Rancang bangun sistem informasi pembiyaan al-murabahah pada lembaga keuangan syariah al-ijarah

(1)

i

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI PEMBIYAAN AL-MURABAHAH PADA

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH AL-IJARAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

ANGGA LUKMANA 208093000053

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEFERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN AL-MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH ADALAH KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA

PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SUMBER INFORMASI YANG

BERASAL ATAU DIKUTIP DARI KARYA ILMIAH YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI.

Jakarta, Nopember 2014

Angga Lukmana 208093000053


(5)

v

ABSTRAK

Angga Lukmana (208093000053), Rancang Bangun Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Al-Murabahah pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah. Studi Kasus Lembaga Keuangas Syariah Al-Ijarah Bogor (atas bimbingan Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas dan Bapak Nuryasin).

Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah adalah salah satu Lembaga Keuangan Syariah non pemerintah (swasta) yang begerak dalam bidang pembiayaan Al-Murabahah, yaitu berupa pengadaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan) kepada konsumen dan konsumen membayarnya secara angsuran dengan harga lebih sebagai laba. LKS Al-Ijarah masih menggunakan sistem pengolahan data dan informasi transaksi secara manual yang bersifat offline dalam menjalankan kegiatannya sehingga proses pencatatan transaksi dan penyampaian informasi masih berjalan kurang efektif dan efisien, yaitu dimana nasabah harus menunggu waktu dua atau tiga minggu untuk mendapatkan persetujuan pembiayaan dan proses penyampaian informasi transaksi. Hal ini akan berdampak kepada produktivitas kerja dan tingkat kepuasan nasabah dalam mendapatkan informasi dan pelayanan dari lembaga tersebut. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi pembiayaan murabahah untuk membantu perusahaan dalam proses pencatatan transaksi dan penyampaian informasi. Dalam penelitian rancang bangun sistem informasi pembiayaan murabahah ini menggunakan metode pengumpulan data berupa obsevasi, wawancara, studi pustaka, dan studi literatur. Sedangkan pengembangn sistemnya menggunakan model RAD (Rapid Application Development) dengan metode OOAD (Object Oriented Analysis Design) dan tools UML (Unified Modeling Language) dengan bantuan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. PHP dan MySQL digunakan sebagai bahasa pemograman dan basis datanya. Metode pengujian menggunakan Black-Box Testing. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi transaksi berbasis web, sebagai sebuah inovasi web yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja semua staf LKS Al-Ijarah dan pelayanan nasabah sehingga produktivitas usaha akan lebih meningkat khususnya dalam pencatatan dan penyampaian informasi transaksi. Kata Kunci: LKS Ijarah, Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Al-Murabahah, RAD (Rapid Application Development), UML (Unified Modeling Language), PHP dan MySQL.

V Bab + XXIV Halaman + 230 Halaman + 88 Gambar + 23 Tabel + Lampiran I - IV.+ 25 Daftar Pustaka


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Alhamdulillah atas rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa materi maupun cara penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dan kesempatan waktu yang ada. Namun penulis telah berusaha untuk mengumpulkan data seaktual mungkin serta metode penulisan laporan yang baik. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada skripsi ini.

Berkenaan dengan selesainya penullisan skripsi ini, maka rasa syukur serta hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta dukungan moril dan materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI dan Bapak Nuryasin, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberi bantuan, nasehat, kritik, dan saran serta kesediaan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis.

3. Bapak dan Ibu dari Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah dan Bapak Hata Prasetya selaku Manajer HR & GA yang telah memberikan penulis izin untuk


(7)

vii

penelitian di Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah dan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Keluarga tercinta khususnya Ayahanda dan Ibunda yang telah mendoakan dan mendukung penulis serta memberikan nasihat dan motivasi demi keberhasilan penulis agar dapat menyelsaikan skripsi ini dengan baik.

6. Terima kasih penulis haturkan juga kepada Mardiana dan Adinda tercinta, Winda selaku kekasih tercinta, Tigor, Nurhikmah, Dani, Eka, Hasby, Ateng. Teman-teman kelas SI - A dan SI- B Angkatan 2008 untuk kekompakan serta motivasi dan dukungannya yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, demi selesainya skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap skripsi dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama teman-teman Sistem Informasi UIN Syarif Hidaytullah Jakarta baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun daftar untuk materi penelitian lebih lanjut.

Jakarta, Nopember 2014

Angga Lukmana 208093000053


(8)

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR TABEL ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.5.1 Bagi Peneliti ... 7

1.5.2 Bagi Universitas ... 8

1.5.3 Bagi LKS Al-Ijarah ... 8

1.6 Metode Penelitian ... 8

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 8

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 10

1.7 Sistematika Penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Rancang Bangun ... 14


(9)

ix

2.1.1 Rancang ... 14

2.1.2 Bangun ... 14

2.2 Sistem Informasi ... 14

2.2.1 Pengertian Sistem ... 14

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 16

2.2.3 Klasifikasi Sistem ... 17

2.3 Informasi ... 19

2.3.1 Pengertian Informasi ... 19

2.3.2 Kualitas Informasi ... 20

2.3.3 Nilai Informasi ... 21

2.4 Sistem Informasi ... 22

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi ... 22

2.4.2 Kegiatan Sistem Informasi ... 22

2.4.3 Komponen Sistem Informasi ... 22

2.5 Pengertian Pembiayaan ... 23

2.5.1 Pembiayaan Konsumen Syariah ... 24

2.5.2 Prosedur Pembiayaan Konsumen Syariah ... 25

2.6 Lembaga Keuangan Syariah ... 25

2.6.1 Pengertian Lembaga Keuangan Syariah ... 25

2.6.2 Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah ... 26

2.6.3 Modal Lembaga Keuangan Syariah ... 28

2.7 Pembiayaan Murabahah ... 29

2.7.1 Pengertian Pembiayaan Murabahah ... 29


(10)

x

2.7.3 Mekanisme Pembiayaan Murabahah ... 31

2.8 Sistem Informasi Pembiayaan ... 33

2.9 Rapid Application Development (RAD) ... 36

2.9.1 Konsep Dasar RAD ... 36

2.9.2 Tahapan dalam RAD ... 37

2.9.3 Keunggulan RAD ... 38

2.10 Object Oriented Analysis Design (OOAD) ... 39

2.10.1 Konsep Object Oriented Analysis Design (OOAD) ... 39

2.10.2 Keuntungan Object Oriented Analysis Design (OOAD) . 41 2.10.3 Aktivitas Utama Obejct Oriented Analysis Design (OOAD) 41 Problem Domain Analysis ... 42

Application Domain Analysis... 43

Architectured Design ... 43

Component Design ... 44

Programming ... 44

Teting ... 44

2.11 Unified Modeling Language (UML) ... 45

2.11.1 Konsep Dasar UML ... 45

2.11.2 Sejarah UML ... 45

2.11.3 Tujuan UML ... 47

2.11.4 Diagram Struktur UML ... 47

2.11.5 Diagram Notasi UML ... 51

Use Case Diagram ... 51


(11)

xi

Sequence Diagram ... 56

Class Diagram ... 59

2.12 Konsep Basis Data ... 62

2.12.1 Pengertian Basis Data ... 62

2.12.2 Spesifikasi Basis Data ... 63

2.13 Bahasa Pemograman PHP ... 64

2.14 AppServer ... 65

2.15 Database MySQL ... 66

2.15.1 Pengertian MySQL ... 66

2.15.2 Kelebihan MySQL ... 67

2.15.3 Tipe Data MySQL ... 68

2.16 XAMPP ... 69

2.17 PHP MyAdmin ... 70

2.18 Adobe Dreamweaver ... 71

2.19 Jaringan Komputer ... 72

2.19.1 Konsep Dasar Jaringan Komputer ... 72

2.19.2 Tipe Jaringan Komputer ... 73

2.19.3 Macam-macam Jaringan Komputer ... 73

2.20 Internet ... 75

2.20.1 Pengertian Internet ... 75

2.20.2 Sejarah Internet ... 76

2.21 World Wide Web (WWW) ... 77

2.21.1 Pengertian World Wide Web (WWW) ... 77


(12)

xii

2.22 Black Box Testing ... 79

2.23 Metode Penelitian ... 80

2.19.1 Metode Pengumpulan Data ... 80

2.20 Kelebihan Penelitian pada LKS Al-Ijarah ... 90

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 91

3.1.1 Studi Lapangan ... 91

3.1.2 Studi Pustaka ... 93

3.1.3 Studi Literatur ... 93

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 93

3.2.1 Problem Domain Analysis ... 94

3.2.2 Application Domain Analysis ... 94

3.2.3 Architecture Design ... 94

3.2.4 Component Design ... 95

3.2.5 Programming ... 95

3.2.6 Testing ... 95

3.3 Kerangka Penelitian ... 96

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Problem Domain Analysis pada LKS Al-Ijarah ... 97

4.1.1 Profil LKS Al-Ijarah ... 97

Visi dan Misi ... 99

Struktur Organisasi ... 100

Produk LKS Al-Ijarah ... 106 Sistem Pembiayaan Murabahah


(13)

xiii

pada LKS Al-Ijarah ... 107

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ... 108

Kelemahan Sistem Berjalan ... 112

Kelebihan Sistem Berjalan ... 112

4.1.3 Pemodelan Proses Bisnis Berjalan ... 112

4.1.4 Analisis Sistem yang Diusulkan ... 119

Pemodelan Kelas ... 123

4.2 Application Domain Analysis ... 126

4.2.1 Spesifikasi Actor dan Use Case ... 126

4.2.2 Use Case Diagram ... 129

Identifikasi Aktor ... 129

Identifikasi Use Case ... 130

Perancangan Use Case ... 133

4.2.3 Dokumen Flow of Event dari Use Case ... 134

4.2.4 Pemodelan Aktivitas ... 151

4.2.5 Class Diagram ... 177

4.2.6 Mapping Class Diagram ... 181

4.2.7 Struktur Database ... 182

4.2.8 Sequence Diagram ... 188

4.3 Architecture Design ... 208

4.3.1 Design Kriteria ... 208

4.3.2 Deployment Diagram ... 210

4.4 Component Design ... 211


(14)

xiv

4.4.2 User Interface Component ... 212

4.5 Programming ... 228

4.6 Pengujian (Testing) ... 229

4.6.1 Spesifikasi Hardware ... 229

4.6.2 Spesifikasi Software ... 229

4.6.3 Testing Sistem ... 230

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 234

5.2 Saran ... 234

DAFTAR PUSTAKA ... 236


(15)

xv

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE DIAGRAM Sumber: Munawar (2005: 63)

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)


(16)

xvi

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM Sumber: Munawar (2005: 109)

Simbol Keterangan

State

Control Flow

Initial State

Final State Transition Decision


(17)

xvii

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM Sumber: Booch, et. All (2007: 96)

Simbol Keterangan

Object / Boudarary / User Interface

Control / Proses

Entity / Flatfile / Database

Actor

Lifeline

Message

Message return


(18)

xviii

SIMBOL CLASS DIAGRAM Sumber: Munawar (2005: 36)

Simbol Keterangan

Class : 1. Class Name 2. Attributes 3. Dehaviours

Association

Generalization

Composition

Aggregation


(19)

xix

SIMBOL WORKFLOW DIAGRAM

Sumber :


(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 20

Gambar 2.2 Metode Intermediasi Keuangan ... 28

Gambar 2.3 Metodologi RAD ... 37

Gambar 2.4 Unsur-unsur Pembentuk UML ... 46

Gambar 2.5 Diagram UML ... 50

Gambar 2.6 Use Case Diagram ... 54

Gambar 2.7 Activity Diagram ... 56

Gambar 2.8 Sequence Diagram ... 58

Gambar 2.9 Class Diagram ... 62

Gambar 2.10 Konfigurasi XAMPP ... 70

Gambar 2.11 PHP MyAdmin ... 70

Gambar 2.12 Adobe Dreamweaver ... 71

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 96

Gambar 4.1 Logo LKS Al-Ijarah ... 97

Gambar 4.2 Struktur Organisasi LKS Al-Ijarah ... 100

Gambar 4.3 Skema Pembiayaan Murabahah ... 107

Gambar 4.4 Workflow Akad dan Negosiasi ... 113

Gambar 4.5 Workflow Pembayaran DP ... 114

Gambar 4.6 Workflow Pembayaran Angsuran ... 114

Gambar 4.7 Workflow Pengiriman Barang ... 115

Gambar 4.8 Rich Picture Sistem Berjalan ... 116


(21)

xxi

Gambar 4.10 Rich Picture Use Case ... 133

Gambar 4.11 Activity Diagram Use Case Input Pendaftaran ... 152

Gambar 4.12 Activity Diagram Use Case Log In ... 153

Gambar 4.13 Activity Diagram Use Case Verifikasi Pendaftaran ... 154

Gambar 4.14 Activity Diagram Input Permohonan Pembiayaan ... 155

Gambar 4.15 Activiy Diagram Verifikasi Permohonan Pembiayaan ... 157

Gambar 4.16 Activity Diagram Otorisasi Pembiayaan ... 158

Gambar 4.17 Activity Diagram Input Jadwal Survey ... 160

Gambar 4.18 Activity Diagram View Survey Nasabah ... 161

Gambar 4.19 Activity Diagram View Survey Manajer ... 162

Gambar 4.20 Activity Diagram Input Downpaymentt ... 163

Gambar 4.21 Activity Diagram Input Angsuran ... 165

Gambar 4.22 Activity Diagram View Downpayment ... 166

Gambar 4.23 Activity Diagram View View Downpayment ... 167

Gambar 4.24 Activity Diagram View Angsuran ... 168

Gambar 4.25 Activity Diagram View Angsuran ... 169

Gambar 4.26 Activity Diagram View Pembiayaan ... 171

Gambar 4.27 Activity Diagram Manaj Kritik Saran dan Info ... 172

Gambar 4.28 Activity Diagram Manaj Kritik Saran dan Info ... 173

Gambar 4.29 Activity Diagram View Transaksi ... 175

Gambar 4.30 Activity Diagram Log Out ... 176

Gambar 4.31 Class Diagram ... 178

Gambar 4.32 Mapping Class Diagram ... 181


(22)

xxii

Gambar 4.34 Sequence Diagram Log In ... 189 Gambar 4.35 Sequence Diagram Verifikasi Pendafftaran ... 190 Gambar 4.36 Sequence Diagram Input Permohonan Pembiayaan ... 191 Gambar 4.37 Sequence DiagramVerifikasi Permohonan Pembiayaan ... 192 Gambar 4.38 Sequence Diagram Otorisasi Pembiayaan ... 193 Gambar 4.39 Sequence Diagram Input Survey ... 194 Gambar 4.40 Sequence Diagram View Survey Nasabah ... 195 Gambar 4.41 Sequence Diagram View Survey Manajer ... 196 Gambar 4.42 Sequence Diagram Input Downpayment ... 197 Gambar 4.43 Sequence Diagram Input Angsuran ... 198 Gambar 4.44 Sequence Diagram View Downpayment ... 199 Gambar 4.45 Sequence Diagram View Downpayment ... 200 Gambar 4.46 Sequence Diagram View Angsuran ... 201 Gambar 4.47 Sequence Diagram View Angsuran ... 202 Gambar 4.48 Sequence Diagram View Pembiayaan ... 203 Gambar 4.49 Sequence Diagram Manaj Kritik Saran ... 204 Gambar 4.50 Sequence Diagram Manaj Kritik Saran Informasi ... 205 Gambar 4.51 Sequence Diagram View Transaksi ... 206 Gambar 4.52 Sequence Diagram Log Out ... 207 Gambar 4.53 Deployment Diagram ... 210 Gambar 4.54 Component Diagram ... 211 Gambar 4.55 Interface Halaman Utama ... 213 Gambar 4.56 Interface Halaman Log In ... 214 Gambar 4.57 Interface Halaman Pendaftaran ... 215


(23)

xxiii

Gambar 4.58 Interface Halaman Verifikasi Pendafataran ... 216 Gambar 4.59 Interface Halaman Proses Verifikasi ... 217 Gambar 4.60 Interface Halaman Permohonan Pembiayaan ... 218 Gambar 4.61 Interface Halaman Verifikasi Permohonan ... 219 Gambar 4.62 Interface Halaman Proses Verifikasi Permohonan ... 220 Gambar 4.63 Interface Halaman Persetujuan ... 221 Gambar 4.64 Interface Halaman Proses Persetujuan ... 222 Gambar 4.65 Interface Halaman Input Tanggal Survey ... 223 Gambar 4.66 Interface Halaman View Survey dan DP ... 224 Gambar 4.67 Interface Halaman Input Angsuran ... 225 Gambar 4.68 Interface Halaman View Angsuran ... 226 Gambar 4.69 Interface Halaman Cetak Angsuran ... 227 Gambar 4.70 Interface Halaman View Pembiayaan ... 227


(24)

xxiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe Diagram UML ... 48 Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram ... 53 Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram ... 55 Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram ... 57 Tabel 2.5 Simbol Class Diagram ... 61 Tabel 2.6 Spesifikasi Database User ... 63 Tabel 2.7 Studi Literatur Sejenis ... 82 Tabel 4.1 Kandidat Class Entity pada Calon Nasabah dan Nasabah ... 123 Tabel 4.2 Kandidat Class Entity pada Operator ... 124 Tabel 4.3 Kandidat Class Entity pada Teller ... 124 Tabel 4.4 Kandidat Class Entity pada Customer Service ... 125 Tabel 4.5 Kandidat Class Entity pada Manajer ... 126 Tabel 4.6 Requirement Aktor dan Use Case ... 126 Tabel 4.7 Identifikasi Aktor ... 129 Tabel 4.8 Identifikasi Use Case ... 130 Tabel 4.9 Spesifikasi Naratif Use Case Input Pendaftaran ... 134 Tabel 4.10 Spesifikasi Naratif Use Case Log In ... 135 Tabel 4.11 Spesifikasi Naratif Use Case Verifikasi Pendaftaran ... 136 Tabel 4.12 Spesifikasi Naratif Use Case Permohonan Pembiayaan ... 137 Tabel 4.13 Spesifikasi Naratif Use Case Verifikasi Permohonan ... 138 Tabel 4.14 Spesifikasi Naratif Use Case Otorisasi Permohonan ... 140 Tabel 4.15 Spesifikasi Naratif Use Case Input Jadwal Survey ... 141


(25)

xxv

Tabel 4.16 Spesifikasi Naratif Use Case View Jadwal Survey ... 142 Tabel 4.17 Spesifikasi Naratif Use Case Input Downpayment ... 143 Tabel 4.18 Spesifikasi Naratif Use Case Input Angsuran ... 144 Tabel 4.19 Spesifikasi Naratif Use Case View Downpayment ... 145 Tabel 4.20 Spesifikasi Naratif Use Case View Angsuran ... 146 Tabel 4.21 Spesifikasi Naratif Use Case View Pembiayaan ... 147 Tabel 4.22 Spesifikasi Naratif Use Case Manaj Kritik Saran dan Info ... 148 Tabel 4.23 Spesifikasi Naratif Use Case View Transaksi ... 150 Tabel 4.24 Spesifikasi Naratif Use Case Log Out ... 151 Tabel 4.25 Spesifikasi Database User ... 182 Tabel 4.26 Spesifikasi Database Nasabah ... 183 Tabel 4.27 Spesifikasi Database Downpayment ... 184 Tabel 4.28 Spesifikasi Database Pembiayaan ... 184 Tabel 4.29 Spesifikasi Database Transaksi Pembiayaan ... 185 Tabel 4.30 Spesifikasi Database Angsuran ... 186 Tabel 4.31 Spesifikasi Database Survey ... 186 Tabel 4.32 Spesifikasi Database Kritik Saran ... 187 Tabel 4.33 Spesifikasi Database Informasi ... 187 Tabel 4.34 Kriteria Sistem yang Diusulkan ... 208 Tabel 4.35 Blackbox Testing Halaman Utama ... 231 Tabel 4.36 Blackbox Testing Halaman Daftar ... 231 Tabel 4.37 Blackbox Testing Halaman Nasabah ... 231 Tabel 4.38 Blackbox Testing Halaman Customer Service ... 232 Tabel 4.39 Blackbox Testing Halaman Manajer ... 232


(26)

xxvi

Tabel 4.40 Blackbox Testing Halaman Operator ... 233 Tabel 4.41 Blackbox Testing Halaman Teller ... 233


(27)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi dan informasi ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari arus komunikasi dan informasi yang sudah menjadi kebutuhan tersendiri dalam persaingan global yang semakin kompetitif. Kebutuhan akan teknologi, baik teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi untuk semua kalangan, baik kalangan menengah ke bawah dan kalangan menengah ke atas. Informasi menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan baik oleh individu maupun organisasi perusahaan. Suatu organisasi perusahaan dalam menjalankan kegiatannya tentunya memiliki banyak data yang harus diolah atau dikelola, dimana pengolahan data merupakan suatu kegiatan pengolahan kumpulan data yang belum memiliki nilai manfaat sampai memiliki nilai manfaat, yaitu dapat menjadi bahan informasi dalam menentukan keputusan. Pengolahan data merupakan manipulasi data, pengorganisiran data, penyimpanan data bahkan pendokumentasian data (Surendro, 2009).

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha dalam kelompok Lembaga Jasa Keuangan – Non Bank yang didirikan untuk melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan (Soemitro, 2009). Perusahaan pembiayaan memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam mendukung perekonomian nasional yaitu


(28)

2

sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif bagi masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan permodalan dan atau untuk membeli barang (asset).

Al-Ijarah adalah salah satu Lembaga Keuangan Syariah non pemerintah (swasta) yang begerak dalam bidang pembiayaan murabahah. Dimana Al-Ijarah memfokuskan kegiatan usahanya pada pembiayaan konsumen dengan akad murabahah, yaitu berupa pengadaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan) kepada konsumen dan konsumen membayarnya secara angsuran dengan harga lebih sebagai laba (Soemitra, 2009). Alasan mengapa peneliti memilih pembiayaan murabahah adalah karena pembiayaan ini sedang berkembang pesat dibidang usaha keuangan dunia khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan di LKS Al-Ijarah sendiri produk pembiayaan murabahah ini setiap tahun nasabahnya selalu mengalami peningkatan.

Dengan peningkatan jumlah nasabah terhadap produk pembiayaan murabahah setiap tahunnya, kemudian peneliti mengamati kegiatan usaha yang terjadi di LKS Al-Ijarah dari awal pengajuan sampai disetujuinya pengajuan pembiayaan tersebut. Untuk mendapatkan jasa pembiayaan murabahah di LKS Al-Ijarah terdapat tahapan-tahapan operasional yang harus dilakukan oleh calon nasabah, dimana calon nasabah terlebih dahulu harus mendaftarkan diri menjadi nasabah dengan mengisi lembar formulir pendaftaran. Setelah calon nasabah terdaftar menjadi nasabah, untuk mendapatkan jasa pembiayaan nasabah dapat melakukan pengajuan pembiayaan dengan mengisi lembar formulir pengajuan atau permohonan pembiayaan. Selanjutnya pihak lembaga akan melakukan pemeriksaan berkas


(29)

3

tersebut. Jika berkas data dan persyaratan nasabah sudah terpenuhi, maka lembaga akan menyetujui permohonan pembiayaan yang sudah diajukan. Setelah disetujui, maka kegiatan transaksi pembiayaan antara nasabah dengan lembaga dapat dilakukan berdasarkan akad yang sudah disepakati. Setelah terjadi kegiatan transaksi, selanjutnya nasabah wajib melakukan pembayaran yaitu pembayaran downpayment (uang muka) dan pembayaran angsuran setiap bulannya selama waktu yang sudah ditentukan. Kemudian pihak lembaga akan mencatat dalam bentuk lembar kuitansi pembayaran.

Kegiatan bisnis ini berjalan terus menerus dengan interaksi langsung (manual) di LKS Al-Ijarah, sehingga proses bisnis yang dilakukan menjadi kurang efisien yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar dua atau tiga minggu untuk mengetahui apakah nasabah diterima atau ditolak pengajuannya karena pihak lembaga harus memeriksa lembaran berkas pengajuan tersebut dengan akurat. Disamping itu data-data nasabah dan transaksi pembiayaan belum teratur dan terorganisir dengan baik penempatannya, sehingga hal ini juga bisa menjadi kendala dalam menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan karena data-data yang diperlukan bisa dimungkinkan hilang atau terselip dan bercampur dengan data-data yang lain.

Keberadaan LKS Al-Ijarah dengan produk pembiayaan murabahah memiliki peranan penting dalam mewujudkan roda perekonomian dengan konsep syari’ah untuk membantu kebutuhan umat, hal ini bisa dilihat dari jumlah permintaan produk pembiayaan murabahah yang terus meningkat setiap tahunnya. Namun dalam menjalankan kegiatan usahanaya LKS


(30)

Al-4

Ijarah masih mengalami kendala operasional mulai dari pendaftaran nasabah, pengajuan pembiayaan, pencantatan dan penyampaian informasi transaksi kepada nasabah maupun calon nasabah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya optimalisasi dari sistem yang digunakan, yaitu LKS Al-Ijarah masih menggunakan sistem pengelolaan data dan penyampaian informasi transaksi secara manual dan bersifat offline. Sehingga berdampak kepada produktivitas kerja dan tingkat kepuasan nasabah dalam mendapatkan informasi transaksi dari lembaga tersebut.

Penelitian mengenai pembiayaan murabahah telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak diantaranya adalah pengembangan sistem informasi pembiayaan murabahah (Rahman, 2012), rancang bangun sistem informasi penunjang keputusan penerimaan nasabah pembiayaan murabahah (Ramadhini, 2011), studi pembiayaan murabahah dan laba perusahaan pada Bank Muamalat cabang Bogor (Rosita, 2010), analisis penurunan pembiayaan kredit mobil PT. Batavia Prosperindo Finance Semarang (Oktarina, 2009), pengaruh tingkat resiko pembiayaan murabahah terhadap tingkat profitabilitas bank Aceh syariah (Arhul, 2008), tinjauan atas marjin pembiayaan murabahah BMT As-Salam Pacet Cianjur (Rosita, 2009), sistem informasi pembiayaan pembangunan perumahan pesona 99 Palembang (Setiawan, 2010), ringkasan riset terhadap kepatuhan syariah dalam praktik pembiayaan BMT Sleman (Kholis, 2008), dan sinkronisasi pengaturan status kepemilikan barang pada pembiayaan murabahah dalam hukum perbankan syariah Indonesia (Novianti, 2009).


(31)

5

Berdasarkan uraian diatas peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah yang berfokus pada pengelolaan data (yaitu: pendaftaran calon nasabah, pengajuan pembiayaan, verifikasi data pengajuan, dan persetujuan pengajuan) dan penyampaian informasi (yaitu: informasi disetujui atau ditolak pengajuan, informasi survey, informasi transaksi, dan informasi lainnya terkait pembiayaan) di Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah. Peneliti mencoba memberikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut dengan cara memberikan suatu usulan rancangan sistem informasi pembiayaan yang disusun dalam tugas akhir peneliti dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan

Al-Murabahah Pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah Bogor”. Sistem

Informasi Pembiayaan merupakan suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mengatur masukan pembiayaan atau pinjaman angsuran sehingga menertibkan pengelohaan data yang terkait dengan pembiayaan (Kuspriati, 2011).

Dalam pengembangan sistem ini peneliti menggunakan metode pengembangan sistem berorientasi objek dengan menggunakan model Rapid Application Development (RAD) dengan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dan notasi visual menggunakan Unified Modeling Language (UML).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada LKS Al-Ijarah Cabang Bogor, yaitu:


(32)

6

1) Proses bisnis di LKS Al-Ijarah yaitu pengelolaan data transaksi dan penyampaian informasi masih dilakukan secara manual dimana pendaftaran, pengajuan, pencatatan transaksi dan penyampaian informasi masih dilakukan dengan menggunakan lembaran kertas.

2) Dalam pengajuan transaksi pembiayaan masih membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu bisa mencapai dua atau tiga minggu dari proses pengajuan.

3) Informasi transaksi tidak bisa diakses oleh nasabah atau calon nasabah dimana mereka berada, calon nasabah atau nasabah apabila ingin mengetahui informasi yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah harus datang langsung ke kantor LKS Al-Ijarah karena program komputer yang digunakan masih sederhana dan bersifat offline.

Setelah peneliti melakukan identifikasi masalah pada Lembaga Keuangan Syariah Al-Ijarah, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang dan membangun suatu Sistem Informasi Pembiayaan Murabahah untuk menunjang proses bisnis pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor?.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah ini lebih terfokus, maka peneliti membatasi masalah hanya pada:

1) Perancangan Sistem Informasi ini hanya dilakukan di LKS (Lembaga Keuangan Syariah) Al-Ijarah Bogor.

2) Proses bisnis yang dilakukan pada sistem informasi ini hanya dibatasi pada proses pendaftaran calon nasabah, pengajuan pembiayaan, pencatatan


(33)

7

transaksi pembiayaan, pembuatan laporan transaksi nasabah yang telah tersimpan, dan penyampaian informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi kepada nasabah maupun calon nasabah dengan menggunakan aplikasi berbasis web (web based application).

3) Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database-nya menggunakan MySQL, untuk desain tampilan aplikasi menggunakan Adobe Dream Weaver CS3.

4) Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengujian sistem (testing) yang sudah dibangun, tidak sampai pada tahap implementasi sistem tersebut.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk merancang Sistem Informasi Pembiayaan Al-Murabahah yang difokuskan pada pengelolaan data transaksi mulai dari pendaftaran, pengajuan pembiayaan, pencatatan transaksi, dan membuat pelaporan transaksi yang sudah disimpan secara efisien dan sistematis, serta memberikan informasi-informasi terkait transaksi kepada nasabah dan calon nasabah secara akurat.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Peneliti

1) Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

2) Dari hasil penelitian ini peneliti mampu menganalisis, merancang dan membangun sistem.


(34)

8

1.5.2 Bagi Universitas

1) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memahami ilmu yang diajarkan selama berada dibangku kuliah.

2) Mengetahui sejauhmana mahasiswa dapat menerapkan ilmunya terhadap kebutuhan pasar.

3) Memberikan gambaran kepada mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

4) Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah referensi pada perpustakaan mengenai Sistem Informasi Pembiayaan Al-Murabahah pada Lembaga Keuangan Syariah.

1.5.3 Bagi LKS Al-Ijarah

1) Mempermudah pengelolaan dan pelaporan data transaksi nasabah secara efektif dan efisien.

2) Mempermudah dalam memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan transaksi pembiayaan di LKS Al-Ijarah kepada pihak-pihak yang memerlukan.

3) Memberikan saran, informasi dan referensi yang bermanfaat sebagai suatu pemecahan masalah dalam melaksanakan perbaikan selanjutnya.

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:


(35)

9

1) Studi Lapangan a. Observasi

Dilakukan dengan cara melihat dan mengamati langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor pada bulan Maret – Mei 2013. Kegiatan ini dilakukan dibawah pengawasan Bapak Hasta Prasetya, S.E, S.H selaku Kepala Bagian HR dan GA LKS Al-Ijarah cabang Bogor.

b. Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan komunikasi dua arah dengan Bapak Bapak Hasta Prasetya, S.E, S.H selaku Kepala Bagian HR dan GA pada LKS Al-Ijarah cabang Bogor terkait kebutuhan informasi yang diperlukan untuk merancang Sistem Informasi Transaksi Pembiayaan Murabahah pada LKS Al-Ijarah.

2) Studi Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dan membaca buku-buku referensi yang berkaitan dengan pembiayaan Murabahah. Studi Pustaka ini dilakukan sebagai bahan teori penunjang dalam membantu penelitian agar konsep yang dikemukakan lebih terarah dan sesuai dengan kajian ilmiah, sehingga akan memudahkan dalam penelitian ini.

3) Studi Literatur

Dalam penelitian ini peneliti menganalisa dan membandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelemunya. Studi literatur


(36)

10

ini menjadi referensi tambahan dalam penelitian ini agar hasil penelitian yang dilakukan lebih baik dari yang sebelumnya.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam pengembangan sistem ini adalah menggunakan metode pengembangan sistem berorientasi objek yaitu OOAD (Object Oriented Analysis Design) dengan menggunakan model Rapid Application Development (RAD).

Menurut Kendal (2008) RAD atau pengembangan aplikasi cepat adalah pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan sistem perangkat lunak.

Pengembangan sistem tersebut dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode pendekatan pengembangan sistem OOAD dengan tahapan-tahapan berikut:

1) Problem Domain Analysis

Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menenetukan hasil keseluruhan aktitivitas analisa dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan. b. Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari

class-class yang ada.

c. Menganalisa behavior dari class-class tersebut untuk menentukan state dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini.


(37)

11

2) Application Domain Analysis

Tahapan ini terfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian, tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan usage, yaitu menentukan actor dan usecase yang terlibat dan interaksinya.

b. Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi.

c. Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang.

3) Architectured Design

Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara client dan server yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik. Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan fisik tersebut. Laporan yang dihasilkan adalah Deployment Diagram.

4) Component Design

Tahap terakhir dalam Unified Software Deployment sebelum melakukan programming, sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebgai Component Diagram. Di tahap


(38)

12

ini terlihat bagaimana sistem bekerja dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna.

1.7 Sistematika Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi mengenai pengertian Sistem Informasi Manajemen, LKS (Lembaga Keuangan Syariah), Pembiayaan Al-Murabahah, Sistem Pembiayaan Al-Al-Murabahah, Modal LKS, pengertian PHP, Appserver, Dreamweaver, Database MySQL, dan Perangkat lunak serta perangkat keras yang digunakan dalam perancangan aplikasi/sistem ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengembangkan sistem dan kerangka berpikir dalam penyusunan penelitian ini.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini merupakan penjelasan dan pembahasan, perancangan, pengembangan dan pengujian sistem yang dibuat oleh peneliti serta kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung pembuatan sistem ini.


(39)

13

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian yang sudah diterangkan pada bab-bab sebelumnya, dan juga berisi saran-saran perbaikan selanjutnya.


(40)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Rancang Bangun 2.1.1 Rancang

Perancangan adalah sebuah proses yang mendefenisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan tehnik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky, 2011).

2.1.2 Bangun

Pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).

2.2 Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem

Keberadaan sistem mutlak diperlukan oleh setiap organisasi, instansi atau perusahaan dalam menunjang proses bisnis yang dijalankan. Sistem merupakan bagian utama dari suatu manajemen yang diterapakan oleh setiap organisasi perusahaan. Dengan adanya sistem yang baik setiap organisasi perusahaan dapat diukur proses kerjanya (input – proses – output) secara tepat, akurat, dan sistematis.


(41)

15

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiarti, 2011).

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dengan mekanisme kontrol dalam memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem itu memenuhi tujuannya. Sebuah sistem terdiri dari kombinasi elemen-elemen yang berbeda, tetapi bekerja secara bersama mengacu pada satu tujuan (Raymond McLeod, Jr. , 1996).

Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu dan berinteraksi dengan lingkungan serta memiliki batas yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Elemen sistem terdiri dari tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian, dan umpan balik (Abdul Kadir, 2002).


(42)

16

2.2.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem yang baik harus memiliki beberapa syarat (Sugiarti, 2011), yaitu :

1) Komponen

Sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2) Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3) Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4) Penghubung Sistem

Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir


(43)

17

dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung (interface).

5) Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

6) Keluaran Sistem

Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7) Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

8) Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. 2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang (Sugiarti, 2011), antara lain:


(44)

18

1) Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikirian-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2) Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem alamiyah (natural system) dan sistem buatan (made system).

a. Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.

b. Sistem buatan adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

3) Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system).

a. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

b. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4) Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).


(45)

19

a. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar.

b. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

2.3 Informasi

2.3.1 Pengertian Informasi

Menurut McFadden, dkk (1999) informasi adalah suatu data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Davis (1999) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Menurut Witarto (2004) informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprize kepada yang menerimanya.


(46)

20

Gambar 2.1 : Siklus Informasi 2.3.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan (Hartono, 2004):

1) Akurat, yaitu suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi yang disampaikan, karena dari sumber informasi hingga ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2) Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan berguna dan tidak mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan Masukan

(Data)

Data (Ditangkap)

Hasil Tindakan

Tindakan Keputusan

Penerima Proses

(Model)

Keluaran (Informasi)

Basis Data


(47)

21

suatu organisasi. Jika pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi tersebut.

3) Relevan, yaitu informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya atau kepada penerima. Sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu masalah. Dan dari setiap relevansi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3.3 Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya (Sugiarti, 2011).

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi pada umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam suatu orgnisasi perusahaan.


(48)

22

2.4 Sistem Informasi

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan (Sugiarti, 2011).

2.4.2 Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di dalam sistem informasi (Ladjamudin, 2005) antara lain:

1) Input, yaitu suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses. 2) Proses, yaitu suatu kegiatan bagaimana suatu data diproses untuk

menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3) Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.

4) Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. Suatu aktiivitas untuk menjamin bahwa informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2.4.3 Komponen Sistem Informasi

Dalam sistem informasi terdapat komponen-komponen (Kadir, 2002) sebagai berikut:

1) Perangkat keras (hardware), yaitu mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.


(49)

23

2) Perangkat lunak (software), yaitu suatu program atau sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3) Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4) Orang (brainware), yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam penembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5) Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6) Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.5 Pengertian Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha dalam kelompok Lembaga Jasa Keuangan – Non Bank yang didirikan untuk melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan (Soemitra, 2009).

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 172/KMK.06/2002 dan PMK No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan dinyatakan bahwa perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan


(50)

24

kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Yang termasuk kegiatan usaha lembaga pembiayaan adalah sebagai berikut: a. Sewa guna usaha (leasing)

b. Anjak piutang (factoring) c. Usaha kartu kredit (credit card)

d. Pembiayaan konsumen (consumer finance)

Pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah adalah pembiayaan berdasarkan persetujuan, atau kesepakatan, antara perusahaan pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Soemitra, 2009).

2.5.1 Pembiayaan Konsumen Syariah

Pembiayaan konsumen (consumer finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Pembiayaan konsumen termasuk ke dalam jasa keuangan dan dapat dilakukan baik oleh bank maupun lembaga keuangan non bank dalam bentuk perusahaan pembiayaan. Menurut Bapepam-LK pembiayaan konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen (Soemito, 2009).

Sedangkan pembiayaan konsumen syariah adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran sesuai dengan


(51)

25

prinsip syariah. Pembiayaan konsumen diperlukan oleh pengguna dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Soemitro, 2009).

2.5.2 Prosedur Pembiayaan Konsumen Syariah

Secara umum prosedur pembiayaan konsumen syariah dilakukan sebagai berikut (Soemitro, 2009):

1) Pihak konsumen menghubungi perusahaan konsumen untuk mengajukan permohonan pembiayaan yang bersifat konsumtif. 2) Perusahaan pembiayaan dan konsumen menyepakati kontrak

sesuai dengan akad yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dalam dokumen tertulis yang secara jelas menerangkan syarat dan ketentuan yang disepakati.

3) Penyerahan barang kepada konsumen sesuai dengan permohonan konsumen.

4) Konsumen membayar kepada perusahaan pembiayaan sesuai dengan kesepakatan kotrak.

2.6 Lembaga Keuangan Syariah

2.6.1 Pengertian Lembaga Keuangan Syari’ah

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan usaha lembaga keuangan dapat berupa menghimpun dana dengan menawarkan berbagai skema, menyalurkan dana dengan berbagai skema atau melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana sekaligus, dimana kegiatan usaha lembaga


(52)

26

keuangan diperuntukan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa (Soemitra, 2009).

Sedangkan lembaga keuangan syariah adalah lembaga keuangan yang semua kegiatannya baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup dan tanggung jawabnya berazaskan prinsip-prinsip syari’ah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan (di Indonesia MUI) dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Prinsip syariah yang dianut oleh lembaga keuangan syariah dilandasi oleh nilai-nilai keadilan, kemanfaatan, keseimbangan, dan keuniversalan (Soemitra, 2009).

2.6.2 Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah

Landasan dan dasar kekuatan hukum Lembaga Keuangan Syariah adalah sebagai berikut:

1) SK Menkeu RI No. 729 Tahun 1990: Lembaga keungan adalah semua badan yanga kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.

2) Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan:

a. Pasal 1 ayat 4 yaitu: Lembaga jasa keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor Perbankan, Pasar


(53)

27

Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

b. Pasal 1 ayat 9 yaitu: Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan.

c. Pasal 1 ayat 10 yaitu: Lembaga Jasa Keuangan Lainnya adalah pegadaian, lembaga penjamin, lembaga pembiayaan ekspor indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, dan lembaga yang menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat yang bersifat wajib, meliputi penyelenggaraan program jaminan sosial, pensiun, dan kesejahteraan.

d. Pasal 1 ayat 15 yaitu: Konsumen adalah pihak-pihak yang menempatkan dananya dan / atau memanfaatkan pelayanan yang tersedia di Lembaga Jasa Keuangan.

3) Menganut prinsip syariah dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sehingga kegiatan LKS akan terbebas dari beberapa unsur, yaitu:

a. Perjudian (Maysir), terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 219 dan surat Al-Maidah ayat 90 – 91.

b. Penipuan (Gharar), terdapat dalam surat Ali Imran ayat 185 dan surat Al-Anfal ayat 49.


(54)

28

Sekuritas Sekunder

Sekuritas Primer

Arus Tabungan Pembiayaan Kredit

c. Keharaman, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 173, surat An-Nahl ayat 115, dan surat Al-Maidah ayat 3.

d. Riba, terdapat dalam surat Ali Imran ayat 130, surat An-Nisa ayat 160 – 161, dan surat Al-Baqarah ayat 270 – 280.

e. Kebatilan, terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 188. 2.6.3 Modal Lembaga Keuangan Syariah

Sumber modal utama lembaga keuangan dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat berupa modal pribadi, pinjaman, dan investasi dari pemegang saham. Kemudian dalam kegiatan usahanya lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus ekonomi, baik sektor usaha, lembaga pemerintah maupun individu (rumah tangga) untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain.

Veitzhal Rivai dkk. mengatakan bahwa intermediasi keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.

Gambar 2.2 : Metode Intermediasi Keuangan UNIT SURPLUS

LEMBAGA KEUANGAN


(55)

29

Pada proses intermediasi keuangan diatas, unit surplus (unit yang memiliki kelebihan dana) akan menyimpan dana (tabungan) berdasarkan kebutuhan likuiditas, keamanan, kenyamanan, kemudahan akses, dan operasional lembaga keuangan. Sedangkan bagi unit defisit (penggguna dana), lembaga keuangan akan menyalurkan dana (pembiayaan) berdasarkan pada kebutuhan jangka waktu, jumlah, dan prinsip operasional yang digunakan. Sekuritas primer bisa berbentuk saham, obligasi dan yang sejenisnya. Sedangkan sekuritas sekunder bisa berbentuk giro, tabungan, deposito, polis asuransi, program pensiun, reksa dana, dan sebagainya (Soemitra, 2009).

2.7 Pembiayaan Al-Murabahah

2.7.1 Pengertian Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah bagian dari jenis ba’i, yaitu jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang yang dijual ditambah dengan sejumlah keuntungan (ribhun) yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan penjual. Pada transaksi murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dapat dilakukan secara tunai, tangguh ataupun dicicil (Wiyono, 2009).

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli (Rizal dkk, 2009).


(56)

30

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102 paragraf 5).

2.7.2 Dasar Hukum Pembiayaan Murabahah

Dalil yang mendasari kegiatan muamalat ini adalah sebagai berikut:

1) Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah(2) ayat 275 :

ﺲَﻤْﻟا َﻦِﻣ ُنﺎَﻄْﻴﺸﻟا ُﻪُﻄﺒَﺨَﺘَـﻳ يِﺬﻟا ُمﻮُﻘَـﻳ ﺎَﻤَﻛ ﻻِإ َنﻮُﻣﻮُﻘَـﻳ َﻻ ﺎَﺑﺮﻟا َنﻮُﻠُﻛْﺄَﻳ َﻦﻳِﺬﻟ

ُﻩءﺎَﺟ ﻦَﻤَﻓ ﺎَﺑﺮﻟا َمﺮَﺣَو َﻊْﻴَـﺒْﻟا ُﻪّﻠﻟا ﻞَﺣَأَو ﺎَﺑﺮﻟا ُﻞْﺜِﻣ ُﻊْﻴَـﺒْﻟا ﺎَﻤﻧِإ ْاﻮُﻟﺎَﻗ ْﻢُﻬـﻧَﺄِﺑ َﻚِﻟَذ

ر ﻦﻣ ٌﺔَﻈِﻋْﻮَﻣ ُبﺎَﺤْﺻَأ َﻚِﺌـَﻟْوُﺄَﻓ َدﺎَﻋ ْﻦَﻣَو ِﻪّﻠﻟا ﻰَﻟِإ ُﻩُﺮْﻣَأَو َﻒَﻠَﺳ ﺎَﻣ ُﻪَﻠَـﻓ َﻰَﻬَـﺘﻧﺎَﻓ ِﻪﺑ

َنوُﺪِﻟﺎَﺧ ﺎَﻬﻴِﻓ ْﻢُﻫ ِرﺎﻨﻟا

Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan


(57)

31

urusannya terserah kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.” 2) Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa (4) ayat 29 :

َنﻮُﻜَﺗ ْنَأ ﻻِإ ِﻞِﻃﺎَﺒْﻟﺎِﺑ ْﻢُﻜَﻨْـﻴَـﺑ ْﻢُﻜَﻟاَﻮْﻣَأ اﻮُﻠُﻛْﺄَﺗ َﻻ اﻮُﻨَﻣَآ َﻦﻳِﺬﻟا ﺎَﻬـﻳَأ ﺎَﻳ

ًةَر َ ِ

ُْ َأ ا ُ ُ ْ َ َ َو ْ ُ ْ ِ ٍضاَ َ ْ َ

ً ِ!َر ْ ُ ِ" َن َ$ َ ﱠﷲ ﱠنِإ ْ ُ َ(

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagan yang didasari suka sama suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu”.

3) Sunnah Rasulullah SAW, diantaranya hadits dari Rifa’ah ibn Rafi’:

Artinya: ”Rasulullah ditanya salah seorang sahabat mengenai pekerjaan (profesi) yang paling baik. Rasulallah saat itu menjawab: usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual beli yang diberkati” (HR. al-Bazar dan al-Hakim). 2.7.3 Mekanisme Pembiayaan Murabahah

Mekanisme dalam pembiayaan konsumen murabahah adalah sebagai berikut (Soemitro, 2009):

1) Murabahah dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. 2) Dalam pelaksanaan murabahah berdasarkan pesanan,


(58)

32

pembelian barang setelah ada pemesanan dari konsumen sebagai pembeli (musytari).

3) Dalam pelaksanaan murabahah berdasarkan pesanan bersifat mengikat, konsumen sebagai pembeli (musytari) tidak dapat membatalkan pesanannya.

4) Hak dan kewajiban perusahaan sebagai penjual (ba’i) antara lain:

Menyediakan objek murabahah sesuai yang disepakati bersama dengan konsumen sebagai pembeli.

Menjamin objek murabahah tidak terdapat cacat atau dapat berfungsi dengan baik.

• Memperoleh pembayaran dari konsumen sebesar harganya secara angsuran sesuai yang diperjanjikan.

Mengambil kembali objek murabahah apabila konsumen sebagai pembeli tidak mampu membayar angsuran sebagaimana diperjanjikan.

Menentukan penyedia barang (supplier) dalam pembelian objek murabahah.

5) Hak dan kewajiban konsumen (musytari) antara lain:

Menerima objek murabahah dalam keadaan baik dan siap dioperasikan.

• Membayar angsuran dan biaya-biaya lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan.


(59)

33

6) Objek murabahah harus memenuhi ketentuan paling kurang:

• Dapat dinilai dengan uang

• Dapat diterima oleh konsumen

• Tidak dilarang oleh syariat Islam

• Spesifikasinya harus dinyatakan dengan jelas 7) Objek murabahah diantaranya meliputi:

• Kendaraan bermotor

• Rumah

• Barang-barang elektronik

• Alat-alat rumah tangga bukan elektronik

• Barang konsumsi lainnya.

8) Dalam kontrak murabahah memuat hal-hal sebagai berikut:

• Identitas perusahaan dan konsumen

Spesifikasi objek murabahah

• Harga jual, harga beli, dan cara pembayaran angsuran

• Jangka waktu

• Ketentuan jaminan dan asuransi

• Ketentuan mengenai uang muka

• Hak dan tanggung jawab masing-masing pihak.

2.8 Sistem Informasi Pembiayaan

Sistem Informasi Pembiayaan merupakan suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mengatur masukan pembiayaan atau pinjaman


(60)

34

angsuran sehingga menertibkan pengelohaan data yang terkait dengan pembiayaan (Kuspriati, 2011).

Dalam sistem informasi pembiayaan murabahah semua pengelolaan data difokuskan pada pembiayaan dengan akad murabahah. Sistem informasi ini berfungsi untuk menyampaikan informasi-informasi terkait aspek-aspek yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah. Dan untuk lebih mengarah pada tujuannya biasanya sistem informasi ini diklasifikasikan kedalam sistem informasi yang lebih spesifik (Kuspriati, 20011).

Sistem Informasi Pembiayaan yaitu suatu sistem informasi yang berhubungan dengan pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun oleh lembaga. Dengan kata lain, sistem informasi pembiayaan adalah sistem yang mengatur pengelolaan pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan (Muhammad, 2005).

Sistem informasi pembiayaan syariah adalah sistem informasi yang berkaitan dengan bentuk penyaluran dana yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan (baik bank atau selain bank) kepada nasabah atau anggota dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam (Purnamasari, 2011).

Sistem informasi pembiayaan dapat memberikan beberapa kemuadahan dalam proses pengajuan, pemilihan produk, perhitungan


(61)

35

margin (bagi hasil), jumlah angsuran, persetujuan dan laporan-laporan penting lainnya terkait pembiayaan (Purnamasari, 2011).

Sistem informasi pembiayaan adalah sistem informasi yang menyediakan layanan informasi tentang penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, bedasarkan kesepakatan penyedia dana dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Sofianti, 2012).

Dalam sistem informasi ini disajikan beberapa mekanisme bagaimana melakukan proses pembiayaan dari mulai pengajuan sampai pada pencairan dana yang diajukan. Proses pencatatan transaksi seperti pembayaran angsuran juga disediakan karena akan membantu nasabah mengetahui angsuran dan sisa angsuran yang masih ada. Proses cetak laporan transaksi disediakan guna mempermudah dalam pelaporan transaksi kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi (Sofianti, 2012).

Sistem informasi pembiayaan murabahah adalah sistem informasi yang mengelola transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli, dalam sistem ini disediakan cara menjadi nasabah, cara pengajuan, cara perolehan barang dengan pesanan atau tanpa pesanan, proses verifikasi dan persetujuan, dan cara pembayaran yang bisa dilakukan oleh nasabah (Rahman, 2012).


(62)

36

Sistem informasi pembiayaan adalah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mengelola data pembiayaan menjadi informasi. Adapun istilah sistem informasi pembiayaan secara luas mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi (Jusuf et al. 2000).

Sistem informasi pembiayaan adalah sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi transaksi yang berguna bagi pemakainya (Kusrini et al. 2007).

Sistem informasi pembiayaan murabahah adalah rangkaian prosedur (mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan) dalam pemberian pembiayaan murabahah yang diatur oleh pihak lembaga kepada calon nasabah atau nasabah yang meliputi permohonan pembiayaan sampai dengan pencairan pembiayaan (Kusnaindar, 2005).

2.9 Rapid Application Development (RAD) 2.9.1 Konsep Dasar RAD

Menurut (Kendal, 2008) RAD atau pengembangan aplikasi cepat adalah pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan sistem perangkat lunak. Sedangkan menurut (Whiten et. al, 2004), Rapid Application Development adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif, dalam konstruksi cepat, berulang, dan


(63)

37

bertambah serangkaian prototype bekerja pada sebuah sistem yang akhirnya berkembang menjadi sistem final.

Gambar 2.3 : Metodologi Rapid Application Development (RAD) Gagasan dasar dari RAD (Whitten et al, 2004) adalah sebagai berikut:

a. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, dan konstruksi.

b. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang esensif dan terfokus bersama dengan pemilik, pengguna, ananlis, desainer, dan pengembang sistem.

c. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.

d. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.

2.9.2 Tahapan Dalam RAD

Model RAD digunakan pada konstruksi sistem. Terdapat tiga tahapan dalam RAD (Kendal, 2008) yaitu:


(64)

38

1) Requirement Planning, dalam tahap ini diketahui apa yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasikan kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala, dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis diperlukan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut.

2) Workshop Design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. 3) Implementation, setelah Workshop Design dilakukan,

selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Setelah berbentuk program, tahapan selanjutnya adalah pengujian perangkat lunak. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan.

2.9.3 Keunggulan RAD

Menurut Whitten (2004), keunggulan pendekatan pengembang RAD adalah sebagai berikut:

1) Hasil pengembangan bisa lebih cepat dibandingkan SDLC lainnya


(65)

39

3) Mementingkan dari segi bisnis dan teknik 4) Berkonsentrasi pada sudut pandang user

5) Menyediakan kemungkinan perubahan secara cepat sesuai permintaan user

6) Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan spesifikasi sistem

7) Waktu, biaya, dan effort menjadi lebih minimal.

2.10 Object Oriented Analysis Design (OOAD)

2.10.1 Konsep Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Objek (object) disebut juga diagram objek (object diagram) adalah contoh atau instance dari sebuah class. Diagram instan (instance diagram) berguna untuk dokumentasi scenario serta kasus pengujian (test case) dan mendiskusikan contoh-contoh instanisasi diagram kelas. Objek baik yang konkrit maupun yang konseptual selalu ada di sekeliling kita. Objek-objek inilah yang membentuk dunia kita sehari-hari. Kegunaan diagram objek adalah mendeskripsikan bagaiamana kumpulan objek tertentu yang saling berhubungan (Suhendar, 2002).

Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam atribut/properties. Sedangkan perilaku dalam sebuah objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/beraksi dalam memberikan reaksi. Perilaku sebuah objek


(66)

40

dinyatakan dalam operasi. Dan apabila atribut dan operasi disatukan akan memberikan sebuah fitur/model.

Berorientasi objek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang saling berinteraksi. Dengan kata lain yang dimaksud dengan berorientasi objek adalah mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku (behavior) yang mengaturnya (Sholiq, 2006).

Object Oriented Analysis adalah metode analisis yang memeriksa requirement (syarat/ketentuan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan Object Oriented Design adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem (Suhendar, 2002).

Analysis dan design objects mendeskripsikan dengan jelas dua hal yang berbeda. Analysis object mendeskripsikan gejala di luar sistem, seperti orang-orang dan hal-hal lain yang berdiri sendiri. Design objects mendeskripsikan gejala sistem yang dapat kita kontrol, dan kita mendeskripsikan perilaku mereka seperti pengoperasian komputer (Mathiassen, 2000).


(67)

41

2.10.2 Keuntungan/Manfaat Object Oriented Analysis Design

Kelebihan utama Object Oriented adalah jelasnya informasi dalam konteks sistem. Metode tradisional sangat efektif pada sistem modeling di tahap awal yang bertujuan untuk otomatisasi pemrosesan pekerjaan yang tenaga manusia. Sedangkan kebanyakan sistem sekarang ini dikembangkan untuk menyelesaikan masalah, berkomunikasi dan berkoordinasi. Fungsi sistem baru ini tidak hanya menangani sejumlah besar data yang sejenis tetapi juga mendistribusikan data khusus ke seluruh organisasi.

Kelebihan lain dari metode Object Oriented adalah sangat dekatnya hubungan antara Object Oriented Analysis, Object Oriented Design, Object Oriented User Interface, dan Object Oriented Programming. Objek bisa berupa model sosial, ekonomi dan bisa juga berupa kondisi sosial. Sama halnya untuk interface, fungsi , proses, dan komponen. Saat analisis, pengembangan menggunakan objek untuk menentukan kebutuhan sistem. Saat perancangan, objek-objek ini digunakan untuk mendeskripsikan sistem tersebut. Pengembangan juga menggunakan objek-objek tersebut sebagai konsep sentral saat pemograman (Munawar, 2005). 2.10.3 Aktivitas Utama dalam Object Oriented Analysiss Design

(OOAD)

Aktivitas utama yang terdapat pada OOAD ada empat aktivitas ditambah dua aktivitas implementasi berdasarkan


(68)

42

pendekatan A Traditional Top-Down Approach on OOAD (Mathiassen et. al, 2000) antara lain:

Problem Domain Analysis

Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari pengguna, tahapan ini menenetukan hasil keseluruhan aktitivitas analisa dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan. b. Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari

class-class yang ada.

c. Menganalisa behavior dari class-class tersebut untuk menentukan state dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini.

Hasil laporan perancangan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah:

a. System Definition, yaitu mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi.

b. Class Diagram, yaitu menggambarkan hubungan antara class-class dalam sebuah sistem.

c. State Diagram, yaitu menggambarkan bagaimana state dari daur hidup kelas yang ada di dalam sistem ini.

Dari tahap ini telah dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk.


(69)

43

Application Domain Analysis

Tahapan ini terfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna. Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian, tergantung pada kondisi pengguna. Terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis (Mathiassen, 2000) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan usage, yaitu menentukan actor dan usecase yang terlibat dan interaksinya.

b. Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi.

c. Menentukan interface pengguna dan sistem, untuk interaksi sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang.

Laporan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah:

a. Use Case Diagram, yaitu menggambarkan interaksi pengguna sebagai aktor dengan sistem informasi.

b. Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai kebutuhan dasar dari user.

c. User Interface Navigartion Diagram, yaitu diagram untuk menggambarkan tampilan layar yang akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan user.

Architectured Design

Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara client dan server yang memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik.


(70)

44

Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan fisik tersebut. Laporan yang dihasilkan adalah Deployment Diagram.

Diagram deployment digunakan untuk memodelkan aspek fisik dari sistem berorientasi objek, yaitu memodelkan konfigurasi node-node pengolahan waktu jalan dan komponen-komponen yang tinggal di node-node itu. Elemen-elemen utama diagram deployment adalah sebagai berikut:

1) Node

2) Hubungan dependency dan asosiasi.

Component Design

Tahap terakhir dalam Unified Software Deployment sebelum melakukan programming, sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebgai Component Diagram. Di tahap ini terlihat bagaimana sistem bekerja dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna.

Programming

Pada tahap ini akatifitas yang dilakukan sudah memasuki tahapan desain program dengan pengkodean (coding) untuk sistem yang telah didesain perancangannya.

Testing

Testing adalah proses mengeksekusi program secara intensif untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Definisi ini sangat penting


(1)

</select> </div>

</div>

<div class="form-group">

<label class="col-sm-4 control-label"> Pekerjaan:</label>

<div class="col-sm-5">

<input type="text" class="form-control" name="pekerjaan" id="pekerjaan" value="Nongkrong" required>

</div> </div>

<div class="form-group">

<label class="col-sm-4 control-label"> Agama:</label> <div class="col-sm-5"> <select class="form-control" id="agama" name="agama"> <option>Islam</option> <option>Kristen</option> <option>Hindu</option> <option>Budha</option> <option>Yahudi</option> <option>Tidak Beragama</option> </select> </div> </div> <div class="form-group"> <div class="col-sm-9">

<button class="btn btn-primary" type="submit">Simpan</button> </div> </div> </form> <hr> <form method="post" action="http://localhost/ta-angga/data/save/member.html" class="form-horizontal" role="form"> <div class="form-group"> <div class="col-sm-5"> <input class="form-control" type="hidden" id="backpage" name="backpage" value="my_cs" /> </div>

</div>

<div class="form-group"> <div class="col-sm-5">

<input class="form-control" type="hidden" id="record" name="record" value="7" />

</div> </div>

<div class="form-group"> <div class="col-sm-5">

<input class="form-control" type="hidden" id="profile" name="profile" value="7" /> </div>

</div>

<h3>Hak Akses Anda</h3> <div class="form-group">


(2)

<label class="col-sm-4 control-label"> Username: </label>

<div class="col-sm-5">

<input class="form-control" type="hidden" id="username" name="username" value="cscs" /> cscs </div>

</div>

<div class="form-group">

<label class="col-sm-4 control-label"> Password:</label>

<div class="col-sm-5">

<input class="form-control" type="password" id="password" name="password" value="cscs" required /><br>

</div> </div>

<div class="form-group">

<label class="col-sm-4 control-label"> Otoritas: </label>

<div class="col-sm-5">

<input class="form-control" type="hidden" id="auth" name="auth" value="cs" />

CS </div>

</div>

<div class="form-group"> <div class="col-sm-9">

<button class="btn btn-primary" type="submit">Simpan</button> </div> </div> </form> </div> </div> </div> <!-- =====================END CONTENT============================================== --> <!-- =====================FOOTER======================================= ============ --> <div id="footer"> <div class="container">

<p class="text-muted credit">&copy; 2013 Tim KAWAN </p>

</div> </div>

<!-- =====================END

FOOTER=============================================== --> <!-- Bootstrap core JavaScript

================================================== --> <!-- Placed at the end of the document so the pages load faster -->

<script src="http://localhost/ta-angga/assets/js/jquery-1.10.2.min.js"></script>


(3)

<script src="http://localhost/ta-angga/assets/js/bootstrap.min.js"></script>

<script src="http://localhost/ta-angga/assets/js/jquery-ui-1.10.3.custom.min.js"></script>

<script>

$(document).ready(function() { $("#ttl").datepicker({ dateFormat: 'dd/mm/yy', changeMonth: true, changeYear: true });

$("#identitas").val('ID'); $("#kelamin").val('m'); $("#nikah").val('n');

$("#pendidikan").val('SD'); $("#agama").val('Islam'); });

</script> </body>


(4)

(5)

(6)