2.
Coding
Coding merupakan  kegiatan  pemberian  kode  numerik  angka  terhadap
data  yang  terdiri  atas  beberapa  kategori.  Pemberian  kode  ini  sangat penting  bila  pengolahan  dan  analisis  data  menggunakan  komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku code book untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
suatu kode dari suatu variabel.
3.
Entry data
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana.
4. Cleaning data
Pembersihan  data  merupakan  kegiatan  pengecekan  kembali  data  yang sudah  dimasukkan  apakah  ada  kesalahan  atau  tidak,  sehingga  data  siap
dianalisa.
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisis  ini  digunakan  untuk  mendapatkan  distribusi  frekuensi  dari variabel dependen waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir dan
independen umur ibu, pendidikan ibu, paritas ibu, pengetahuan ibu, sikap ibu, berat bayi saat lahir, jenis persalinan, konseling selama kehamilan dan
persalinan,  dukungan  petugas  kesehatan  yang  disajikan  dalam  bentuk tabel dan dilengkapi teks.
2. Analisa Bivariat
Analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  untuk  melihat  hubungan antara  variabel  independen  dan  dependen  yaitu  dengan  menggunakan  uji
statistik  independent  T-test,  uji  Anova  dan  korelasi  dan  regresi  linier sederhana.  Uji  independent  T-test  digunakan  untuk  melihat  pengaruh
sikap  ibu,  jenis  persalinan,  konseling  selama  kehamilan  dan  persalinan serta dukungan petugas kesehatan terhadap waktu menyusui pertama kali
pada  bayi  baru  lahir.  Uji  Anova  digunakan  untuk  melihat  pengaruh pendidikan  ibu,  paritas  ibu,  dan  pengetahuan  ibu  terhadap  waktu
menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir.  Sedangkan  uji  korelasi  dan regresi  linier  sederhana  dilakukan  untuk  melihat  pengaruh  umur  ibu  dan
berat bayi saat lahir terhadap waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir.
Untuk  menguji  kemaknaan  digunakan  nilai  p  p-value,  dengan  derajat kepercayaan 95. Sehingga dapat dijelaskan bahwa jika nilai p     0,05
maka  ada  hubungan  yang  bermakna  antara  variabel  dependen  dan independen. Begitu juga sebaliknya, tidak ada hubungan bermakna jika p
0,05. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui derajat atau keeratan hubungan
dan  dapat  juga  digunakan  untuk  mengetahui  arah  hubungan  positif  atau negatif  2  variabel  numerik.  Sedangkan  uji  regresi  linier  sederhana
digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara 2 variabel atau lebih dengan  tujuan  untuk  membuat  suatu  perkiran  atau  prediksi  nilai  suatu
variabel  dependent  melalui  variabel  lain  independen.  Prediksi dilakukan dengan menggunakan persamaan garis regresi sebagai berikut :
Hastono, 2001 Y = a + bx
Menurut  Colton  dalam  Hastono  2001,  kekuatan  hubungan  ditunjukkan oleh nilai r, yang terbagi menjadi :
a. r = 0,00-0,25 : artinya tidak ada hubungan hubungan lemah
b. r = 0,26-0,50 : artinya hubungan sedang
c. r = 0,51-0,75 : artinya hubungan kuat
d. r = 0,76-1,00 : artinya hubungan sangat kuat
Sedangkan  untuk  mengetahui  besarnya  variasi  variabel  dependen  dapat dijelaskan  oleh  variabel  independen  ditunjukkan  oleh  nilai  R  square.
Besarnya nilai R square antara 0-1 atau antara 0-100 a.
R  square  0-25  :  artinya  variabel  independen  kurang  baik  untuk menjelaskan variabel dependen
b. R  square  26-50  :  artinya  variabel  independen  cukup  baik  untuk
menjelaskan variabel dependen c.
R  square  51-75  :  artinya  variabel  independen  baik  untuk menjelaskan variabel dependen
d. R square 76-100 : artinya  variabel  independen sangat baik untuk
menjelaskan variabel dependen
BAB V HASIL PENELITIAN