BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta
Rumah  sakit  yang  berdiri  sejak  tahun  1952  ini  terletak  dipinggir  sekitar  10  km dari pusat kota, dipersimpangan Jl. Deli dan Jl. Jampea atau lebih tepatnya di Jl.
Deli  No.  4  Tanjung  Priok  Jakarta  Utara.  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  Koja  ini memiliki
Visi RSUD Koja dambaan seluruh masyarakat
Misi Memberikan pelayanan sepenuh hati, profesional dengan biaya terjangkau
Kebijakan Mutu Dalam rangka mewujudkan visi dan misi RSUD Koja bertekad memberi pelayanan
kesehatan yang prima untuk menuju Jakarta sehat untuk semua melalui: 1.
Pengembangan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan
2. Melakukan pengembangan dan inovasi pelayanan
3. Memelihara dan meningkatkan pendidikan dan latihan
Rumah Sakit Umum Daerah Koja memiliki berbagai pelayanan, yaitu : 1.
Pelayanan Gawat Darurat 24 jam 2.
Pelayanan Rawat Jalan a.
Spesialis Kulit dan Kelamin b.
Spesialis Anak
c. Spesialis Kebidanan
d. Spesialis Jantung
e. Spesialis Bedah Umum
f. Spesialis Bedah Tulang dan Traumalogi
g. Spesialis Bedah Urologi
h. Spesialis Jiwa
i. Spesialis Akupuntar Tusuk Jarum
j. Spesialis Gigi
k. Spesialis Pedodontik
l. Spesialis Orthodontik
m. Spesialis Mata
n. Spesialis THT
o. Spesialis Paru
p. Spesialis Rehabilitasi Medik
q. Spesialis Gizi
r. Spesialis Patologi Klinik
3. Pelayanan Penunjang Diagnostik
a. Laboratorium
b. Radiologi
4. Medical Check Up
5. Apotik dan Instalasi Farmasi
6. Bank Darah
7. Pelayanan Rawat Inap VIP,Klas I, Klas II, Klas III, Perinatologi
8. Pelayanan ICU
9. Pelayanan Kamar Operasi Bedah
10. Pelayanan Kamar Bersalin VK
11. Pelayanan Hemodialisa
12. Pelayanan alat-alat canggih : Ozon, Tread Mill, USG Ultra Sono Grafi, EMG
Elektromiografi, EEG Elektroencephalografi, TCD Trans Cranial Doppler, Audiometri, Broncoscopy, Gastroscopy-Duodenoscopy-Colonoscopy,
Laparascopy Double Puncer, Athroscopy, Endoscopy THT, Katarak Mata, Mamografi, C Arm, ESWL, dan CT Scan
13. Pemulasaraan Jenazah
14. Ambulance
B Analisa Univariat
1. Gambaran waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir
Waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  yang  baru  lahir  yang  diukur  dalam menit  melalui  proses  observasi  untuk  kelahiran  spontan  di  ruang  VK  dan  di  RPKK
untuk  kelahiran  operasi  sesaria  dan  dibantu  oleh  enemurator  dari  Coass  UKRIDA. Berdasarkan analisa didapatkan rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru
lahir  adalah  505,68  menit  8,428  jam,  dengan  waktu  tercepat  8  menit  dan  waktu terlama  4500  menit.  Dari  uji  normalitas  didapatkan  p0,05  yang  menunjukkan  data
waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir berdistribusi tidak normal.
Tabel 5.1 Distribusi waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir dalam
menit di RSUD Koja Jakarta
Variabel Mean
Median SD
Min Mak
Waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir 505,68
95,00 977,646
8 4500
2. Gambaran umur ibu
Rata-rata  umur  ibu  pada  penelitian  ini  adalah  27,53  tahun  dengan  distribusi normal p0,05. Umur ibu termuda 17 tahun dan tertua adalah 40 tahun. Untuk lebih
rinci dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi ibu berdasarkan umur
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean Median
SD Min
Mak Umur Ibu
27,53 28,00
5,882 17
40
3. Gambaran pendidikan ibu
Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  dilihat  bahwa  responden  yang  memiliki tingkat  pendidikan  dasar  berjumlah  46  orang  59,7,  pendidikan  menengah
berjumlah 26 orang 33,8 dan berpendidikan tinggi berjumlah 5 orang 6,5.
Tabel 5.3 Distribusi ibu berdasarkan pendidikan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Pendidikan Ibu Pendidikan dasar
Pendidikan menengah Pendidikan tinggi
46 26
5 59,7
33,8 6,5
4. Gambaran paritas ibu
Dalam penelitian ini sebagian besar ibu memiliki paritas multipara berjumlah 44 orang 57,1, ibu dengan primipara berjumlah 30 orang 39,0 dan ibu dengan
grandmultipara berjumlah 3 orang 3,9.
Tabel 5.4 Distribusi ibu berdasarkan paritas
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Paritas Ibu Primipara
Multipara Grandmultipara
30 44
3 39,0
57,1 3,9
5. Gambaran pengetahuan ibu
Pengetahuan  ibu  tentang  inisiasi  menyusu  dini  diukur  melalui  pertanyaan- pertanyaan  di  dalam  kuesioner  tentang  pengertian,  manfaat,  waktu  dan  tatalaksana
inisiasi menyusu dini.
Pada tabel 5.5 diketahui  bahwa  ibu dengan pengetahuan kurang  berjumlah 2 orang  2,6,  ibu  dengan  pengetahuan  cukup  berjumlah  27  orang  35,1  dan  ibu
dengan pengetahuan baik berjumlah 48 orang 62,3.
Tabel 5.5 Distribusi ibu berdasarkan pengetahuan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Pengetahuan Ibu Kurang
Cukup Baik
2 27
48 2,6
35,1 62,3
6. Gambaran sikap ibu
Berdasarkan  uji  normalitas  didapatkan  p0,05  yang  menunjukkan  data  sikap ibu  berdistribusi  tidak  normal  p=0,001.  Untuk  kepentingan  analisa  data,  sikap  ibu
dikelompokkan  menjadi  2  kategori  berdasarkan  nilai  tengah  median  yaitu  31. Berdasarkan  kategori  tersebut  diketahui  bahwa  ibu  yang  memiliki  sikap  negatif
terhadap  inisiasi  menyusu  dini  berjumlah  31  orang  40,3,  sedangkan  ibu  yang memiliki sikap positif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 46 orang 59,7.
Tabel 5.6 Distribusi ibu berdasarkan sikap
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Sikap Ibu Negatif terhadap IMD
Positif terhadap IMD 31
46 40,3
59,7
7. Gambaran berat badan bayi saat lahir
Pada  hasil  analisa  didapatkan  rata-rata  berat  badan  bayi  saat  lahir  adalah 3000,65 gram atau rata-rata berat badan bayi saat lahir termasuk kategori berat badan
lahir  normal  BBLN  menurut  Depkes  1997  yaitu    2500  gram.  Berdasarkan  uji normalitas  didapatkan  p0,05  yang  menunjukkan  data  berat  badan  bayi  saat  lahir
berdistribusi tidak normal. Berat badan bayi saat lahir terendah adalah 1550 gram dan tertinggi 4500 gram.
Tabel 5.7 Distribusi ibu berdasarkan berat badan bayi saat lahir dalam gram
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean Median
SD Min
Mak
Berat badan bayi
saat lahir 3000,65
3000,00 554,912
1550 4500
8. Gambaran jenis persalinan
Dari  penelitian  diketahui  bahwa  jenis  persalinan  yang  digunakan  sebagian besar  terdiri  dari  2  kategori  yaitu  spontan  dan  operasi  sesaria.  Ibu  yang  melakukan
persalinan  secara  spontan  berjumlah  33  orang  42,9  dan  dengan  operasi  sesaria berjumlah 44 orang 57,1.
Tabel 5.8 Distribusi ibu berdasarkan jenis persalinan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Jenis persalinan Spontan
Operasi Sesaria 33
44 42,9
57,1
9. Gambaran konseling selama kehamilan dan persalinan
Berdasarkan  tabel  5.9  didapatkan  bahwa  sebagian  besar  ibu  mendapatkan konseling  selama  kehamilan  dan  persalinan  mengenai  ASI  dan  kolostrum  yang
berjumlah  43  orang  55,8  sedangkan  yang  tidak  mendapatkan  konseling  selama kehamilan  dan  persalinan  mengenai  ASI  dan  kolostrum  yang  berjumlah  34  orang
44,2.
Tabel 5.9 Distribusi ibu berdasarkan konseling selama kehamilan dan persalinan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Konseling selama kehamilan dan persalinan
Tidak Ya
34 43
44,2 55,8
10. Gambaran dukungan petugas kesehatan
Variabel  dukungan  petugas  kesehatan  diukur  dengan  11  pertanyaan  yang dinilai  oleh  responden  sehingga  nilai  skor  dukungan  petugas  kesehatan  tertinggi
adalah  44  dan  terendah  11.  Berdasarkan  uji  normalitas  didapatkan  p0,05  yang menunjukkan data dukungan petugas kesehatan berdistribusi tidak normal p=0,021.
Untuk  kepentingan  analisa  data,  dukungan  petugas  kesehatan  dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai tengah median yaitu 33. Berdasarkan kategori
tersebut  diketahui  bahwa  petugas  kesehatan  yang  memiliki  dukungan  negatif terhadap  inisiasi  menyusu  dini  berjumlah  33  orang  42,9,  sedangkan  petugas
kesehatan yang memiliki dukungan positif terhadap inisiasi menyusu dini berjumlah 44 orang 57,1.
Tabel 5.10 Distribusi ibu berdasarkan dukungan petugas kesehatan
di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Kategori Jumlah
Persentase
Dukungan petugas kesehatan
Negatif terhadap IMD Positif terhadap IMD
33 44
42,9 57,1
C Analisa Bivariat
1. Hubungan antara umur ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir
Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur ibu  dengan  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  P  value=0,263.
Berdasarkan  uji  korelasi  didapatkan  hubungan  umur  ibu  dengan  waktu  menyusui pertama kali pada bayi baru lahir menunjukkan tidak ada hubungan hubungan yang
lemah  r=0,129.  Nilai  koefisien  determinasinya  0,017  artinya  persamaan  garis regresi  yang  diperoleh  dapat  menerangkan  1,70  variasi  waktu  menyusui  pertama
kali  pada  bayi  baru  lahir  atau  persamaan  garis  yang  diperoleh  kurang  baik  untuk menjelaskan variabel waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir.
Tabel 5.11 Distribusi ibu berdasarkan umur dan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
r R²
P value
Umur Ibu 0,129
0,017 0,263
2. Hubungan antara pendidikan ibu dengan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir
Rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  dari  ibu  yang memiliki  pendidikan  dasar  adalah  743,78  menit  dengan  standar  deviasi  1192,016
menit.  Sedangkan  ibu  dengan  pendidikan  menengah  rata-rata  waktu  menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 165,31 menit dengan standar deviasi 296,044
menit. Pada  ibu  yang  memiliki pendidikan tinggi rata-rata waktu  menyusui  pertama kali  pada  bayi  baru  lahir  adalah  85,00  menit  dengan  standar  deviasi  30,414  menit.
Hasil uji  statistik didapat nilai P = 0,031, berarti pada   5  dapat disimpulkan ada hubungan  yang  signifikan  antara  tingkat  pendidikan  ibu  dengan  waktu  menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir. Pada tabel 5.12.2 berdasarkan hasil uji Bonferroni didapatkan ada sepasang perbedaan rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi
baru  lahir  antara pendidikan dasar dan pendidikan  menengah dengan P value 0,045. Dari tabel 5.12.1 dapat disimpulkan  bahwa  semakin tinggi tingkat pendidikan  maka
semakin cepat rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir.
Tabel 5.12.1 Distribusi ibu berdasarkan pendidikan dan waktu menyusui pertama
kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Tingkat pendidikan 1.
Pendidikan dasar 2.
Pendidikan menengah 3.
Pendidikan tinggi 743,78
165,31 85,00
1192,016 296,044
30,414 0,031
Tabel 5.12.2 Uji Bonferroni Tingkat pendidikan
i Pendidikan Ibu                 j Pendidikan Ibu P value
Pendidikan Dasar                  Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
0.045 0,429
Pendidikan Menengah          Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi
0,045 1,000
Pendidikan Tinggi                Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah
0,429 1,000
3. Hubungan antara paritas ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali pada  bayi  baru  lahir  paling  lama  terdapat  pada  ibu  dengan  multipara  yaitu  610,91
menit dengan standar deviasi 1074,860 menit. Sedangkan pada ibu dengan primipara rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  adalah  398,97  menit
dengan  standar  deviasi  860,065  menit.  Pada  ibu  dengan  grandmultipara  rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 29,33 menit dengan standar
deviasi  6,028  menit.  Pada    5    dapat  disimpulkan  tidak  ada  hubungan  yang signifikan  antara  paritas  ibu  dengan  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru
lahir dengan nilai P = 0,460.
Tabel 5.13 Distribusi ibu berdasarkan paritas dan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Paritas 1.
Primipara 2.
Multipara 3.
Grandmultipara 398,97
610,91 29,33
860,065 1074,860
6,028 0,460
4. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir
Rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  pada  ibu  yang memiliki  pengetahuan  kurang  adalah  25,00  menit  dengan  standar  deviasi  14,142
menit.  Sedangkan  ibu  yang  memiliki  pengetahuan  cukup  rata-rata  waktu  menyusui pertama kali pada bayi baru lahir adalah 509,22 menit dengan standar deviasi 923,809
menit. Pada  ibu  yang  memiliki pengetahuan  baik rata-rata waktu  menyusui  pertama kali pada bayi baru lahir adalah 523,71 menit dengan standar deviasi 1031,142 menit.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir P
value= 0,783.
Tabel 5.14 Distribusi ibu berdasarkan pengetahuan dan waktu menyusui pertama
kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Tingkat pengetahuan 1.
Baik 2.
Cukup 3.
Kurang 523,71
509,22 25,00
1031,142 923,809
14,142 0,783
5. Hubungan antara sikap ibu dengan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap negatif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada
bayi  baru  lahir  adalah  559,94  menit  dengan  standar  deviasi  1001,650  menit sedangkan  ibu  yang  memiliki  sikap  positif  terhadap  inisiasi  menyusu  dini  memiliki
rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  adalah  469,11  menit dengan standar deviasi 970,548 menit. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ibu dengan
sikap  positif  terhadap  inisiasi  menyusu  dini  memiliki  rata-rata  waktu  menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat dibandingkan ibu dengan sikap negatif.
Hasil  uji  statistik  didapatkan  nilai  P=0,692,  berarti  pada  =0,05  terlihat  tidak  ada hubungan  yang  signifikan waktu  menyusui pertama kali  pada  bayi  baru  lahir antara
ibu yang bersikap positif terhadap IMD dan ibu yang bersikap negatif terhadap IMD.
Tabel 5.15 Distribusi ibu berdasarkan sikap dan waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Sikap Ibu 1.
Negatif terhadap IMD 2.
Positif terhadap IMD 559,94
469,11 1001,650
970,548 0,692
6. Hubungan  antara  berat  badan  bayi  saat  lahir  dengan  waktu  menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir
Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan  bayi  saat  lahir  dengan  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  P
value=0,457.  Berdasarkan  uji  korelasi  didapatkan  hubungan  berat  badan  bayi  saat lahir  dengan  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  menunjukkan  tidak
ada hubungan hubungan yang lemah r=0,086. Nilai koefisien determinasinya 0,007 artinya  persamaan  garis  regresi  yang  diperoleh  dapat  menerangkan  0,70  variasi
waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  atau  persamaan  garis  yang diperoleh kurang baik untuk menjelaskan variabel waktu menyusui pertama kali pada
bayi baru lahir.
Tabel 5.16 Distribusi ibu berdasarkan berat badan bayi saat lahir dan waktu
menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009
Variabel r
R² P value
BB bayi 0,086
0,007 0,457
7. Hubungan antara jenis persalinan dengan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir
Berdasarkan  hasil  penelitian  diketahui  bahwa  ibu  dengan  persalinan  spontan memiliki  rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  adalah  246,45
menit dengan standar deviasi 486,808 menit sedangkan ibu dengan persalinan operasi sesaria  memiliki  rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  adalah
700,09  menit  dengan  standar  deviasi  1192,771  menit.  Dari  hasil  tersebut  dapat dikatakan ibu dengan persalinan spontan memiliki rata-rata waktu menyusui pertama
kali  pada  bayi  baru  lahir  lebih  cepat  dibandingkan  ibu  dengan  persalinan  operasi sesaria.  Hasil  uji  statistik  didapatkan  nilai  P=0,026,  berarti  pada  =0,05 terlihat  ada
hubungan  yang  signifikan waktu  menyusui pertama kali  pada  bayi  baru  lahir antara ibu dengan jenis persalinan spontan dan ibu dengan jenis persalinan operasi sesaria.
Tabel 5.17 Distribusi ibu berdasarkan jenis persalinan dan waktu menyusui pertama kali
pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009 Variabel
Mean SD
P value
Jenis Persalinan 1.
Spontan 2.
Operasi Sesaria 246,45
700,09 486,808
1192,771 0,026
8. Hubungan antara konseling ASI dan kolostrum dengan waktu menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir
Berdasarkan  tabel  5.18  diketahui  bahwa  ibu  yang  tidak  mendapatkan konseling  selama  kehamilan  dan  persalinan  mengenai  ASI  dan  kolostrum  memiliki
rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  adalah  764,65  menit dengan standar deviasi  1207,934  menit sedangkan  ibu  yang  mendapatkan konseling
selama  kehamilan  dan  persalinan  mengenai  ASI  dan  kolostrum  memiliki  rata-rata waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  adalah  300,91  menit  dengan
standar  deviasi  697,044  menit.  Dari  hasil  tersebut  dapat  dikatakan  ibu  yang mendapatkan  konseling  selama  kehamilan  dan  persalinan  mengenai  ASI  dan
kolostrum memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir lebih cepat  dibandingkan  ibu  yang  tidak  mendapatkan  konseling  selama  kehamilan  dan
persalinan mengenai ASI dan kolostrum. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang  signifikan  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  antara  ibu  yang
mendapatkan  konseling  selama  kehamilan  dan  persalinan  dan  ibu  yang  tidak mendapatkan konseling selama kehamilan dan persalinan P value=0,05.
Tabel 5.18 Distribusi ibu berdasarkan konseling selama kehamilan dan menyusui
dan waktu menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009
Variabel Mean
SD P value
Konseling 1.
Tidak 2.
Ya 764,65
300,91 1207,934
697,044 0,05
9. Hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan waktu menyusui
pertama kali pada bayi baru lahir
Petugas  kesehatan  pada  penelitian  ini  yang  memiliki  dukungan  negatif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki rata-rata waktu menyusui pertama kali pada
bayi  baru  lahir  adalah  766,73  menit  dengan  standar  deviasi  1100,763  menit sedangkan  petugas  kesehatan  yang  memiliki  dukungan  positif  terhadap  inisiasi
menyusu  dini  memiliki  rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir adalah 309,89 menit dengan standar deviasi 834,307 menit. Dari hasil tersebut dapat
dikatakan petugas kesehatan dengan dukungan positif terhadap inisiasi menyusu dini memiliki  rata-rata  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi  baru  lahir  lebih  cepat
dibandingkan  petugas  kesehatan  dengan  dukungan  negatif.  Hasil  uji  statistik didapatkan  ada  hubungan  yang  signifikan  waktu  menyusui  pertama  kali  pada  bayi
baru lahir antara petugas dengan dukungan positif terhadap IMD dan petugas dengan dukungan negatif terhadap IMD dengan nilai P=0,05.
Tabel 5.19 Distribusi ibu berdasarkan dukungan petugas kesehatan dan waktu
menyusui pertama kali pada bayi baru lahir di RSUD Koja Jakarta tahun 2009
Variabel Mean
SD P value
Dukungan petugas kesehatan 1.
Negatif terhadap IMD 2.
Positif terhadap IMD 766,73
309,89 1100,763
834,307 0,05
BAB VI PEMBAHASAN