Sumber Penularan Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008

Berdasarkan hasil penelitian Lubis, R. di RSUD. DR. Soetomo 2000, dengan desain case control, menemukan bahwa kejadian demam tifoid risiko 6,4 OR kali pada kualitas air minum yang tercemar. 25

2.5. Sumber Penularan

Berdasarkan riwayat alamiah suatu penyakit , ada dua tahap perkembangan penyakit yaitu prepatogenesis dan patogenesis. Pada tahap patogenesis, berakhirnya perjalanan suatu penyakit dapat dibagi dalam lima keadaan yaitu sembuh, berlangsung menjadi kronis, carrier, cacat dan meninggal. 1 Dari kelima keadaan tersebut, carrier berpotensi sebagai sumber penularan suatu penyakit. Carrier adalah penderita atau mereka yang sedang atau pernah terinfeksi yang masih mengandung agent penyebab penyakit menular, akan tetapi tidak menunjukkan gejala klinis. Carrier dapat dibagi menjadi empat tipe yaitu : a. Healthy carrier inapparent adalah mereka yang tidak pernah menampakkan menderita penyakit tersebut secara klinis, akan tetapi mengandung agent penyebab yang dapat menular pada orang lain. Contohnya poliomyelitis, hepatitis B, HIV dan meningococcus. b. Incubatory carrier masa inkubasi adalah mereka yang masih berada dalam masa inkubasi, tetapi telah mempunyai potensi untuk menularkan penyakit. Contohnya penyakit cacar air, dan campak. c. Convalescent carrier baru sembuh klinis adalah mereka yang baru sembuh dari penyakit menular tertentu, tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk periode waktu tertentu, biasanya dalam waktu tiga bulan. Contohnya demam tifoid, hepatitis B dan difteri. Siska Ishaliani Hasibuan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, 2010. d. Chronis carrier menahun merupakan sumber penularan yang cukup lama, biasanya sampai 1 tahun atau lebih. Contohnya demam tifoid dan hepatitis B. 27 Sumber penularan demam tifoid adalah penderita demam tifoid itu sendiri dan carrier Convalescent carrier dan Chronis carrier dimana mereka dapat mengekskresikan berjuta-juta bakteri Salmonella typhi dalam feses dan urin. 19 Penularan terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses atau urin dari penderita maupun carrier demam tifoid. Di beberapa negara penularan terjadi karena mengkonsumsi kerang-kerangan yang berasal dari air yang tercemar, buah-buahan, sayur-sayuran mentah yang dipupuk dengan kotoran manusia yang terkontaminasi Salmonella typhi, susu dan produk susu yang terkontaminasi oleh carrier demam tifoid. Lalat dapat juga berperan sebagai perantara penularan memindahkan bakteri dari feses ke makanan. 28

2.6. Gejala Klinis