dipakai adalah Tolerance 1 atau nilai 5, maka tidak terjadi multikolinearitas sitomorang dkk, 2008:104.
3. Uji Heteroskedasitas
Uji Heteroskedasitas varians variabel independen adalah konstanta untuk setiap nilai tertentu variabel independent homokedastisitas. Moedel
regresi yang baik adalah tidak terjalin heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Gletser dengan
pengambilan keputusan jika variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu peride pengamatan ke periode pengamatan lainnya.
10. Tehnik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Analisisi deskriptif yaitu metode penganalisaan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menginterprestasikan data sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi Sugiyono, 2004:142.
b. Analisis Regresi Berganda
Analisi Regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel dependen yaitu Kualitas kerja karyawan Y dengan ikut
memperhitungkan nilai-nilai variabel dependen yang terdiri atas Insentif
Universitas Sumatera Utara
X
1
dan Kepuasan Kerja X
2
sehingga dapat mengetahui Kualitas kerja karyawan pada Gardenia Café Medan. Analisis regresi berganda dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS 14.00 for Windows. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana: Y = Kualitas Kerja
a = Konstanta X
1
= Insentif X
2
= Kepuasan Kerjae b
1
-b
2
= Koefisien regrsi e = Standart error
c. Pengujian Hipotesis
1. Uji
- F Simultan
Uji - F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
digunakan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji - F
digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu Insentif X
1
dan Kepuasan Kerja X
2
terhadap variabel terikatnya yaitu Kualitas Kerja Y.
Universitas Sumatera Utara
H
o =
b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu insentif X
1
dan kepuasan kerja X
2
terhadap variabel terikatnya yaitu Kualitas Kerja Y. 2.
Uji – t Uji Persial
Uji-t yaitu menguji apakah variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan
terhadap nialai variabel terikat dengan rumusan hipotesisi sebagai berikut: H
o =
b
1 =
0 artinya variabel bebas yaitu insentif dan kepuasan kerja X tidak mempunyai pengaruh signifikan trerhadap variabel terikat yaitu
kualitas kerja Y. H
a =
b
1 =
0 artinya variabel bebas yaitu insentif dan kepuasan kerja X mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu kualitas
kerja Y. Kriteria penerimaan hipotesis berdasarkan uji-
t
sebagai berikut: H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
∝ = 5
H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
∝ = 5 d.
Koefisien Determinasi R² Pengujian Koefisien Determinan digunakan untuk mengukur proporsi atau
persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R² 1. Jika R²
semakin besar mendekati satu , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya, jika
R² semakin kecil mendekati nol , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Intensi Turn
Over Karyawan produksi pada PT. Riau Crumb Rubber Factory Medan” dilakukan oleh Ahmad Hilman 2006 menyimpulkan bahwa variabel
independent yang digunakan yaitu kepuasan atas gaji, pekerjaan aktivitas kerja, pengawasan, prestasi kerja, kelompok kerja dan kepuasan atas
kondisi kerja berpengaruh negative terhadap turn over keinginan berpindah karywan produksi PT. Riau Crumb Rubber Factory Medan.
2. Penelitian yang berjudul “Hubungan kompensasi terhadap kualitas kerja
karyawan pada PT. Barisan Baja Perkasa Medan” yang dilakukan oleh Agung, menyimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh positf dan signifikan
terhadap kualitas kerja pada PT. Barisan Baja Perkasa Medan”
B. Insentif
1. Pengertian Insentif
Menurut Sirait 2004 : 200 insentif ialah sesuatu yang mendorong atau mempunyai kecenderungan untuk merangsang suatu kegiatan, insentif adalah
motif-motif dan imbalan yang dibentuk untuk memperbaiki produksi. Insentif diberikan tergantung dari prestasi atau produksi pegawai, sedangkan
upah merupakan sesuatu hal yang wajib diberikan perusahaan. Semakin tinggi prestasi kerjanya, semakin besar pula insentif yang diterima. Sudah
menjadi kebiasaan bahwa setiap perusahaan menetapkan target yang tinggi
Universitas Sumatera Utara