Pengertian Rancang Bangun Simpanan .1 Pengertian Simpanan

Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu Jogiyanto, 2005. Elemen tersebut bisa berupa organisasi, orang atau benda yang melakukan suatu pekerjaan. Masing-masing elemen melakukan pekerjaaan yang lain, dimana pekerjaan tersebut merupakan tujuan bersama dari masing-masing elemen. Selain itu suatu elemen memiliki kerakteristik-karakteristik yang patut diketahui Jogiyanto, 2005, yaitu : a. Komponen sistem Components Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batas sistem Boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. c. Lingkungan luar sistem Environment Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. d. Penghubung sistem Interface Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan satu subsistem yang lainnya untuk dapat berinteraksi membentuk suatu kesatuan. e. Masukan sistem input Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenace input adalah energy yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. f. Keluaran sistem output Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. g. Pengolah sistem Process Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran sistem Objective atau tujuan sistem Goal Suatu sistem harus mempunyai sasaran, karena sasaran sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan Kadir Triwahyuni, 2005. Sedangkan pengertian lain mengenai informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berati bagi yang menerimanya. Informasi merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan Mulyanto, 2009.

1. Ciri-ciri Informasi

Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut Kadir, 2003 : a. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar. b. Baru. Informasi harus benar-benar baru bagi si penerima. c. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada. d. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar. e. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat

2. Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas Jogiyanto, 2005. Adapun kualitas- kualitas itu antara lain : a. Akurat Yang dimaksud berarti informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat pada waktunya Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya karena relevansi informasi untuk tiap-tiap orang antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda. b. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya karena relevansi informasi untuk tiap-tiap orang antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Selain itu informasi bisa bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan dari informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaaan.

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara umum definisi dari Sistem Informasi adalah sekelompok elemen-elemen dalam suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan menggunakan masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat Whitten, 2004. Definisi sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Jogiyanto, 2005. Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti Kadir, 2003 : 1. Perangkat keras hardware: mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak software atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. 3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data database: sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber resources dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. 2.3 Simpanan 2.3.1 Pengertian Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu” Pasal 1 5 Kusnadi, 2005.

2.3.2 Pengertian Pinjaman

Pinjaman adalah pengalihan hak milik harta atas harta. dimana pengalihan tersebut merupakan kaidah dari Qardh pinjaman. Qardh secara bahasa, bermakna Al- Qath’u yang berarti memotong. Harta yang disodorkan kepada orang yang berhutang disebut Qardh, karena merupakan potongan dari harta orang yang memberikan hutang. Kemudian kata itu digunakan sebagai bahasa kiasan dalam keseharian yang berarti pinjam meminjam antar sesame Kusnadi, 2005.

2.3.3 Aspek Syariah Pinjaman a.

Al- Qur’an ً ريثك اًفاعْضأ ّ فعاضيف اًسح اًضْرق َّّا ضرْقي يذَّا اذ ْنم لإو طسْيو ْي نوعجْرت Artinya : Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik yaitu menafkahkan hartanya di jalan Allah. Maka Allah akan melipat gandakan pembayaranpahala kepadanya dengan beberapa kali lipat yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezki dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.Al-Baqarah:245. Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Al-Maidah : 2.

b. As-Sunah

Dari Anas ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Pada malam peristiwa Isra’ aku melihat di pintu surga tertulis ’shadaqoh akan diganti dengan 10 kali lipat, sedangkan Qardh dengan 18 kali lipat, aku berkata : “Wahai jibril, mengapa Qardh lebih utama dari shadaqoh?’ ia menjawab “karena ketika meminta, peminta tersebut memiliki sesuatu, sementara ketika berutang, orang tersebut tidak berutang kecuali karena kebutuhan”. HR. Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abas bin Malik ra, Thabrani dan Baihaqi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Umamah ra.

2.4 Landasan Dasar Syariah Al-Mudharabah

Secara umum landasan syariah mudharabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat-ayat dan hadits adalah sebagai berikut : a. Al- Qur’an “Dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT ” al-Muzzammil : 20. Yang menjadi wajhud-dialah atau argument dari surah al-Muzammil : 20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha. b. Al-Hadits Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan