Penyebab Turunnya Kualitas Kerja Karyawan

Arti pentingnya penilaian kualitas kerja menurut Marihot 2002 : 197 secara lebih rinci dikemukakan sebagai berikut: 2. Perbaikan kualitas kerja memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan kerja untuk meningkatkan kualitas kerja yang diberikan oleh organisasi. 3. Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi pegawai secara layak sehingga dapat memotivasi mereka dan memberikan kepuasan kerja. 4. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya. 5. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan yang tidak baik menunjukkan adanya kelemahan dalam penempatan sehingga dapat dilakukan perbaikan. 6. Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada pegawai, yaitu dengan melakukan penilaian yang obyektif berarti menigkatkan perlakukan yang adil bagi pegawai.

2. Penyebab Turunnya Kualitas Kerja Karyawan

Dalam www.google.com200911Forum Karyawan Garamedia Majalah penyebab turunnya kualitas kerja karyawan.html. Terdapat enam faktor utama yang menyebabkan menurunnya kualitas kerja karywan, keenam faktor tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Beban kerja berlebihan Terlalu banyaknya pekerjaan, sedikitnya waktu yang tersedia dan tidak adanya dukungan sistem menghabiskan cadangan sumberdaya dan berdampak pada menurunnya kualitas kerja. Misal : rasio perawat dengan jumlah pasien yang tidak seimbang, banyaknya jumlah transaksi yang harus dilakukan petugas bank, manajer yang terlalu banyak melakukan tugas administratif dsb. 2. Kurangnya wewenang Besarnya tanggung jawab yang harus dipikul namun tidak disertai wewenang dalam membuat keputusan. Misal : campur tangan atasan yang berlebihan sampai ke aspek tehnis, standar operating prosedur SOP yang terlalu kaku dsb. 3. Imbalan yang tidak memadai Kecilnya upah dibandingkan dengan volume pekerjaan, tidak menariknya skema insentif dari target yang ingin dicapai, terjadinya perubahan kebijakan yang lebihburuk dari kebijakan sebelumnya. Misal: penundaan kenaikan upah, perubahan menjadi tenaga kontrak, pengurangan tunjangan kesejahteraan, ditiadakannya bonus dsb. 4. Hilangnya sambung rasa Terjadinya pengkotak-kotakan penugasan yang berdampak pada meningkatnya isolasi sosial dalam lingkungan kerja. Misal : adanya job desk yang terlalu kaku, gaya manajemen “devide et empera” yang suka memelihara konflik dsb. Universitas Sumatera Utara 5. Perlakuan yang tidak adil Perlakuan yang tidak sama dan bukan berdasarkan “kompetensi” melainkan “like or dislike”. Misal : kebijakan yang arogan, tidak adanya sistem imbalan yang jelas dan baku, diskriminasi berdasarkan pada kesamaan suku, kesamaan alumni, kesamaan minat, nepotisme, dsb. 6. Terjadinya konflik nilai Ketidak-sesuaian antara prinsip pribadi dengan tuntutan pekerjaan. Misal : penugasan yang mengharuskan mereka “menyogok”, berbohong, ataupun taktik lain yang menghalalkan segala cara namun aktifitas tsb. bertentangan dengan nilai moral yang diyakininya. Keberhasilan mengoptimalkan kualitas kerja sangat tergantung kepada niat dan kemauan Anda untuk berprestasi. Bila Anda memiliki motivasi yang kuat untuk menjadikan diri Anda sebagai pribadi yang produktif, maka Anda pasti memfokuskan diri Anda untuk kualitas kerja yang prima. Setiap orang dilahirkan untuk mencapai apa yang diinginkan. Setiap orang diberi kesempatan oleh kehidupan untuk mencapai semua harapan dan keinginan. Setiap orang memiliki hak untuk menjadi sukses dan menghasilkan keberhasilan di dalam hidupnya. Setiap orang hanya bisa sukses bila dia bekerja untuk kuantitas dan kualitas terbaik. Jadi, sekaranglah waktunya buat Anda untuk mulai bekerja secara cerdas buat kualitas terbaik. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN