Sejarah Internet Internet .1 Pengertian Internet

2 Client side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. 2.21.2 Sejarah World Wide Web WWW Sir Timothy Beners-Lee adalah penemu kosep www, HyperText Markup Language HTML, perancang skema pemberian alamat URL, mendesain aturan-aturan di web yang kemudian menjadi HTTP Hyper Text Transfer Protocol. Seorang computer scientis yang saat ini bekerja pada University of Southampton dan direktur World Wide Web Consortium W3C. Sebuah organisasi yang memiliki 400-an anggota dengan staf yang berjumlah sekitar 40 orang yang tersebar di seluruh dunia dan berkantor berlokasi di Massachussets Institute fo Technology. Sejarah penemuan WWW berawal ketika tim bekerja di CERN, laboratorium fisika partikel milik Eropa di tahun 1980. Saat itu dia hanya bekerja sementara selama enam bulan sebagai perekayasa perangkat lunak software engineer. Mengingat CERN merupakan institusi multi-nasional, tim Berners Lee ingin membuat suatu software yang dapat menghubungkan data-data dan informasi yang dia miliki dan para periset lainnya. Dengan demikian mereka dapat bekerja dengan lebih efisien. Pada tahun 1989 Berners Lee membuat proposal untuk proyek pembuatan hypertext global, kemudian pada bulan Oktober 1990, World Wide Web sudah bisa dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada musim panas tahun 1991, WWW resmi digunakan secara luas pada jaringan internet Yuhefizar, 2008.

2.22 Black Box Testing

Konsep kotak hitam digunakan untuk mempresentasikan sistem dengan cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeks. Di dalam kotak hitam, item-item yang diuji dianggap gelap karena logikanya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak hitam Hariyanto, 2004. Pada black box testing, kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sedini mungkin di proses pengembangan perangkat lunak Hariyanto, 2004. Teknik pengujian konvensional yang termasuk black box testing adalah sebagai berikut: 1 Graph based testing pengujian yand didasarkan pada grafik 2 Equivalence partitioning menyekat persamaan 3 Comparison testing pengujian perbandingan 4 Orthogonal testing pengujian orthogonal 5 Requirement testing persyaratan pengujian Pada black box testing, kita mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Kita dapat mempelajari apa yang dilakukan kotak, tapi tidak mengetahui sama sekali mengenai cara konversi yang dilakukan Hariyanto, 2004. \