Uji Parsial Uji-t Uji Secara Simultan Uji F

Pengujian dari Tabel 4.9 diatas menggunakan uji Heteroskedastisitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika nilai signifikan 0,05 berarti tidak terkena heteroskedastisitas. Jika dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 dan X 2 tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai signifikan pada tabel semuanya 0,05.

E. Analisis Regresi Berganda

1. Uji Parsial Uji-t

Keriteria Penerimaan hipotesis berdasarkan Uji t 2 sisi sebagai berikut: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Nilai t diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 15,0 seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Uji Regresi Secara Parsial Uji-t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant 3.656 4.571 .837 .469 Intensif .627 .223 .598 2.704 .041 Kepuasan Kerja .456 .221 .464 2.459 .056 a Dependent Variable: Kualitas Kerja Karyawan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.14 pada kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B pada baris pertama diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 3,656 + 0,627X 1 + 0,456X 2 Persamaan dapat diartikan sebagai berikut: a. Pada variabel intensif X 1 diketahui bahwa nilai t hitung = 2,704 dengan tingkat signifikan 0,041 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena t hitung 2,704 t tabel 1,96 hal ini menunjukkan bahwa variabel intensif X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan Y. Artinya jika variabel intensif X 1 ditingkatkan satu satuan maka kualitas kerja karyawan akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa intensif display pada Gardenia Cafe Medan sudah cukup baik karena mampu meningkatkan kualitas kerja karyawan. b. Pada variabel kepuasan kerja X 2 diketahui bahwa nilai t hitung = 2,459 dengan tingkat signifikan 0,056 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena t hitung 2,459 t tabel 1,96 hal ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan Y. Artinya jika variabel kepuasan kerja X 2 ditingkatkan satu satuan maka kualitas kerja karyawan akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja pada Gardenia Cafe Medan sudah cukup baik karena mampu meningkatkan kualitas kerja karyawan.

2. Uji Secara Simultan Uji F

Universitas Sumatera Utara Uji F dilakukan untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh intensif dan kepuasan kerja X 1, X 2 sebagai variabel bebas terhadap kualitas kerja karyawan Y sebagai variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1, X 2 yaitu berupa intensif dan kepuasan kerja terhadap kualitas kerja karyawan yaitu variabel terikat Y. H : b 1 ≠ ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terkait. Kriteria pengambikan keputusan : H0 diterima jika t hitung t table pada α = 5 Ha diterima jka t hitung t table pada α = 5 Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 15,0 seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Uji Regresi Secara Bersama-sama Uji-F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 159.291 2 22.756 6.009 .000a Residual 337.039 38 3.787 Total 496.330 36 a Predictors: Constant, Intensif, kepuasan kerja b Dependent Variable: Kualitas kerja karyawan Pada Tabel 4.15 menunjukkan p value 0,000 0,05, artinya signifikan, sedangkan F hitung 6,009 F tabel 2,68 artinya signifikan. Signifikan disini berarti H 1 diterima dan H O ditolak, artinya variabel intensif X 1 , kepuasan kerja X 2 , secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan Y pada Gardenia Cafe Medan.

3. Koefisien Determinan R²