HASIL PENELITIAN Faktor-Faktor yang berhubungan dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di rumah sakit umum daerah koJa Jakarta tahun 2009

BAB V HASIL PENELITIAN

A Gambaran Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Rumah sakit yang berdiri sejak tahun 1952 ini terletak dipinggir sekitar 10 km dari pusat kota, dipersimpangan Jl. Deli dan Jl. Jampea atau lebih tepatnya di Jl. Deli No. 4 Tanjung Priok Jakarta Utara. Rumah Sakit Umum Daerah Koja ini memiliki Visi RSUD Koja dambaan seluruh masyarakat Misi Memberikan pelayanan sepenuh hati, profesional dengan biaya terjangkau Kebijakan Mutu Dalam rangka mewujudkan visi dan misi RSUD Koja bertekad memberi pelayanan kesehatan yang prima untuk menuju Jakarta sehat untuk semua melalui: 1. Pengembangan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan 2. Melakukan pengembangan dan inovasi pelayanan 3. Memelihara dan meningkatkan pendidikan dan latihan Rumah Sakit Umum Daerah Koja memiliki berbagai pelayanan, yaitu : 1. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam 2. Pelayanan Rawat Jalan a. Spesialis Kulit dan Kelamin b. Spesialis Anak c. Spesialis Kebidanan d. Spesialis Jantung e. Spesialis Bedah Umum f. Spesialis Bedah Tulang dan Traumalogi g. Spesialis Bedah Urologi h. Spesialis Jiwa i. Spesialis Akupuntar Tusuk Jarum j. Spesialis Gigi k. Spesialis Pedodontik l. Spesialis Orthodontik m. Spesialis Mata n. Spesialis THT o. Spesialis Paru p. Spesialis Rehabilitasi Medik q. Spesialis Gizi r. Spesialis Patologi Klinik 3. Pelayanan Penunjang Diagnostik a. Laboratorium b. Radiologi 4. Medical Check Up 5. Apotik dan Instalasi Farmasi 6. Bank Darah 7. Pelayanan Rawat Inap VIP,Klas I, Klas II, Klas III, Perinatologi 8. Pelayanan ICU 9. Pelayanan Kamar Operasi Bedah 10. Pelayanan Kamar Bersalin VK 11. Pelayanan Hemodialisa 12. Pelayanan alat-alat canggih : Ozon, Tread Mill, USG Ultra Sono Grafi, EMG Elektromiografi, EEG Elektroencephalografi, TCD Trans Cranial Doppler, Audiometri, Broncoscopy, Gastroscopy-Duodenoscopy-Colonoscopy, Laparascopy Double Puncer, Athroscopy, Endoscopy THT, Katarak Mata, Mamografi, C Arm, ESWL, dan CT Scan 13. Pemulasaraan Jenazah 14. Ambulance B Analisa Univariat

1. Gambaran waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir

Waktu menyusui pertama kali pada bayi yang baru lahir yang diukur dalam menit melalui proses observasi untuk kelahiran spontan di ruang VK dan di RPKK untuk kelahiran operasi sesaria dan dibantu oleh enemurator dari Coass UKRIDA. Berdasarkan analisa didapatkan rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 505,68 menit 8,428 jam, dengan waktu tercepat 8 menit dan waktu terlama 4500 menit. Dari uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir berdistribusi tidak normal. Tabel 5.1 Distribusi waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir dalam menit di RSUD Koja Jakarta Variabel Mean Median SD Min Mak Waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir 505,68 95,00 977,646 8 4500

2. Gambaran umur ibu

Rata-rata umur ibu pada penelitian ini adalah 27,53 tahun dengan distribusi normal p0,05. Umur ibu termuda 17 tahun dan tertua adalah 40 tahun. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah ini : Tabel 5.2 Distribusi ibu berdasarkan umur di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean Median SD Min Mak Umur Ibu 27,53 28,00 5,882 17 40

3. Gambaran pendidikan ibu

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan dasar berjumlah 46 orang 59,7, pendidikan menengah berjumlah 26 orang 33,8 dan berpendidikan tinggi berjumlah 5 orang 6,5. Tabel 5.3 Distribusi ibu berdasarkan pendidikan di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Kategori Jumlah Persentase Pendidikan Ibu Pendidikan dasar Pendidikan menengah Pendidikan tinggi 46 26 5 59,7 33,8 6,5

4. Gambaran paritas ibu

Dalam penelitian ini sebagian besar ibu memiliki paritas multipara berjumlah 44 orang 57,1, ibu dengan primipara berjumlah 30 orang 39,0 dan ibu dengan grandmultipara berjumlah 3 orang 3,9. Tabel 5.4 Distribusi ibu berdasarkan paritas di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Kategori Jumlah Persentase Paritas Ibu Primipara Multipara Grandmultipara 30 44 3 39,0 57,1 3,9

5. Gambaran pengetahuan ibu

Pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusu dini diukur melalui pertanyaan- pertanyaan di dalam kuesioner tentang pengertian, manfaat, waktu dan tatalaksana inisiasi menyusu dini. Pada tabel 5.5 diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan kurang berjumlah 2 orang 2,6, ibu dengan pengetahuan cukup berjumlah 27 orang 35,1 dan ibu dengan pengetahuan baik berjumlah 48 orang 62,3. Tabel 5.5 Distribusi ibu berdasarkan pengetahuan di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Kategori Jumlah Persentase Pengetahuan Ibu Kurang Cukup Baik 2 27 48 2,6 35,1 62,3

6. Gambaran sikap ibu

Berdasarkan uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data sikap ibu berdistribusi tidak normal p=0,001. Untuk kepentingan analisa data, sikap ibu dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai tengah median yaitu 31. Berdasarkan kategori tersebut diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap negatif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 31 orang 40,3, sedangkan ibu yang memiliki sikap positif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 46 orang 59,7. Tabel 5.6 Distribusi ibu berdasarkan sikap di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Kategori Jumlah Persentase Sikap Ibu Negatif terhadap IMD Positif terhadap IMD 31 46 40,3 59,7

7. Gambaran berat badan bayi saat lahir

Pada hasil analisa didapatkan rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah 3000,65 gram atau rata-rata berat badan bayi saat lahir termasuk kategori berat badan lahir normal BBLN menurut Depkes 1997 yaitu 2500 gram. Berdasarkan uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data berat badan bayi saat lahir berdistribusi tidak normal. Berat badan bayi saat lahir terendah adalah 1550 gram dan tertinggi 4500 gram. Tabel 5.7 Distribusi ibu berdasarkan berat badan bayi saat lahir dalam gram di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean Median SD Min Mak Berat badan bayi saat lahir 3000,65 3000,00 554,912 1550 4500

8. Gambaran jenis persalinan

Dari penelitian diketahui bahwa jenis persalinan yang digunakan sebagian besar terdiri dari 2 kategori yaitu spontan dan operasi sesaria. Ibu yang melakukan persalinan secara spontan berjumlah 33 orang 42,9 dan dengan operasi sesaria berjumlah 44 orang 57,1. Tabel 5.8 Distribusi ibu berdasarkan jenis persalinan di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Kategori Jumlah Persentase Jenis persalinan Spontan Operasi Sesaria 33 44 42,9 57,1

9. Gambaran konseling selama kehamilan dan persalinan

Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan bahwa sebagian besar ibu mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum yang berjumlah 43 orang 55,8 sedangkan yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum yang berjumlah 34 orang 44,2. Tabel 5.9 Distribusi ibu berdasarkan konseling selama kehamilan dan persalinan di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Kategori Jumlah Persentase Konseling selama kehamilan dan persalinan Tidak Ya 34 43 44,2 55,8

10. Gambaran dukungan petugas kesehatan

Variabel dukungan petugas kesehatan diukur dengan 11 pertanyaan yang dinilai oleh responden sehingga nilai skor dukungan petugas kesehatan tertinggi adalah 44 dan terendah 11. Berdasarkan uji normalitas didapatkan p0,05 yang menunjukkan data dukungan petugas kesehatan berdistribusi tidak normal p=0,021. Untuk kepentingan analisa data, dukungan petugas kesehatan dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai tengah median yaitu 33. Berdasarkan kategori tersebut diketahui bahwa petugas kesehatan yang memiliki dukungan negatif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 33 orang 42,9, sedangkan petugas kesehatan yang memiliki dukungan positif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 44 orang 57,1. Tabel 5.10 Distribusi ibu berdasarkan dukungan petugas kesehatan di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Kategori Jumlah Persentase Dukungan petugas kesehatan Negatif terhadap IMD Positif terhadap IMD 33 44 42,9 57,1 C Analisa Bivariat

1. Hubungan antara umur ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada

bayi baru lahir Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir P value=0,263. Berdasarkan uji korelasi didapatkan hubungan umur ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir menunjukkan tidak ada hubungan hubungan yang lemah r=0,129. Nilai koefisien determinasinya 0,017 artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat menerangkan 1,70 variasi waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir atau persamaan garis yang diperoleh kurang baik untuk menjelaskan variabel waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir. Tabel 5.11 Distribusi ibu berdasarkan umur dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel r R² P value Umur Ibu 0,129 0,017 0,263

2. Hubungan antara pendidikan ibu dengan waktu menyusui pertama kali

pada bayi baru lahir Rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir dari ibu yang memiliki pendidikan dasar adalah 743,78 menit dengan standar deviasi 1192,016 menit. Sedangkan ibu dengan pendidikan menengah rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 165,31 menit dengan standar deviasi 296,044 menit. Pada ibu yang memiliki pendidikan tinggi rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 85,00 menit dengan standar deviasi 30,414 menit. Hasil uji statistik didapat nilai P = 0,031, berarti pada 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir. Pada tabel 5.12.2 berdasarkan hasil uji Bonferroni didapatkan ada sepasang perbedaan rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara pendidikan dasar dan pendidikan menengah dengan P value 0,045. Dari tabel 5.12.1 dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin cepat rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir. Tabel 5.12.1 Distribusi ibu berdasarkan pendidikan dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean SD P value Tingkat pendidikan 1. Pendidikan dasar 2. Pendidikan menengah 3. Pendidikan tinggi 743,78 165,31 85,00 1192,016 296,044 30,414 0,031 Tabel 5.12.2 Uji Bonferroni Tingkat pendidikan i Pendidikan Ibu j Pendidikan Ibu P value Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi 0.045 0,429 Pendidikan Menengah Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi 0,045 1,000 Pendidikan Tinggi Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah 0,429 1,000

3. Hubungan antara paritas ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada

bayi baru lahir Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir paling lama terdapat pada ibu dengan multipara yaitu 610,91 menit dengan standar deviasi 1074,860 menit. Sedangkan pada ibu dengan primipara rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 398,97 menit dengan standar deviasi 860,065 menit. Pada ibu dengan grandmultipara rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 29,33 menit dengan standar deviasi 6,028 menit. Pada 5 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir dengan nilai P = 0,460. Tabel 5.13 Distribusi ibu berdasarkan paritas dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean SD P value Paritas 1. Primipara 2. Multipara 3. Grandmultipara 398,97 610,91 29,33 860,065 1074,860 6,028 0,460

4. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan waktu menyusui pertama kali

pada bayi baru lahir Rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir pada ibu yang memiliki pengetahuan kurang adalah 25,00 menit dengan standar deviasi 14,142 menit. Sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan cukup rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 509,22 menit dengan standar deviasi 923,809 menit. Pada ibu yang memiliki pengetahuan baik rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 523,71 menit dengan standar deviasi 1031,142 menit. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir P value= 0,783. Tabel 5.14 Distribusi ibu berdasarkan pengetahuan dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean SD P value Tingkat pengetahuan 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang 523,71 509,22 25,00 1031,142 923,809 14,142 0,783

5. Hubungan antara sikap ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada

bayi baru lahir Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap negatif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 559,94 menit dengan standar deviasi 1001,650 menit sedangkan ibu yang memiliki sikap positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 469,11 menit dengan standar deviasi 970,548 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ibu dengan sikap positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan ibu dengan sikap negatif. Hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,692, berarti pada =0,05 terlihat tidak ada hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara ibu yang bersikap positif terhadap IMD dan ibu yang bersikap negatif terhadap IMD. Tabel 5.15 Distribusi ibu berdasarkan sikap dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean SD P value Sikap Ibu 1. Negatif terhadap IMD 2. Positif terhadap IMD 559,94 469,11 1001,650 970,548 0,692

6. Hubungan antara berat badan bayi saat lahir dengan waktu menyusui

pertama kali pada bayi baru lahir Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan bayi saat lahir dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir P value=0,457. Berdasarkan uji korelasi didapatkan hubungan berat badan bayi saat lahir dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir menunjukkan tidak ada hubungan hubungan yang lemah r=0,086. Nilai koefisien determinasinya 0,007 artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat menerangkan 0,70 variasi waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir atau persamaan garis yang diperoleh kurang baik untuk menjelaskan variabel waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir. Tabel 5.16 Distribusi ibu berdasarkan berat badan bayi saat lahir dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel r R² P value BB bayi 0,086 0,007 0,457

7. Hubungan antara jenis persalinan dengan waktu menyusui pertama kali

pada bayi baru lahir Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu dengan persalinan spontan memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 246,45 menit dengan standar deviasi 486,808 menit sedangkan ibu dengan persalinan operasi sesaria memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 700,09 menit dengan standar deviasi 1192,771 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ibu dengan persalinan spontan memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan ibu dengan persalinan operasi sesaria. Hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,026, berarti pada =0,05 terlihat ada hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara ibu dengan jenis persalinan spontan dan ibu dengan jenis persalinan operasi sesaria. Tabel 5.17 Distribusi ibu berdasarkan jenis persalinan dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean SD P value Jenis Persalinan 1. Spontan 2. Operasi Sesaria 246,45 700,09 486,808 1192,771 0,026

8. Hubungan antara konseling ASI dan kolostrum dengan waktu menyusui

pertama kali pada bayi baru lahir Berdasarkan tabel 5.18 diketahui bahwa ibu yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 764,65 menit dengan standar deviasi 1207,934 menit sedangkan ibu yang mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 300,91 menit dengan standar deviasi 697,044 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ibu yang mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan mengenai ASI dan kolostrum. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara ibu yang mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan dan ibu yang tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan P value=0,05. Tabel 5.18 Distribusi ibu berdasarkan konseling selama kehamilan dan menyusui dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean SD P value Konseling 1. Tidak 2. Ya 764,65 300,91 1207,934 697,044 0,05

9. Hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan waktu menyusui

pertama kali pada bayi baru lahir Petugas kesehatan pada penelitian ini yang memiliki dukungan negatif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 766,73 menit dengan standar deviasi 1100,763 menit sedangkan petugas kesehatan yang memiliki dukungan positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 309,89 menit dengan standar deviasi 834,307 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan petugas kesehatan dengan dukungan positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan petugas kesehatan dengan dukungan negatif. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir antara petugas dengan dukungan positif terhadap IMD dan petugas dengan dukungan negatif terhadap IMD dengan nilai P=0,05. Tabel 5.19 Distribusi ibu berdasarkan dukungan petugas kesehatan dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel Mean SD P value Dukungan petugas kesehatan 1. Negatif terhadap IMD 2. Positif terhadap IMD 766,73 309,89 1100,763 834,307 0,05

BAB VI PEMBAHASAN