Penjenisan Produk Pembiayaan Dalam Lembaga Keuangan Syariah UML Unified Modelling Language

2.10.1 Tahapan Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problem- solving secara umum: 1. Analisis Sistem Analisis sistem systems analysis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya Jogiyanto, 2005. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem systems planning dan sebelum tahap desain sistem systems design. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya Jogiyanto, 2005. Didalam tahap analisis terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut Jogiyanto, 2005: a Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. b Understand, yaitu memahami kerja dari sebuah sistem yang ada. c Analyze, yaitu menganalisis sistem. d Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa. 2. Desain Sistem Desain sistem dapat diartikan sebagai berikut Jogiyanto, 2005: a Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. b Pengidentifikasian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. c Persiapan untuk merancang bangunan implementasi. d Menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk. e Penggambaran berupa, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. f Konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Desain sistem systems design dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu deasin sistem secara umum general systems design dan desain sistem terinci detailed systems design. Desain sistem secara umum general systems design disebut juga dengan desain konseptual conceptual design atau desain logikal logical design atau desain secara makro macro design. Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem phisik physical systems design atau desain internal internal design Jogiyanto, 2005. Tujuan dari desain secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen- komponen sistem informasi yang akan di desain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem Jogiyanto, 2005. 3. Seleksi Sistem Menyeleksi atau memilih teknologi untuk sistem informasi merupakan tugas yang tidak mudah. Tahap seleksi sistem systems selection merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi Jogiyanto, 2005. 4. Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem systems implementation merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi dan pengetesan program Jogiyanto, 2005.

2.10.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb Ladjamuddin, 2005 :

1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan

kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.

2. Perancangan Sistem

: merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.

3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan

perancangan algoritma dengan menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstrukturbahasa inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down Pemograman Modular. Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih.

4. Implementasi Sistem : beralih dari sistem lama ke sistem baru,

melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan : mendukung operasi sistem informasi dan

melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun

dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

2.10.3 Proses Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomasi yang digunakan staholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak. Whitten, 2004. Kebanyakan organisasi memiliki system development processproses pengembangan sistem resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Sementara proses ini bervariasi untuk organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum yang ditemukan : proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum Whitten, 2004: Tabel 2.2 Tabel korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah yang umum dengan proses pengembangan sistem Whitten, 2004 Proses Pengembangan Sistem yang Disederhanakan Langkah-Langkah Pemecahan Masalah yang Umum Permulaan Sistem atau System initiation 1. Mengidentifikasi masalah Juga merencanakan solusi untuk masalah. Analisis Sistem atau System analysis 2. Menganalisa dan memahami masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi. Desain Sistem atau System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih. Implementasi Sistem atau System implementation 6. Mengimplementasi solusi yang dipilih. 7. Mengevaluasi hasilnya. Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya

2.10.4 The sequential or Waterfall Strategy

Pengembangan sistem secara alamiah adalah proses berurutan sequential . Strategi ini mengisyaratkan “penyelesaian” tiap proses- satu per satu. Penyelesaian “berurutan” menghasilkan pengembangan sistem informasi yang seluruhnya baru. Karena penampilan pendekatan ini seperti air terjun waterfall, maka pendekatan ini disebut proses “pengembangan waterfall development Whitten, 2004 Gambar 2.2 The sequential or Waterfall Strategy Sumber: Whitten, 2004 Berikut penjelasan Gambar 2.2 1. System Initiation adalah perencanaan awal untuk sebuah proyek untuk mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis awal. Pada permulaan sistem ini untuk menentukan lingkup proyek dan rencana pemecahan masalah. 2. System Analysis adalah studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. 3. System Design adalah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Desain tersebut dalam bentuk prototipe yang bekerja. 4. System Implementation adalah mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem informasi.

2.10.5 Strategi Pengembangan Model-Driven

Strategi Pengembangan Model-Driven adalah sebuah strategi sistem yang menekankan pembuatan gambar model-model sistem untuk membantu visualisasi dan analisis masalah, mendefinisikan persyaratan bisnis, dan mendesain sistem informasi Whitten, 2004. Dalam Pengembangan Model-Driven terdapat beberapa pemodelan Whitten, 2004 yaitu: 1. Pemodelan proses Pemodelan proses yaitu teknik berorientasi proses yang menggunakan model dari proses bisnis guna memperoleh desain software yang efektif untuk sebuah sistem. System analysis dalam pemodelan ini memperkenalkan tool pemodelan yang disebut Data Flow Diagram DFD untuk mengilustrasikan aliran data dari proses bisnis. System design dalam pemodelan ini mengkonversi Data Flow Diagram ke dalam model proses yang disebut Stucture Chart untuk mengilustrasikan struktur software untuk memenuhi kebutuhan bisnis. 2. Pemodelan data Pemodelan data yaitu teknik berorientasi data yang menggunakan data requirement dari model bisnis dan desain database system untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pemodelan data yang paling banyak ditemui adalah Entity Relationship Diagram ERD. 3. Pemodelan objek Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya.

2.11 UML Unified Modelling Language

UML Unified Modelling Language adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan kerena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memingkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain Munawar, 2005. UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique OMT dan Object Oriented Software Engineering OOSE. Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam 4 empat tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship Munawar, 2005. Desain sistem pada UML disusun oleh simbol-simbol yang terbentuk menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada desain sistem ini. Tabel 2.3 Simbol pada UML Munawar, 2005 Simbol Nama Use Case Actor Control FlowMessage Initial State Final State State Decision Object Lifeline Message Call +Operations -Attributes Class Class -End1 -End2 Communicates Transition Unified Modeling Language UML memiliki beberapa diagram diantaranya Munawar, 2005 :

2.11.1 Use Case Diagrams

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Munawar, 2005. Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem Munawar, 2005: 1. Actor Pengguna yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. 2. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor. 3. Relationship hubungan yaitu hubungan antara actorpelaku dengan use case dimana terjadi interaksi di antara mereka. Actor 1 Use Case 1 Use Case 2 Use Case 3 Actor 2 Actor 3 System Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case Sumber: Munawar, 2005

2.11.2 Class Diagrams

Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 dua suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute Munawar, 2005. Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang anda atau class yang lain dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan dicapai oleh attribute dan operation Munawar, 2005. +Operation 1 +Operation 2 +Operation n -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute 3 -Attribute n Class1 +Operation 1 +Operation n -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute n Class2 +Operation 1 +Operation n -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute n Class3 1 1 Gambar 2.4 Contoh Model Class Diagram Sumber: Munawar, 2005.

2.11.3 Activity Diagrams

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa Munawar, 2005. ActionState1 ActionState2 If True Control Flow Start Finish Gambar 2.5 Contoh Model Activity Diagram Sumber: Munawar, 2005.

2.12.2 Sequence Diagrams

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message pesan yang diletakkan diantara obyek-obyek ini didalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical Munawar, 2005. Actor Object 1 Message 1 Reply Message 1 Message Call 1 Gambar 2.6 Contoh Model Sequence Diagram Sumber: Munawar, 2005.

2.11.4 Statechart Diagram

Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek dan keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain Whitten, 2004. State Action 1 Event 1 Initial State State Action 2 Event 2 Event 3 Final State Gambar 2.7 Contoh Model Statechart Diagram Sumber: Munawar, 2005.

2.12 Database dan DBMS Database Management System

2.13.1 Database

Basis data database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas Kadir, 2003. Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat mencari data dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut Prayudi, 2006 : 1. Kecepatan dan kemudahan Speed Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah. 2. Efisiensi ruang penyimpanan Space Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk mengurangi jumlah redudansi pengulangan data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi dalam bentuk file antar kelompok data yang saling berhubungan. 3. Keakuratan Accuracy Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan keakuratan pemasukan atau penyimpanan data. 4. Ketersediaan Availability Pertumbuhan data baik dari jumlah maupun jenisnya sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke