BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta
Rumah sakit yang berdiri sejak tahun 1952 ini terletak dipinggir sekitar 10 km dari pusat kota, dipersimpangan Jl. Deli dan Jl. Jampea atau lebih tepatnya di Jl.
Deli No. 4 Tanjung Priok Jakarta Utara. Rumah Sakit Umum Daerah Koja ini memiliki
Visi RSUD Koja dambaan seluruh masyarakat
Misi Memberikan pelayanan sepenuh hati, profesional dengan biaya terjangkau
Kebijakan Mutu Dalam rangka mewujudkan visi dan misi RSUD Koja bertekad memberi pelayanan
kesehatan yang prima untuk menuju Jakarta sehat untuk semua melalui: 1.
Pengembangan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan
2. Melakukan pengembangan dan inovasi pelayanan
3. Memelihara dan meningkatkan pendidikan dan latihan
Rumah Sakit Umum Daerah Koja memiliki berbagai pelayanan, yaitu : 1.
Pelayanan Gawat Darurat 24 jam 2.
Pelayanan Rawat Jalan a.
Spesialis Kulit dan Kelamin b.
Spesialis Anak
c. Spesialis Kebidanan
d. Spesialis Jantung
e. Spesialis Bedah Umum
f. Spesialis Bedah Tulang dan Traumalogi
g. Spesialis Bedah Urologi
h. Spesialis Jiwa
i. Spesialis Akupuntar Tusuk Jarum
j. Spesialis Gigi
k. Spesialis Pedodontik
l. Spesialis Orthodontik
m. Spesialis Mata
n. Spesialis THT
o. Spesialis Paru
p. Spesialis Rehabilitasi Medik
q. Spesialis Gizi
r. Spesialis Patologi Klinik
3. Pelayanan Penunjang Diagnostik
a. Laboratorium
b. Radiologi
4. Medical Check Up
5. Apotik dan Instalasi Farmasi
6. Bank Darah
7. Pelayanan Rawat Inap VIP,Klas I, Klas II, Klas III, Perinatologi
8. Pelayanan ICU
9. Pelayanan Kamar Operasi Bedah
10. Pelayanan Kamar Bersalin VK
11. Pelayanan Hemodialisa
12. Pelayanan alat-alat canggih : Ozon, Tread Mill, USG Ultra Sono Grafi, EMG
Elektromiografi, EEG Elektroencephalografi, TCD Trans Cranial Doppler, Audiometri, Broncoscopy, Gastroscopy-Duodenoscopy-Colonoscopy,
Laparascopy Double Puncer, Athroscopy, Endoscopy THT, Katarak Mata, Mamografi, C Arm, ESWL, dan CT Scan
13. Pemulasaraan Jenazah
14. Ambulance
B Analisa Univariat
1. Gambaran waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir
Waktu menyusui pertama kali pada bayi yang baru lahir yang diukur dalam menit melalui proses observasi untuk kelahiran spontan di ruang VK dan di RPKK
untuk kelahiran operasi sesaria dan dibantu oleh enemurator dari Coass UKRIDA. Berdasarkan analisa didapatkan rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru
lahir adalah 505,68 menit 8,428 jam, dengan waktu tercepat 8 menit dan waktu terlama 4500 menit. Dari uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data
waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir berdistribusi tidak normal.
Tabel 5.1 Distribusi waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir dalam
menit di RSUD Koja Jakarta
Variabel Mean
Median SD
Min Mak
Waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir 505,68
95,00 977,646
8 4500
2. Gambaran umur ibu
Rata-rata umur ibu pada penelitian ini adalah 27,53 tahun dengan distribusi normal p0,05. Umur ibu termuda 17 tahun dan tertua adalah 40 tahun. Untuk lebih
rinci dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi ibu berdasarkan umur
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean Median
SD Min
Mak Umur Ibu
27,53 28,00
5,882 17
40
3. Gambaran pendidikan ibu
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan dasar berjumlah 46 orang 59,7, pendidikan menengah
berjumlah 26 orang 33,8 dan berpendidikan tinggi berjumlah 5 orang 6,5.
Tabel 5.3 Distribusi ibu berdasarkan pendidikan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Pendidikan Ibu Pendidikan dasar
Pendidikan menengah Pendidikan tinggi
46 26
5 59,7
33,8 6,5
4. Gambaran paritas ibu
Dalam penelitian ini sebagian besar ibu memiliki paritas multipara berjumlah 44 orang 57,1, ibu dengan primipara berjumlah 30 orang 39,0 dan ibu dengan
grandmultipara berjumlah 3 orang 3,9.
Tabel 5.4 Distribusi ibu berdasarkan paritas
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Paritas Ibu Primipara
Multipara Grandmultipara
30 44
3 39,0
57,1 3,9
5. Gambaran pengetahuan ibu
Pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusu dini diukur melalui pertanyaan- pertanyaan di dalam kuesioner tentang pengertian, manfaat, waktu dan tatalaksana
inisiasi menyusu dini.
Pada tabel 5.5 diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan kurang berjumlah 2 orang 2,6, ibu dengan pengetahuan cukup berjumlah 27 orang 35,1 dan ibu
dengan pengetahuan baik berjumlah 48 orang 62,3.
Tabel 5.5 Distribusi ibu berdasarkan pengetahuan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Pengetahuan Ibu Kurang
Cukup Baik
2 27
48 2,6
35,1 62,3
6. Gambaran sikap ibu
Berdasarkan uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data sikap ibu berdistribusi tidak normal p=0,001. Untuk kepentingan analisa data, sikap ibu
dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai tengah median yaitu 31. Berdasarkan kategori tersebut diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap negatif
terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 31 orang 40,3, sedangkan ibu yang memiliki sikap positif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 46 orang 59,7.
Tabel 5.6 Distribusi ibu berdasarkan sikap
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Sikap Ibu Negatif terhadap IMD
Positif terhadap IMD 31
46 40,3
59,7
7. Gambaran berat badan bayi saat lahir
Pada hasil analisa didapatkan rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah 3000,65 gram atau rata-rata berat badan bayi saat lahir termasuk kategori berat badan
lahir normal BBLN menurut Depkes 1997 yaitu 2500 gram. Berdasarkan uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data berat badan bayi saat lahir
berdistribusi tidak normal. Berat badan bayi saat lahir terendah adalah 1550 gram dan tertinggi 4500 gram.
Tabel 5.7 Distribusi ibu berdasarkan berat badan bayi saat lahir dalam gram
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean Median
SD Min
Mak
Berat badan bayi
saat lahir 3000,65
3000,00 554,912
1550 4500
8. Gambaran jenis persalinan
Dari penelitian diketahui bahwa jenis persalinan yang digunakan sebagian besar terdiri dari 2 kategori yaitu spontan dan operasi sesaria. Ibu yang melakukan
persalinan secara spontan berjumlah 33 orang 42,9 dan dengan operasi sesaria berjumlah 44 orang 57,1.
Tabel 5.8 Distribusi ibu berdasarkan jenis persalinan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Jenis persalinan Spontan
Operasi Sesaria 33
44 42,9
57,1
9. Gambaran konseling selama kehamilan dan persalinan
Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan bahwa sebagian besar ibu mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum yang
berjumlah 43 orang 55,8 sedangkan yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum yang berjumlah 34 orang
44,2.
Tabel 5.9 Distribusi ibu berdasarkan konseling selama kehamilan dan persalinan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Konseling selama kehamilan dan persalinan
Tidak Ya
34 43
44,2 55,8
10. Gambaran dukungan petugas kesehatan
Variabel dukungan petugas kesehatan diukur dengan 11 pertanyaan yang dinilai oleh responden sehingga nilai skor dukungan petugas kesehatan tertinggi
adalah 44 dan terendah 11. Berdasarkan uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data dukungan petugas kesehatan berdistribusi tidak normal p=0,021.
Untuk kepentingan analisa data, dukungan petugas kesehatan dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai tengah median yaitu 33. Berdasarkan kategori
tersebut diketahui bahwa petugas kesehatan yang memiliki dukungan negatif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 33 orang 42,9, sedangkan petugas
kesehatan yang memiliki dukungan positif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 44 orang 57,1.
Tabel 5.10 Distribusi ibu berdasarkan dukungan petugas kesehatan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Dukungan petugas kesehatan
Negatif terhadap IMD Positif terhadap IMD
33 44
42,9 57,1
C Analisa Bivariat
1. Hubungan antara umur ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir
Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir P value=0,263.
Berdasarkan uji korelasi didapatkan hubungan umur ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir menunjukkan tidak ada hubungan hubungan yang
lemah r=0,129. Nilai koefisien determinasinya 0,017 artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat menerangkan 1,70 variasi waktu menyusui pertama
kali pada bayi baru lahir atau persamaan garis yang diperoleh kurang baik untuk menjelaskan variabel waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir.
Tabel 5.11 Distribusi ibu berdasarkan umur dan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
r R²
P value
Umur Ibu 0,129
0,017 0,263
2. Hubungan antara pendidikan ibu dengan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir
Rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir dari ibu yang memiliki pendidikan dasar adalah 743,78 menit dengan standar deviasi 1192,016
menit. Sedangkan ibu dengan pendidikan menengah rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 165,31 menit dengan standar deviasi 296,044
menit. Pada ibu yang memiliki pendidikan tinggi rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 85,00 menit dengan standar deviasi 30,414 menit.
Hasil uji statistik didapat nilai P = 0,031, berarti pada 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan waktu menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir. Pada tabel 5.12.2 berdasarkan hasil uji Bonferroni didapatkan ada sepasang perbedaan rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi
baru lahir antara pendidikan dasar dan pendidikan menengah dengan P value 0,045. Dari tabel 5.12.1 dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka
semakin cepat rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir.
Tabel 5.12.1 Distribusi ibu berdasarkan pendidikan dan waktu menyusui pertama
kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Tingkat pendidikan 1.
Pendidikan dasar 2.
Pendidikan menengah 3.
Pendidikan tinggi 743,78
165,31 85,00
1192,016 296,044
30,414 0,031
Tabel 5.12.2 Uji Bonferroni Tingkat pendidikan
i Pendidikan Ibu j Pendidikan Ibu P value
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
0.045 0,429
Pendidikan Menengah Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi
0,045 1,000
Pendidikan Tinggi Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah
0,429 1,000
3. Hubungan antara paritas ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir paling lama terdapat pada ibu dengan multipara yaitu 610,91
menit dengan standar deviasi 1074,860 menit. Sedangkan pada ibu dengan primipara rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 398,97 menit
dengan standar deviasi 860,065 menit. Pada ibu dengan grandmultipara rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 29,33 menit dengan standar
deviasi 6,028 menit. Pada 5 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru
lahir dengan nilai P = 0,460.
Tabel 5.13 Distribusi ibu berdasarkan paritas dan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Paritas 1.
Primipara 2.
Multipara 3.
Grandmultipara 398,97
610,91 29,33
860,065 1074,860
6,028 0,460
4. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir
Rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir pada ibu yang memiliki pengetahuan kurang adalah 25,00 menit dengan standar deviasi 14,142
menit. Sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan cukup rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 509,22 menit dengan standar deviasi 923,809
menit. Pada ibu yang memiliki pengetahuan baik rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 523,71 menit dengan standar deviasi 1031,142 menit.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir P
value= 0,783.
Tabel 5.14 Distribusi ibu berdasarkan pengetahuan dan waktu menyusui pertama
kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Tingkat pengetahuan 1.
Baik 2.
Cukup 3.
Kurang 523,71
509,22 25,00
1031,142 923,809
14,142 0,783
5. Hubungan antara sikap ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap negatif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir adalah 559,94 menit dengan standar deviasi 1001,650 menit sedangkan ibu yang memiliki sikap positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki
rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 469,11 menit dengan standar deviasi 970,548 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ibu dengan
sikap positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan ibu dengan sikap negatif.
Hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,692, berarti pada =0,05 terlihat tidak ada hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara
ibu yang bersikap positif terhadap IMD dan ibu yang bersikap negatif terhadap IMD.
Tabel 5.15 Distribusi ibu berdasarkan sikap dan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Sikap Ibu 1.
Negatif terhadap IMD 2.
Positif terhadap IMD 559,94
469,11 1001,650
970,548 0,692
6. Hubungan antara berat badan bayi saat lahir dengan waktu menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir
Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan bayi saat lahir dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir P
value=0,457. Berdasarkan uji korelasi didapatkan hubungan berat badan bayi saat lahir dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir menunjukkan tidak
ada hubungan hubungan yang lemah r=0,086. Nilai koefisien determinasinya 0,007 artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat menerangkan 0,70 variasi
waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir atau persamaan garis yang diperoleh kurang baik untuk menjelaskan variabel waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir.
Tabel 5.16 Distribusi ibu berdasarkan berat badan bayi saat lahir dan waktu
menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009
Variabel r
R² P value
BB bayi 0,086
0,007 0,457
7. Hubungan antara jenis persalinan dengan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu dengan persalinan spontan memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 246,45
menit dengan standar deviasi 486,808 menit sedangkan ibu dengan persalinan operasi sesaria memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah
700,09 menit dengan standar deviasi 1192,771 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ibu dengan persalinan spontan memiliki rata-rata waktu menyusui pertama
kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan ibu dengan persalinan operasi sesaria. Hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,026, berarti pada =0,05 terlihat ada
hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara ibu dengan jenis persalinan spontan dan ibu dengan jenis persalinan operasi sesaria.
Tabel 5.17 Distribusi ibu berdasarkan jenis persalinan dan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Jenis Persalinan 1.
Spontan 2.
Operasi Sesaria 246,45
700,09 486,808
1192,771 0,026
8. Hubungan antara konseling ASI dan kolostrum dengan waktu menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir
Berdasarkan tabel 5.18 diketahui bahwa ibu yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum memiliki
rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 764,65 menit dengan standar deviasi 1207,934 menit sedangkan ibu yang mendapatkan konseling
selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 300,91 menit dengan
standar deviasi 697,044 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ibu yang mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan
kolostrum memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan
persalinan mengenai ASI dan kolostrum. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara ibu yang
mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan dan ibu yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan P value=0,05.
Tabel 5.18 Distribusi ibu berdasarkan konseling selama kehamilan dan menyusui
dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009
Variabel Mean
SD P value
Konseling 1.
Tidak 2.
Ya 764,65
300,91 1207,934
697,044 0,05
9. Hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan waktu menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir
Petugas kesehatan pada penelitian ini yang memiliki dukungan negatif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir adalah 766,73 menit dengan standar deviasi 1100,763 menit sedangkan petugas kesehatan yang memiliki dukungan positif terhadap inisiasi
menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 309,89 menit dengan standar deviasi 834,307 menit. Dari hasil tersebut dapat
dikatakan petugas kesehatan dengan dukungan positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat
dibandingkan petugas kesehatan dengan dukungan negatif. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi
baru lahir antara petugas dengan dukungan positif terhadap IMD dan petugas dengan dukungan negatif terhadap IMD dengan nilai P=0,05.
Tabel 5.19 Distribusi ibu berdasarkan dukungan petugas kesehatan dan waktu
menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009
Variabel Mean
SD P value
Dukungan petugas kesehatan 1.
Negatif terhadap IMD 2.
Positif terhadap IMD 766,73
309,89 1100,763
834,307 0,05
BAB VI PEMBAHASAN