Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

atau qurratu a’yun tidak dilahirkan tapi dibentuk dan dibina lewat pendidikan dan tidak kalah pentingnya lewat pengasuhan yang diterapkan. Yunahar Ilyas menyatakan bahwa setiap orang tua mempunyai kewajiban memelihara dan mengembangkan fitrah atau potensi dasar keislaman anak tersebut sehingga tumbuh dan berkembang menjadi Muslim yang benar-benar menyerahkan diri secara total kepada Allah SWT. Kalau dibiarkan tidak terbina, potensi dasar tersebut akan berkembang kearah yang bertentangan dengan maksud Allah yang menciptakannya. 2 Peran orang tua sangat penting dalam menjaga dan merawat fitrah ini. Mereka ibarat para perawat kebun yang harus senantiasa menjaga tanamannya dari gulma tumbuhan pengganggu. Diharapkan, mereka juga memberi pupuk dan menyiramnya agar dapat membantu pohon-pohon untuk tumbuh kokoh dan dapat memberikan banyak manfaat seperti pohon yang menjuang tinggi dan rindang; ia memberikan keteduhan dan kesegaran kepada siapapun yang datang kepadanya. Terlebih lagi, pohon itu dapat menghasilkan buah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. 3 Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujut berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh dan mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. 4 Mendidik anak hendaknya tidak didasarkan atas tekanan atau sejumlah bentuk kekerasan dan paksaan, karena pola didik seperti itu hanya akan membawa pertentangan antara orang tua dan anaknya. Jika anak merasa disayangi dan diterima sebagai teman dalam proses pendidikan dan pengembangan mereka, maka anak akan merasa bahwa mereka adalah bagian dari keluarga. Perihal memilihkan lembaga pendidikan yang paling tepat bagi anak, merupakan agenda penting bagi para orang tua. Lembaga pendidikan tidak hanya 2 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1999, Cet. I, h. 177 3 Ratna Megawangi, Yang Terbaik untuk Buah Hatiku, Bandung: Khansa, 2006, Cet. III, h. 4 4 Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. III, h. 36 berpengaruh pada perkembangan kongnitif atau intelektual semata, melainkan berpengaruh pula pada prkembangan kepribadian anak, di mana ia akan bersosialisasi dengan sesama teman, guru, dan lingkungan di dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan. Sehubung dengan itu, maka orang tua hendaklah pandai-pandai dalam mengarahkan anaknya tatkala hendak memasuki sebuah lembaga pendidikan. 5 Tapi sayangnya terkadang antara anak dan orang tua acap kali berbeda pendapat dan selera dalam pemilihan lembaga pendidikan sehingga menimbulkan perselisihan dan terkadang terkesan memaksakan kehendak baik kehendak dari orang tua terhadap anak maupun sebaliknya. Pada hakikatnya tentu kita ketahui bahwa setiap orang tua ingin selalu yang terbaik untuk anak-anaknya, akan tetapi terkadang mereka tidak memahami apakah yang terbaik menurutnya terbaik pula bagi anak-anaknya. Yang akhirnya sikap otoriter dijadikan senjata oleh orang tua dengan dalih untuk menanamkan disiplin kepada anak. Padahal terkadang sikap otoriter ini mengajarkan sikap pasif terhadap anak, dan menyerahkan segalanya kepada orang tua. Disamping itu, menurut Watson, akibat sikap otoriter, sering menimbulkan pula gejala-gejala kecemasan, mudah putus asa, tidak dapat merencanakan sesuatu, juga penolakan terhadap orang-orang lain, lemah hati atau mudah berprasangka. 6 Setiap anak memang perlu disiplin, karena ia belum cukup matang dan berpengalaman untuk menghadapi segala persoalan tanpa bimbingan dan pengawasan orang dewasa. Tetapi disiplin yang dinilai efektif oleh orang tua sepihak, belum tentu serasi dengan perkembangan anak yang semakin tumbuh dewasa Dari peryataan di atas, terdapat pokok masalah yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Anak adalah tunas bangsa yang akan menerima tongkat estafet perjuangan dan cita-cita bangsa, untuk itu anak memerlukan 5 M. Nipan Abdul Halim, Anak Soleh Dambaan Keluarga, Yogyakarta : Mira Pusaka, 2000, h. 32-34 6 Kartini Kartono, Peranan Keluarga Memandu Anak, Jakarta: Rajawali Press, 1992, Cet. II, h. 23 bimbingan, arahan, dukungan dan didikan dari orang tua sejak dini, sebagai persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang. 2. Keluarga adalah masyarakat terkecil yang paling inti, dari keluargalah anak mulai memperoleh pendidikan sebelum memasuki pendidikan secara formal di sekolah, oleh karena itu sikap orang tua terhadap anak sangatlah menentukan tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki anak begitupun dalam memilihkan lembaga pendidikan kejenjang selanjutnya. Atas dasar pemikiran dan berangkat dari beberapa referensi di atas penulis terdorong untuk mengangkat tema mengenai “SIKAP OTORITER ORANG TUA DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA ”.

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah, diantaranya sebagai berikut: a. Ada kecendrungan orang tua menganggap bahwa sikap otoriter terhadap pemilihan lembaga pendidikan yang mereka berikan adalah yang terbaik untuk anaknya b. Kurangnya pemahaman orang tua tentang sikap otoriter yang mereka berikan c. Ada kecendrungan orang tua menganggap bahwa pilihan anak bukanlah yang terbaik untuk diri si anak d. Kurangnya pemahaman orang tua terhadap minat dan kemampuan yang dimiliki anak

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan mencapai sasaran yang hendak dibahas sebagai mana pada judul di atas maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: Sikap otoriter orang tua dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. a. Sikap otoriter orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap yang diterapkan oleh orang tua dalam masalah pendidikan anak. b. Motivasi dalam hal ini adalah motivasi yang timbul pada anak ketika menjalani proses pendidikan yang ditetapkan oleh orang tua.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut: a. Bagaimana sikap otoriter orang tua dan dampaknya terhadap motvasi belajar anak? b. Bagaimana motivasi belajar anak dan akibatnya terhadap sikap otoriter yang diterapkan oleh orang tua? c. Adakah pengaruh yang signifikan antara sikap otoriter orang tua terhadap motivasi belajar siswa?

C. Metode Penelitian

Skripsi ini merupakan upaya yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi, yaitu suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru replicable dan shahih data dengan memperhatikan konteksnya. 7 Ada dua sumber bacaan yang menjadi referensi penulisan dalam skripsi ini. Pertama, sumber primer, yaitu buku-buku mengenai Islam, Al-Quran, dan Hadis. Kedua, sumber sekunder, yaitu buku-buku atau karya ilmiyah yang membahas tentang sikap otoriter orang tua terhadap anak. Sedangkan dalam teknis penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku „Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta, tim penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2007. 7 Klaus Krippendorff, Analisis Isi: pengantar Teori dan Mtodologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993, ed. I, Cet. II, h. 15

Dokumen yang terkait

Pengaruh self-efficacy, konformitas dan goal orientation terhadap perilaku menyontek (cheating) siswa MTs al-hidayah Bekasi

9 65 146

Hubungan kecerdasan emosional dengan akhlakul karimah siswa di MTS. Al-Hidayah Bekasi

0 10 98

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII Kontribusi Motivasi Belajar Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Semester Genap Di Mts N Gondangrejo Filial

0 2 14

PENGARUH LAMA BELAJAR DI RUMAH DAN SIKAP OTORITER ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V Pengaruh Lama Belajar Di Rumah Dan Sikap Otoriter Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sd Muhammadiyah Baturan Colomadu Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Lama Belajar Di Rumah Dan Sikap Otoriter Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sd Muhammadiyah Baturan Colomadu Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 7

PENGARUH LAMA BELAJAR DI RUMAH DAN SIKAP OTORITER ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJARSISWA KELAS V Pengaruh Lama Belajar Di Rumah Dan Sikap Otoriter Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sd Muhammadiyah Baturan Colomadu Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri I Tawang Rejo Tahun Ajaran 2013/2014.

1 4 18

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs N SUCEN SIMO BOYOLALI.

0 0 16

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 2 17

LPSE Kota Bekasi RUP Jatiasih 2012

0 0 4