Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Kondisi Geografis Kabupaten Pemalang Kabupaten Pemalang merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di utara Jawa Tengah bagian barat sekitar 140 Km dari Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Pemalang terletak diantara 109º 17´ 30 Bujur Timur dan 8º 52´ 30 – 7º 20´ 11´ Lintang Selatan dengan batas-batas administrasi Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Kabupaten Pekalongan Sebelah Selatan : Kabupaten Purbalingga Sebelah Barat : Kabupaten Tegal Luas wilayah Kabupaten Pemalang 111.530,570 Ha atau 1.115,31 Km², Kabupaten Pemalang terdiri dari 14 Kecamatan dan 11 Kelurahan serta 211 Desa dengan perincian sebagai berikut: Kecamatan Pemalang, 13 desa dan 7 kelurahan; Kecamatan Taman, 19 Desa dan 2 Kelurahan; Kecamatan Petraukan, 19 Desa dan 1 Kelurahan; Kecamatan Comal, 17 Desa dan 1 Kelurahan; Kecamatan Ampelgading, 16 Desa; Kecamatan Bodeh, 19 Desa; Kecamatan Randudongkal, 18 Desa; Kecamatan 51 Bantarbolang, 17 Desa; Kecamatan Moga, 10 Desa; Kecamatan Belik, 12 Desa; Kecamatan Watukumpul, 15 Desa; Kecamatan Pulosari, 12 Desa; Kecamatan Warungpring, 6 Desa. Wilayah Kabupaten Pemalang yang seluas 111.530,570 Ha. Seluas 38.694,216 Ha dari seluruh luas daerah merupakan tanah Sawah; Bangunan dan sekitarnya 14.875,200 Ha; Tegalankebun 17.951,975 Ha; Ladanghuma 233,091 Ha; Tambakkolam 1.451,54 Ha; Hutan 29.972,88 Ha; Perkebunan 774,21 Ha; Lain-lain 10.006,54 Ha. Secara umum wilayah Kabupaten Pemalang beriklim tropis suhu rata-rata dengan suhu minimum 26,05º C dan maksimum 27,53º C. Penyebaran curah hujan di Kabupaten pemalang adalah sebagai berikut: a. 2000 – 3000 mmtahun, meliputi wilayah pantai, Kecamatan Pemalang, Taman, Ampelgading, Petarukan, Comal dan Ulujami b. 3000 – 4000 mmtahun, meliputi wilayah: Kecamatan Randudongkal, Bantarbolang, Bodeh, Watukumpul. c. 4000 – 5000 mmtahun meliputi wilayah: Kecamatan Pulosari dan Watukumpul d. Lebih dari 6000 mmtahun, meliputi wilayah: Kecamatan Moga dan Watukumpul 52 2. Perekonomian Daerah Struktur perekonomian Kabupaten Pemalang masih didominasi oleh sektor pertanian dalam arti luas, yang meliputi sektor pertanian tanaman panganperkebunan, peternakan dan perikanan. Sektor yang memberikan kontribusi terbesar kedua setelah pertanian adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Selanjutnya kontribusi terbesar ketiga adalah sektor industri pengolahan. Struktur perekonomian Kabupaten Pemalang terus mengalami pergeseran meskipun tingkat perubahannya relatif kecil dan lambat. Dominasi sektor primer pertanian dalam perekonomian akibat kurang berkembangnya sektor industri, perdagangan dan jasa pada pasca krisis. Pergeseran struktur ekonomi dapat teridentifikasi dari perubahan peranan dan kontribusi antara primer, sekunder dan tersier. Kedepan Kabupaten Pemalang mengharapkan pendapatan perkapita terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perkapita Jawa Tengah yang diikuti dengan pemerataan pendapatan yang makin baik, dengan meniadakan ketimpangan baik antar wilayah, antar kecamatan maupun antar desa-kota. 3. Prasarana dan Sarana Daerah Sampai dengan saat ini, Kabupaten Pemalang telah berhasil membangun infrastruktur yang sangat memadai untuk mendukung berbagai kegiatan pembangunan dan investasi. Sarana dan prasarana infrastruktur tersebut antara lain berupa jalan beraspal sampai pelosok 53 daerah, terminal bus, sejumlah pasar, maupun pasar agropolitan di desa Gombong Kecamatan Belik. Sesuai dengan posisi wilayah, Kabupaten Pemalang dilalui oleh jalan arteri primer jalan Negara yang menghubungkan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur, jalan ini sangat penting karena orientasi perhubungan dan perkembangan wilayah mengarah kejalan arteri ini. Jalur jalan arteri primer juga dihubungkan dengan jalan kearah selatan Jalan Provinsi yang menuju kewilayah Jawa Tengah bagian selatan, juga adanya jalan-jalan sekunder Kabupaten maupun jalan lain yang menghubungkan pusat-pusat kecamatan dengan wilayah disekitarnya. Perbaikan dalam infrastruktur pembangunan pada Kabupaten Pemalang juga dapat dilihat pada dinas pekerjaan umum yang sesuai laporannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM 2006-2011 menyatakan pencapaian yang telah dilakukan sampai tahun 2010 adalah sebagai berikut: a. Program pembangunan jalan dan jembatan, dengan indikator pertumbuhan jalan-jalan baru baik jalan kabupaten maupun jalan desa sebesar 1,5 pertahun. b. Program rehabilitasi jalan atau jembatan, dengan indikator tes dan pemeliharaan jalan kabupatendesa mengalami pengurangan persentase kerusakan jalan-jalan kondisi rusak berat berkurang dari 40 menjadi 20. 54 c. Program pembangunan saluran drainase, dengan indikator pertumbuhan saluran drainase dan gorong-gorong sebesar 5 pertahun. d. Program pengembangan dan pengolahan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, dengan indikator pengembangan dan pengolahannya meningkat 5 pertahun. e. Program penyediaan dan pengelolaan air baku, dengan indikator meningkatnya kualitas aliran dan pusaran air baku 10 pertahun, meningkatnya volume dan distribusi air baku 10 pertahun. f. Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya lainnya, dengan indikator berkurangnya kawasan kritis di daerah tangkapan sungai 5 pertahun, meningkatnya konservasi air tanah dan sumber air 5 pertahun, dan 60 sungai dan waduk berfungsi dengan baik. g. Program pengembangan kinerja, pengelolaan air minum dan air limbah, dengan indikator 20 prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah meningkat, dan sarana serta prasarana pengelolaan limbah meningkat 10. h. Program pengendalian banjir, dengan indikator resiko terjadinya banjir berkurang 30. i. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh, dengan indikator 30 wilayah strategis dan cepat tumbuh berkembang. 55 56 j. Program pembangunan infrastruktur pedesaan, dengan indikator pertumbuhan infrastruktur pedesaan dalam mendukung produktifitas masyarakat desa meningkat sebesar 20. 4. Pemerintahan Daerah Kabupaten Pemalang Penyelenggaran pemerintahan daerah Kabupaten Pemalang adalah Pemerintah Kabupaten Pemalang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Pemalang. Pemerintah Kabupaten Pemalang terdiri atas bupati dan Perangkat Daerah yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan Kelurahan sebagai penyelenggaran pemerintahan. Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara bermakna bahwa diantara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, keduanya tidak saling membawahi. Hal ini tercermin dalam pembuatan kebijakan daerah berupa peraturan daerah. Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama-sama mitra kerja dalam membuat kebijakan daerah untuk pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang bersifat saling mendukung bukan merupakan lawan atau pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-masing. Gambar 4.1 Pola Organisasi Pemerintah Kabupaten Pemalang Garis Komando Garis pertanggungjawaban Garis koordinasi BUPATI WAKIL SEKRETARIAT DAERAH unsur staf STAF AHLI LEMBAGA LAIN pelaksanaan per UU LEMTEKDA DINAS DAERAH KECAMATAN SEKRETARIAT DPRD DPRD KELURAHAN 57 Dari tabel diatas pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Pemalang sesuai dengan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah menggambarkan hubungan yang bersifat hirarkis maupun koordinasi penyelenggaraan pemerintah daerah. 5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pemalang mempunyai kedudukan yaitu merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang dipimpin oleh seorang kepala Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pemalang. Tugas pokok dari DPPKAD yaitu melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Adapun fungsi DPPKAD, yaitu: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah b. Pelaksanaan pelayanan penunjang penyelenggaran Pemerintah Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah c. Pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring dan evakuasi di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah d. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah. 58 6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Badan perencanaan pembangunan daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pemalang. Badan perencanaan pemabngunan memiliki fungsi yaitu untuk membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Sedangkan fungsi dari lembaga BAPPEDA yaitu: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah, statistik dan penanaman modal b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah, statistik dan penanaman modal c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah, statistik dan penanaman modal d. Pelaksanaan penyusunan perencanaan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan daerah, statistik, dan penanaman modal e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 59

B. Hasil dan Pembahasan