Saran KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

tahun tersebut jauh lebih kecil di banding tahun sebelummnya. Namun apabila dilihat hubungan secara keseluruhan selama tiga tahun, hubungan yang terjadi antara Pendapatan Asli Daerah dengan Infrastruktur Pembangunan daerah masihlah sangat rendah yaitu sebesar 0.048.

B. Implikasi

Kedua variabel yang saling berhubungan yaitu: Pendapatan Asli Daerah dan Infrastruktur Pembangunan Daerah, baik secara masing-masing ataupun bersama-sama kedua variabel memiliki keterkaitan hubungan yang kuat. Dengan adanya Pendapatan Asli Daerah maka Kabupaten Pemalang dapat membiayai pembangunan daerahnya, dan dengan diadakannya Infrastruktur Pembangunan Daerah maka mendorong Pemerintah daerah untuk lebih memaksimalkan pendapatan daerahnya, sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dapat semakin memajukan dan mengembangkan daerahnya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka penulis mengajukan saran-saran dengan harapan dapat memberikan manfaat serta alternatif pemecahan atau mengatasi masalah yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang hendaknya mengoptimalkan upayanya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, dengan jalan dapat meningkatkan SDM yang berhubungan dengan Pendapatan Asli Daerah. Selain itu peningkatan dalam pajak daerahnya karena pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi suatu daerah. 2. Bagi Peneliti 73 74 Para peneliti diharapkan dapat mengembangkan dan meneliti lebih lanjut tentang hubungan antara Pendapatan Asli Daerah dengan Infrastruktur Pembangunan Daerah. 3. Bagi Masyarakat Dengan adanya penelitian ini masyarakat mengetahui hal-hal yang menjadi sumber-sumber pendapatan daearah dimana salah satunya adalah Pendapatan Asli Daerah yang digunakan untuk membiayai Infrastruktur Pembangunan Daerah Kabupaten Pemalang. DAFTAR PUSTAKA Adi Priyo Hari, “Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Pembangunan dan PAD” studi kasus kotakabupaten se Jawa-Bali, 2004. Bachrul Elmi, “Keuangan Pemerintah Daerah Otonomi di Indonesia”, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2002. BAPPENAS, “Percepatan Pembangunan Infrastruktur”, Bagian IV, 2008. B. Ricson Simarmata, “Strategi Pembangunan Daerah: Bagaimana Pemerintah Daerah Seharusnya?”, 2008. Dewi Elita, “Identifikasi Sumber-sumber PAD dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah”, Digilib USU, 2002. Ermaya Suradinata, “Manajeman Pemerintah dan Otonomi Daerah”, Bandung: Ramadhan, 1998. Josef Riwu Kaho, “Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia: Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyelenggaraan Otonomi Daerah”, Jakarta: PT Raja Grasindo Persada, 1991. Lutfi Achmad, “Evolusi Penarikan Pajak Daerah di Indonesia: Suatu Tinjauan Peraturan Perundang-Undangan Mengenai Pajak Daerah Di Indonesia”, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Universitas Indonesia, 2006. Mardiasmo, Perpajakan, Yogyakarta: Andi Ofset, 2009. Mitra Pustaka UNTIRTA: “Strategi Meningkatkan PAD”, 2010. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 9 tahun 2009, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kabupaten Pemalang tahun 2006-2011. Peraturan Pemerintah No 45 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Otonomi pada KabupatenKota. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peratutan Pemerintah No 66 Tahun 2001 Tentang Jenis-jenis Retribusi Daerah. 75 76 Priyatno Duwi, 2008, “Mandiri Belajar SPSS statistical Product and Service Solution untuk Analisis Data Uji Statistik”, cetakan ke 2, Yogyakarta: Media Kom, 2008. Profil Kelembagaan perangkat daerah Kabupaten Pemalang . SETDA Kabupaten Pemalang 2009 R Sitompul, “Keuangan Negara”, Jakarta: Erlangga, 1996. Saiful Rahman Yuniarto, “Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah”, Jakarta, 2009. Sofwani Ahmad, “Mobilisasi sumber-sumber PAD dalam rangka pembangunan daerah” studi kasus kabupaten Muara Enim, 2002. Solihin Dadang, “Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses”, Jakarta, 2005. Suandy Erly, “Perpajakan”, Jakarta: Salemba Empat, 2006. Susanto, “Kontribusi PAD Terhadap Besarnya Belanja Pembangunan Daerah” studi kasus Kota Pemalang, 2005. Umar Husein, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, PT Raja Grasindo Persada, Jakarta, 2008. Undang-Undang No 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang No 25 Tahun 1999 Tentang Lain-lain PAD yang Sah. Undang-Undang No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Daerah Otonom. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah. Undang-Undang No 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupatenkota. Wikipedia, “Otonomi Daerah di Indonesia”, 2010. www.bataviase.co.id, “Benahi Infrastruktur Daerah Tertingga”, Business News, 2009. Tabel 4.2 Infrastruktur Pembangunan Daerah Uraian 2007 Rp

A. Dinas Pendidikan

1. Pembangunan sekolah untuk usia dini 2. Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum SMP 3. Pembangunan perpustakaan sekolah dasar 4. Penambahan ruang kelas baru SMPMTs 5. Pembangunan gedung sekolah menengah 6. Penambahan ruang kelas menengah 7. Pembangunan labroratorium dan ruang pratikum untuk sekolah menengah 8. Pembangunan perpustakaan sekolah menengah

B. Dinas Kesehatan

1. Pembangunan puskesmas 2. Pengadaan sarana dan prasarana posyandu 3. Program untuk peningkatan sarana dan prasarana RSUD

C. Dinas Pekerjaan Umum

1. Pembangunan jalan dan jembatan 2. Pembangunan saluran drainase 3. Pembangunanpeningkatan infrastruktur 4. Pembangunan infrastruktur desa 5. Pembangunan jaringan air bersihair minum 6. Pembangunan sumur-sumur air tanah 7. Perbaikan perumahan karena bencana alam 8. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat 9. Pembangunan embung dan penampungan air lainnya

D. Dinas Perhubungan

1. Pembangunan gedung terminal 2. Pengembangan jaringan komunikasi dan informasi 3. Pembangunan parkir dan rest area 4. Pembangunan tempat pembuangan benda padatcair yang menimbulkan polusi TOTAL 530.147.000 604.423.200 427.800.000 5.136.000.000 794.500.000 633.848.400 604.500.000 465.000.000 2.076.102.000 48.000.000 16.567.411.000 23.543.961.800 484.400.000 8.019.528.000 825.000.000 750.000.000 275.000.000 90.000.000 - - - - 33.000.000 99.900.000 62.008.521.400 Sumber: BAPPEDA Pemalang Tabel 4.5 Infrastruktur Pembangunan Daerah Uraian 2008 Rp

A. Dinas Pendidikan