Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Koto, R., di RSUP. H. Adam Malik Medan 2003 dengan desain case series, dari 103 penderita
demam tifoid, terdapat 44,7 46 orang beragama Islam.
38
Hasil penelitian Pratiwi, R., di Rumah Sakit Permata Bunda Medan 2007 dengan desain case series, dari 199
penderita demam tifoid, dimana proporsi tertinggi beragama Islam 92 183 orang.
15
6.1.5. Pekerjaan
Proporsi penderita demam tifoid berdasarkan pekerjaan di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
41,1 29,4
12,6 9,1
2,6 1,7
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Pelajar Mahasiswa
Karyawan Pensiunan
Perkebunan IRT
Tidak Bekerja
Wiraswasta Pegawai Swasta
Pekerjaan Pr
o p
o rs
i
Gambar 6.5.Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008
Berdasarkan gambar 6.5. dapat diketahui proporsi penderita demam tifoid dari yang tercatat, tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah sebagai pelajarmahasiswa
41,1, sedangkan proporsi terendah adalah pegawai swasta 1,7. Menurut
Siska Ishaliani Hasibuan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, 2010.
Simanjuntak, C.H., 1989 dalam penelitiannya di Paseh, Jawa Barat menjelaskan bahwa pelajarmahasiswa lebih banyak menderita demam tifoid karena sering jajan
atau makan di luar rumah, sehingga memungkinkan untuk terinfeksi Salmonella typhi.
22
Penelitian yang dilakukan oleh Astuti, D.W., 2006 dengan desain case control, menemukan bahwa kejadian demam tifoid berisiko 26,3 kali pada orang yang
memiliki kebiasaan jajan atau makan di luar rumah.
26
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratiwi, R., di RSU. Permata Bunda Medan 2007 dengan desain case series, dari 199 penderita demam tifoid,
terdapat 46,7 93 orang bekerja sebagai pelajarmahasiswa.
15
Hasil penelitian Saragih, M.N., di RSU Herna Medan 2008 dengan desain case series, dari 268
penderita demam tifoid, dimana proporsi tertinggi bekerja sebagai pelajarmahasiswa 45,9 123 orang.
14
Siska Ishaliani Hasibuan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, 2010.
6.1.6. Status Perkawinan
Proporsi penderita demam tifoid berdasarkan status perkawinan di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
61,5 38,5
Belum Kawin Kawin
Gambar 6.6. Proporsi Penderita Demam Tifoid Berdasarkan Status Perkawinan di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing
Tinggi Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.6. dapat diketahui proporsi penderita demam tifoid
dengan status belum kawin lebih tinggi 61,5 dibandingkan dengan status kawin 38,5. Hal ini dapat dikaitkan dengan pekerjaan penderita, dimana proporsi
penderita demam tifoid tertinggi adalah sebagai pelajarmahasiswa 41,1 95 orang yang belum berstatus kawin.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Koto, R., di RSUP. H. Adam Malik Medan 2003 dengan desain case series, dari 103 penderita demam tifoid,
63,1 65 orang adalah belum kawin.
38
Hasil penelitian Rumintan, E., di Rumah
Siska Ishaliani Hasibuan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, 2010.
Sakit Bhayangkara Medan 2007 dengan desain case series, dari 152 penderita demam tifoid, terdapat 61,8 94 orang status belum kawin.
35
6.1.7. Tempat Tinggal