok elemen-elemen dalam suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan
menggunakan masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dan dapat digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan yang tepat Whitten, 2004. Definisi sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Jogiyanto, 2005.
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti Kadir, 2003 :
1. Perangkat keras hardware: mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak software atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan
keluaran sistem informasi.
5. Basis data database: sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber resources dipakai secara bersama atau
diakses oleh sejumlah pemakai.
2.3 Simpanan 2.3.1 Pengertian Simpanan
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk
Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu” Pasal 1 5 Kusnadi, 2005.
2.3.2 Pengertian Pinjaman
Pinjaman adalah pengalihan hak milik harta atas harta. dimana pengalihan tersebut merupakan kaidah dari Qardh pinjaman.
Qardh secara bahasa, bermakna Al- Qath’u yang berarti memotong.
Harta yang disodorkan kepada orang yang berhutang disebut Qardh, karena merupakan potongan dari harta orang yang memberikan
hutang. Kemudian kata itu digunakan sebagai bahasa kiasan dalam keseharian yang berarti pinjam meminjam antar sesame Kusnadi,
2005.
2.3.3 Aspek Syariah Pinjaman a.
Al- Qur’an
ً ريثك اًفاعْضأ ّ فعاضيف اًسح اًضْرق َّّا ضرْقي يذَّا اذ ْنم لإو طسْيو ْي نوعجْرت
Artinya : Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik yaitu menafkahkan hartanya di jalan
Allah. Maka Allah akan melipat gandakan pembayaranpahala kepadanya dengan beberapa kali lipat yang banyak. dan Allah
menyempitkan dan melapangkan rezki dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.Al-Baqarah:245.
Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Al-Maidah : 2.
b. As-Sunah
Dari Anas ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Pada malam peristiwa Isra’ aku melihat di pintu surga tertulis
’shadaqoh akan diganti dengan 10 kali lipat, sedangkan Qardh dengan 18 kali lipat, aku berkata : “Wahai jibril, mengapa Qardh
lebih utama dari shadaqoh?’ ia menjawab “karena ketika meminta, peminta tersebut memiliki sesuatu, sementara ketika berutang,
orang tersebut tidak berutang kecuali karena kebutuhan”.
HR. Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abas bin Malik ra, Thabrani dan Baihaqi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Umamah ra.
2.4 Landasan Dasar Syariah Al-Mudharabah
Secara umum landasan syariah mudharabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat-ayat dan hadits
adalah sebagai berikut : a. Al-
Qur’an
“Dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian
karunia Allah SWT ” al-Muzzammil : 20.
Yang menjadi wajhud-dialah atau argument dari surah al-Muzammil : 20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata mudharabah
yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha. b. Al-Hadits
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia
mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan