Pembiayaan Konsumen Syariah Pengertian Pembiayaan Lembaga pembiayaan adalah badan usaha dalam kelompok

keuangan diperuntukan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa Soemitra, 2009. Sedangkan lembaga keuangan syariah adalah lembaga keuangan yang semua kegiatannya baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup dan tanggung jawabnya berazaskan prinsip-prinsip syari’ah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan di Indonesia MUI dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Prinsip syariah yang dianut oleh lembaga keuangan syariah dilandasi oleh nilai-nilai keadilan, kemanfaatan, keseimbangan, dan keuniversalan Soemitra, 2009.

2.6.2 Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah

Landasan dan dasar kekuatan hukum Lembaga Keuangan Syariah adalah sebagai berikut: 1 SK Menkeu RI No. 729 Tahun 1990: Lembaga keungan adalah semua badan yanga kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. 2 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan: a. Pasal 1 ayat 4 yaitu: Lembaga jasa keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. b. Pasal 1 ayat 9 yaitu: Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan. c. Pasal 1 ayat 10 yaitu: Lembaga Jasa Keuangan Lainnya adalah pegadaian, lembaga penjamin, lembaga pembiayaan ekspor indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, dan lembaga yang menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat yang bersifat wajib, meliputi penyelenggaraan program jaminan sosial, pensiun, dan kesejahteraan. d. Pasal 1 ayat 15 yaitu: Konsumen adalah pihak-pihak yang menempatkan dananya dan atau memanfaatkan pelayanan yang tersedia di Lembaga Jasa Keuangan. 3 Menganut prinsip syariah dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sehingga kegiatan LKS akan terbebas dari beberapa unsur, yaitu: a. Perjudian Maysir, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 219 dan surat Al-Maidah ayat 90 – 91. b. Penipuan Gharar, terdapat dalam surat Ali Imran ayat 185 dan surat Al-Anfal ayat 49.